/0/2352/coverbig.jpg?v=71b52e24adf9494be34d4e56908d40fe)
Kisah tiga remaja yang terjebak cinta segitiga. Diana, berusaha untuk terlihat baik-baik saja setelah mengalami kesedihan yang belum lama ini menyesatkannya dalam rasa pahit di hidupnya. Kini ia bertemu seseorang yang pernah menjadi alasannya tak pernah menyukai orang lain hingga sekarang. Mungkinkah itu bisa membuatnya keluar dari kesedihannya? Revan, sedang mencari jati diri dengan merubah tindakan dan perilakunya yang ternyata selalu terikat dengan masa lalunya. Kini ia bertemu seseorang yang mengubah pandangannya tentang dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia masih terikat masa lalu padahal dirinya sudah berubah? Kevin, sifatnya selalu ceria, jahil dan cerewet. Ia juga selalu bisa menerima siapapun menjadi keluarga baginya. Ialah yang lahir dari kesendirian. Kini ia bertemu dengan seseorang yang dibencinya tapi malah sering bersamanya. Apakah memang benar siapapun bisa menjadi keluarganya?
Diana, berusaha untuk terlihat baik-baik saja setelah mengalami kesedihan yang belum lama ini menyesatkannya dalam rasa pahit di kehidupannya. Kini ia bertemu seseorang yang pernah menjadi alasannya tak pernah menyukai orang lain hingga sekarang. Mungkinkah ini bisa membuatnya keluar dari kesedihannya?
Revan, sedang mencari jati diri dengan mengubah perilakunya dalam menjalani kehidupannya yang ternyata selalu terikat dengan masa lalunya. Kini ia bertemu seseorang yang mengubah pandangannya tentang dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia masih terikat masa lalu padahal dirinya sudah berubah?
Kevin, sifatnya selalu ceria, jahil dan cerewet. Ia juga selalu bisa menerima siapapun menjadi keluarga baginya. Ialah yang lahir dari kesendirian. Kini ia bertemu dengan seseorang yang dibencinya tapi malah sering bersamanya. Apakah memang benar siapapun bisa menjadi keluarganya?
Mereka bertiga awalnya bersama karena terpaksa dan tak punya pilihan. Namun akhirnya kebersamaan antara mereka menjadi kebutuhan. Meski terlibat konflik perasaan, mereka tahu bahwa kebersamaan mereka adalah pelengkap yang menyempurnakan kehidupan mereka.
*****
Gadis itu namanya Diana. Diana ingat pertama kali mengenal 'dia' ketika kelas satu SMP. Ketika itu sekolah Diana sudah memasuki semester genap. Bahkan tidak lama lagi akan dilaksanakannya ujian tengah semester. Di waktu yang seperti itu tiba-tiba sekolah Diana kedatangan seorang murid baru. Dia seorang anak laki-laki. Tentu saja kedatangannya diwaktu seperti itu tidak biasa. Karena dia pindah di saat masa ujian sudah sangat dekat.
Dan bukan hanya itu saja, dia memiliki kelebihan pada wajahnya. Memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuh yang bagus. Semua itu membuat para siswi langsung tertarik padanya dan seketika dia langsung menjadi pusat perhatian di sekolah. Khususnya untuk para gadis.
Dia sangat populer di awal kedatangannya. Tapi ternyata hal itu hanya sementara. Ternyata dia memiliki perilaku yang buruk sebagai seorang pelajar. Berbanding terbalik dengan rupa-nya yang menawan. Dia melakukan banyak sekali pelanggaran di sekolah. Bahkan siswa lain menganggapnya berandalan. Bolos, berkelahi adalah kebiasaannya.
Kemudian, akhirnya dia menjadi siswa yang ditakuti di sekolah. Dan mungkin saja itu adalah alasan mengapa dia pindah sekolah dari sekolah sebelumnya. Karena dia dikeluarkan dari sekolah sebelumnya, hasil dari perilakunya yang buruk.
Puncak-nya adalah beberapa hari setelah ujian kenaikan kelas. Dimana waktu itu para murid menunggu hasil belajar mereka selama satu semester. Saat itu tiba-tiba terjadi perkelahian antara Dia dan siswa lain. Hal itu membuatnya harus belajar tahun ajaran baru di sekolah lain. Dia dikeluarkan.
Beruntung Dia bisa naik kelas dan tidak perlu mengulang. Tapi, Dia lebih beruntung lagi karena tidak masuk kantor polisi. Kenapa? karena siswa yang menjadi lawannya adalah anak dari kepala kepolisian wilayah setempat. Itulah yang membedakan lawannya dengan siswa-siswa lain yang pernah berkelahi dengannya. Bisa dibayangkan, Dia salah memilih lawan.
Pada tahun ajaran baru, dia seolah dilupakan.
Semua orang di sekolah melupakannya kecuali satu. Itu adalah Diana.
Diana selalu mengingatnya dan memikirkannya. Yang membuat Diana selalu merasa bersalah pada Dia ketika mengingatnya. Mengingat karena Diana lah yang menyebabkan Dia berkelahi. Menyebabkan Dia keluar dari sekolah.
*****
"Kak, aku berangkat!" seru Diana setelah ia memakai sepatunya. Lalu ia berjalan menuju pintu depan rumahnya dan hendak membukanya.
"Hm. Eh, tunggu sebentar!" kakak Diana menyahut dari dapur.
"Hah?" Diana mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menuju dirinya di belakangnya, terpaksa ia terhenti sejenak menoleh.
"Diana Claire, kau melupakan bekal makan siang mu," ucap kakak Diana dengan menyodorkan sebuah kotak makan berwarna merah.
Diana melihat kotak makan itu. Lalu pandangannya beralih melihat kakak laki-lakinya yang memiliki rambut hitam dan memiliki mata coklat gelap, sama persis seperti dirinya. Namanya juga saudara. Justru aneh jika ada perbedaan yang besar.
Diana menghela napas. "Kau benar, aku lupa. Lupa memberitahumu kalau aku menyiapkan bekal itu untuk makan siang mu saat bekerja nanti. Jadi itu untukmu David Claire." Jelas Diana sembari menunjuk bekal itu lalu menunjuk kakaknya.
"Eh, benarkah?" gantian David yang melihat kotak makan itu.
Diana mengangguk sebagai jawaban, ia segera berbalik dan melanjutkan jalannya.
"Terima kasih kalau begitu," kata David. Tapi Diana tidak mendengar perkataan yang diucapkan David. Karena dia sudah membuka pintu dan keluar rumah tepat saat David berterimakasih.
"Ah, anak itu," David bergumam. Hubungan yang unik untuk saudara yang bersikap seolah hanya teman. Diana bahkan menggunakan 'aku, kamu' pada kakaknya
*****
Diana pergi berangkat sekolah dengan memakai sepedanya yang berwarna merah. Setelah orang tuanya pergi meninggalkan dunia, ia hanya tinggal berdua dengan kakaknya. Kini, mereka hanya berdua saling mendukung.
Umur mereka terpaut 6 tahun. David sekarang sedang menjalani tahun terakhir kuliahnya. Dia mengambil semester pendek karena dia mau menggunakan waktunya untuk bekerja. Bekerja membiayai hidup mereka sehari-hari.
Walau menurut Diana itu percuma, kakaknya mengambil semester pendek akibatnya perlu bayaran lebih kuliahnya, karena mereka membayar untuk semester pendek itu sendiri. Jadi menurut dia bekerja untuk membayar kuliah bukan mengambil semester pendek untuk bekerja, yang dia lakukan justru sebaliknya.
Itu berbeda kan, atau sama saja, terserahlah, kata Diana dalam hati. Kepalanya sedang memikirkan tentang kakaknya.
Karena jika hanya mengandalkan David saja itu tidak mungkin. Maka Diana ikut membantunya bekerja.
David bekerja sebagai pegawai salah satu toko di pusat perbelanjaan. Sedangkan Diana bekerja paruh waktu di restoran cepat saji. Bekerja melayani para pelanggan. Atau sebut saja sebagai pelayan.
Perjalanan Diana ke sekolah menghabiskan waktu sekitar empat puluh lima menit. Jika menggunakan sepeda motor pasti lebih cepat. Tapi Diana dan David tidak punya motor. Bahkan David pergi bekerja dengan menaiki bus.
Setelah sampai di parkiran sekolah, Diana memarkirkan sepedanya di tempat parkir khusus sepeda. Kemudian ia mengambil buku kecil di saku jas almamaternya. Itu sebuah buku catatan pelajaran. Ia membacanya sambil berjalan di koridor sekolah. Kebiasaan Diana saat berjalan menuju kelasnya.
Tiba-tiba tubuhnya terhuyung ke belakang. Ia menabrak sesuatu yang membuat Diana terkejut. Tidak sampai membuatnya jatuh. Tapi cukup membuat buku catatan Diana terlepas dari tangannya dan terjatuh.
Spontan gadis itu mencari sesuatu yang 8a tabrak. Tapi sesuatu itu lebih tepat disebut seseorang.
Ia menabrak seorang pemuda yang seumuran dengan kakaknya, begitu menurut perkiraan Diana. Sementara Diana fokus menatapnya, orang yang ia tabrak membungkukkan badan untuk mengambil buku Diana yang jatuh.
"Maafkan aku, karena tidak menghindar padahal aku melihatmu dengan jelas berada di depanku," ucapnya sambil memberikan buku itu pada Diana.
Diana menerima buku miliknya itu dan berkata, "Terimakasih."
"Kamu tidak apa-apa, kan?" tanyanya.
Diana mengangguk, "Seharusnya saya yang minta maaf. Saya tidak memperhatikan jalan sehingga menabrak anda, walaupun itu tidak disengaja."
Pemuda itu tersenyum, "Baiklah, kita impas kalau begitu."
"Eh?" Diana tidak langsung paham. Beberapa detik kemudian Diana baru mengerti.
"Aku harus segera pergi, lain kali hati-hati ya!" Pemuda itu pamit dan melewati Diana.
Diana berbalik memperhatikan punggung pemuda itu yang telah menjauh. Ia merasa pemuda itu mengingatkannya pada seseorang.
Diana mulai berpikir, 'Siapa dia? Padahal sekolah sekarang masih sepi. Tidak biasanya ada orang selain satpam sekolah datang pagi-pagi begini.'
Karena itulah alasan Diana membaca buku sambil berjalan menjadi kebiasaannya. Ia tidak takut insiden menabrak orang lain itu akan terjadi, tapi sepertinya itu sudah berubah sekarang.
*****
Helena Davies, memiliki rambut cokelat gelap dan mata biru terang. Wajah imutnya yang tidak sesuai umur bersanding dengan tubuhnya yang proporsional. Bekerja sebagai pelukis dan memiliki galerinya sendiri di usianya yang masih muda. Helena menerima tawaran untuk bertunangan yang membuatnya mendapat banyak masalah karena Steve yang tidak menerimanya sebagai pasangan. Seakan itu belum cukup, Helena harus menghadapi Dave, sepupu Steve yang tidak mudah ditebak. Meski mereka membuatnya tertekan, Helena tidak memungkiri bahwa Steve adalah pria yang baik dan Dave adalah orang yang peduli dan perhatian. Namun karena itulah, keadaaan semakin rumit saat Helena harus terjebak diantara mereka.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
21++++ Hanya untuk dewasa. Romance comedy dengan unsur dewasa. Penyebar brosur dan pelayanan bar. Dua pekerjaan yang saat ini Kayla lakoni. Di tengah pekerjaannya menyebar brosur makanan, ia bertemu dengan Andreas yang tak tahu wajahnya. Namun cara pertemuan Kayla dengan Andreas dalam kostum badut, bertolak dengan pertemuan Kayla di bar dengan Andreas. Pertemuan di bar berakhir sangat panas dan menggairahkan. Namun karena gairah itulah Andreas menawarkan pekerjaan model pada Kayla. Namun siapa sangka, Andreas ternyata menyukai Kayla dalam kostum badutnya. Dan memusuhi Kayla yang kini menjadi modelnya. Tapi apa yang terjadi saat Andreas tahu, jika Kayla ternyata Rilla yang ada dalam kostum badut tersebut. Kisah panas dan menggairahkan
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.