/0/2345/coverbig.jpg?v=77d2c259fba79165682b15f34d3c47cc)
Karena ketauan one night stand oleh sang ayah, Dave terpaksa di nikahkan dengan Rachel. Dave yang baru mengenal Rachel itu jadi membenci istri dadakannya. Ia menganggap Rachel telah merengut kebebasan dan segala hal yang dimilikinya. Padahal Rachel sendiri telah memiliki kekasih sebelum menikah dengan Dave. Lalu, apa yang akan terjadi pada pernikahan Dave dan Rachel kedepannya?
"Aaaaa..."
Seketika Rachel berteriak keras saat melihat seorang pria tertidur di sampingnya tanpa sehelai pakaian ditubuhnya. Ia mendadak panik ketika bangun tidur, menyadari ada tangan kekar melingkar erat di sekitar perutnya.
Ditambah keadaan dirinya terbaring tanpa mengenakan pakaian di ranjang asing yang tidak dikenalnya itu, makin menambah kebingungan dalam benaknya.
Suara teriakan Rachel yang keras terdengar sampai ke luar kamar. Dimana Damian dan istrinya, Kate nampak terlihat lelah.
Mereka berdua baru pulang dari perjalanan dinas pagi hari ini. Damian yang mendengar suara lengkingan aneh itu lantas mencolek lengan Kate.
"Mah..." panggil Damian seraya menegok ke kiri dan ke kanan.
"Apa sih, Pah?"
"Mamah dengar suara tadi gak?" tanya Damian ke Kate.
"Suara apa, Pah?"
"Seperti suara teriakan wanita. Suaranya terdengar di dalam rumah kita. Mama gak dengar? Suaranya kencang padahal," jawab Damian seraya memusatkan pendengarannya.
"Iya. Mamah dengar, Pah. Sepertinya suara itu asalnya dari dalam kamar Dave, tapi masa iya Dave bawa wanita masuk ke rumah."
"Coba kamu cek dulu sana. Nanti papah nyusul setelah bawa koper-koper ini ke dalam kamar," ucap Damian seraya mendorong koper-koper besar dengan kedua tangannya.
Kate mengangguk patuh, kemudian segera berjalan menuju kamar Dave.
Cklek...
Kate membuka pintu kamar Dave. Seketika itu juga Kate melongo dengan mulut terbuka lebar. Kate melihat Dave yang tidak mengenakan busana itu tengah tertidur berduaan dengan seorang wanita. Keadaan wanita itu juga tidak lebih baik daripada Dave.
"Astaga DAVE," teriak Kate seketika.
Rachel menoleh saat mendengar suara nyaring Kate. Kate yang melihat wajah Rachel kebingungan bercampur rasa takut itu segera menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Dave mengerang pelan sambil mengejapkan kedua matanya begitu mendengar suara ribut-ribut disekelilingnya.
"Ada apa sih, Mah? Masih pagi kenapa musti teriak-teriak?" keluh Dave seketika.
Dan tepat saat itu, Damian datang ke kamar Dave. Damian terdiam untuk beberapa detik, tapi langsung paham dengan apa yang terjadi di depan matanya.
"Anak kurang ajar. Jadi seperti ini kelakuanmu saat papah dan mamah tidak ada di rumah," berang Damian sambil mengepalkan kedua tangannya.
Seketika Damian memukul keras kepala Dave dengan wajah kesal.
"Argh... Sakit, Pah. Aduh... Duh-"
Dave merintih kesakitan dengan wajah kebingungan.
"Dave baru bangun tidur langsung di pukul saja. Ada apa sih?"
"Ada apa? Ada apa? Anak gadis siapa ini yang kamu bawa ke rumah?" tanya Damian seraya menunjuk ke arah Rachel.
Dave menengok sekilas ke arah Rachel dan terkejut melihatnya.
"Loh? Kamu siapa? Kenapa ada dirumah saya?" tanya Dave keheranan.
"Saya yang harusnya tanya begitu ke kamu. Kenapa saya malah di bawa kemari?" sela Rachel memotong ucapan Dave.
"Saya bawa kamu kesini? Yang benar saja," elak Dave seketika.
"Sudah berani bawa anak orang ke rumah, malah sekarang mengelak lagi. Dasar anak kurang ajar. Tidak tau diuntung," geram Damian dengan mata melotot menatap ke Dave.
"Saya beneran gak ingat, Pah."
"Siap yang mengajarimu jadi anak pembohong begitu. Hah?"
Damian sudah tidak tahan lagi dan menghajar Dave seketika. Dave hanya bisa pasrah saat tangan Damian meninjunya. Jiwa lelaki Dave ingin melawan. namun otak warasnya mencegah Dave, mengingat lelaki yang tengah memukulinya saat ini tidak lain ialah ayahnya sendiri.
"CUKUP..."
Kate berteriak keras, membuat Damian dan Dave menoleh ke arahnya.
"Sudah, Pah. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah," ujar Kate memperingati.
"Terus saja kau bela anak manja yang kurang ajar ini. Sudah membuat malu begini saja masih kau bela," gerutu Damian ke Kate.
"Aku bukan membelanya, tapi mau sampai kapan kau hajar dia begitu? Sampai babak belur baru papah puas."
Kate murka dan balik menatap tajam wajah Damian. Seketika Damian berdiri dan menghentikan aksinya.
"Kau urus semua kekacauan ini-"
Damian menoleh ke arah Dave.
"Setelah itu temui papa di ruang tamu. Awas saja kalau kau mencoba lari dari masalah," ketus Damian.
Damian lalu balik badan dan berjalan ke luar kamar.
"Bagaimana tidak tambah kurang ajar kalau terus di perlakukan manja begitu," dengus Damian sepanjang jalan.
☆☆☆
Saat ini Dave telah duduk di sofa panjang. Damian yang tengah membaca koran itu sempat melirik ke arah Dave. Namun ia tidak menghiraukan keberadaan anaknya itu dan malah lebih memilih terus membaca koran paginya.
Tidak berselang lama, Kate datang bersama Rachel yang sudah berpakaian. Kate menduduki Rachel di sebelah Dave, sedangkan ia sendiri duduk di sebelah Damian.
Damian menutup lembaran koran ditangannya. Kemudian wajahnya beralih menatap tajam ke arah Dave dan Rachel bergantian.
"Jadi apa yang telah kalian berdua lakukan dirumah ini semalam?" tanya Damian tanpa basa-basi terlebih dahulu.
Dave terdiam, mencoba mengingat kembali peristiwa semalam. Seingatnya semalam ia sedang bersama dengan teman-temannya di klub malam. Namun mengapa pagi hari ini ia bangun bersama wanita asing di kamarnya.
Seketika Dave melirik ke arah Rachel dengan tatapan menyelidik.
Melihat Dave yang enggan berbicara, di tambah Rachel yang terus menuduk ketakutan, Dave jadi kesal sendiri.
"Kenapa diam saja? Kalian punya mulut 'kan? CEPAT JAWAB," berang Damian setengah membentak keduanya.
Kate lantas menepuk-nepuk punggung suaminya, mencoba menenangkannya.
"Maaf bukannya tidak mau menjawab, tapi saya tidak begitu ingat jelas kejadian semalam. Yang saya ingat Dave menawarkan tumpangan saat saya mau pulang. Semalam badan saya tidak enak. Saya tidak tau apa yang terjadi pada tubuh saya, rasanya panas dan terbakar dari dalam. Saya terpaksa mengiyakan ajakan Dave karena teman saya pergi lebih dulu. Setelah itu bapak dan ibu bisa mengira-ngira apa yang terjadi selanjutnya. Saya juga tidak menyangka Dave akan membawa saya kesini."
Dave terkejut mendengarnya, ia tidak menyangka Rachel akan bicara segamblang itu kepada kedua orang tuanya. Ia berbicara seakan Dave-lah yang merencanakan dan menginginkan semua ini terjadi.
Padahal semalam Rachel sendirilah yang menyerangnya lebih dulu dan membangkitkan gairah kelakiannya.
Seketika Dave merasa jijik dengan tampang polos Rachel.
Kedua orang tua Dave tercengang setelah mendengar penuturan Rachel. Damian mengeram marah menatap wajah Dave.
Hampir saja Dave di hajar lagi oleh ayahnya itu, jika Kate tidak menahan lengannya. Sedangkan Kate hanya bisa memijat pelipisnya yang tegang sembari mengeleng, tidak percaya dengan kelakuan anaknya.
Damian menghela napas berat, memandang iba ke arah Rachel.
"Saya hargai kejujuranmu itu-"
Damian beralih menatap ke arah Dave.
"Kau bukan anak kecil lagi sekarang. Jadilah pria sejati. Nikahi dia atau kau akan lebih membuat malu keluarga jika dia sampai hamil," ucap Damian memberi saran yang terdengar bagai sebuah perintah.
"Papah..."
BERSAMBUNG...
Evelyn Hawkins tak pernah membayangkan, hidupnya berubah kacau hanya dalam hitungan jam. Kekasihnya, Victor, menghilang tanpa jejak di hari pernikahan mereka. Ketika segalanya tampak runtuh, muncul Vincent, saudara kembar Victor, menawarkan diri menjadi "suami alternatif." Namun, bisakah Evelyn menerima lelaki asing yang wajahnya begitu mirip cinta pertamanya? Atau justru takdir menyimpan rahasia lain yang lebih mengejutkan?
Kris (kapten tim basket yang populer) diam diam suka pada Cathy (cewe cantik yang pintar dikelasnya) tapi (sifat Cathy yang dingin dan cuek membuatnya susah untuk mendekatinya). Suatu hari ada anak baru bernama Jun (teman masa kecil Cathy) yang mendekati Cathy, sehingga Grace (anak cheerleader yang sudah lama naksir Kris) memanfaatkan kesempatan untuk merebut Kris, sehingga Kris harus memilih antara Grace atau Cathy.
Dewi tidak pernah menyangka, takdir mempertemukannya dengan Alex Catalano, bosnya yang dingin dan penuh rahasia. Pernikahan yang terpaksa karena kehamilan tak disengaja membawa Dewi ke dalam dunia penuh luka dan cinta bertepuk sebelah tangan. Saat Lucas, adik Alex, hadir dengan ketulusan, Dewi dihadapkan pada pilihan: bertahan demi cinta yang sulit, atau membuka lembaran baru. Akankah Dewi memberi Alex kesempatan kedua, atau memilih jalan lain?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."