/0/21101/coverbig.jpg?v=82a328345c9c3ba4245f8baeb1e972fd)
Setelah bertahun-tahun menjalani pernikahan, pasangan ini menghadapi krisis yang membuat mereka mempertanyakan janji setia mereka. Namun, ketulusan hati dan cinta yang tak pudar membuat mereka menemukan kembali makna kesetiaan dalam pernikahan.
Hari itu, langit di atas Gereja St. Mary tampak begitu cerah. Setiap sudut dipenuhi bunga-bunga segar berwarna putih dan merah muda. Musik pengiring pernikahan mengalun lembut, mengiringi langkah Sita yang berjalan perlahan menuju altar. Di sana, Raka menunggunya, berdiri tegak dengan mata yang berbinar, mengenakan jas pengantin hitam yang sempurna.
Sita melangkah dengan hati berdebar, tak hanya karena hari itu adalah hari terpenting dalam hidupnya, tetapi juga karena janji-janji yang akan terucap. Ketika tiba di depan Raka, dia melihat mata pria itu penuh harapan. Mereka saling berpandangan, dan seketika dunia seakan berhenti berputar.
Pendeta: "Sita, Raka... Hari ini kalian berdiri di sini bukan hanya untuk saling mencintai, tetapi juga untuk saling setia dalam suka dan duka, dalam kesehatan dan penyakit, dalam kekayaan dan kemiskinan. Apakah kalian berdua siap untuk saling mendukung dalam perjalanan hidup ini?"
Raka memegang tangan Sita dengan lembut, dan mengangguk penuh keyakinan.
Raka: "Saya siap, Sita. Dengan seluruh hati saya, saya janji untuk selalu ada untukmu."
Sita menatap mata Raka dalam-dalam, merasa terhubung dengan pria yang telah ia pilih untuk berbagi hidup.
Sita: "Saya juga siap, Raka. Saya janji akan selalu mencintaimu, apapun yang terjadi."
Pendeta tersenyum melihat mereka berdua, lalu meminta mereka untuk mengucapkan janji setia mereka. Sita dan Raka melafalkan kata-kata itu bersama-sama dengan suara yang sedikit bergetar, namun penuh harapan.
Pendeta: "Dengan ini, saya sahkan kalian sebagai suami dan istri. Semoga kasih dan kesetiaan kalian tumbuh dan berkembang dalam setiap langkah hidup bersama."
Raka dan Sita saling berpegangan tangan, dan mereka menatap satu sama lain dengan penuh kebahagiaan. Sebuah senyum lebar terukir di wajah mereka. Di hadapan keluarga dan teman-teman yang hadir, mereka merasa dunia ini milik mereka berdua.
Setelah upacara selesai, mereka berjalan keluar gereja sebagai pasangan yang baru saja menikah. Mereka disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai. Raka memandang Sita dengan penuh cinta.
Raka: "Kau tahu, aku merasa seperti impian yang menjadi kenyataan. Aku tidak sabar menanti hari-hari yang akan datang, Sita. Kita akan menghadapi dunia bersama."
Sita menggenggam tangan Raka lebih erat, matanya berbinar.
Sita: "Aku juga, Raka. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, tapi selama kita bersama, aku yakin kita akan bisa melewati apapun."
Mereka melangkah menuju mobil pengantin yang menanti, tetapi meskipun banyak orang yang ada di sekitar mereka, hanya ada satu suara yang terdengar di hati mereka: Selamanya.
Namun, di balik kebahagiaan itu, ada seberkas bayangan kecil yang belum mereka sadari. Sebuah tantangan yang akan datang dan menguji sejauh mana mereka bisa menjaga janji setia yang baru saja mereka ucapkan. Tapi untuk hari itu, mereka hanya ingin menikmati momen indah mereka-hari yang mereka impikan selama ini.
Sita (dalam hati): Aku janji, Raka. Aku akan berusaha menjadi istri yang terbaik untukmu. Kita akan melewati semuanya bersama.
Namun, tanpa mereka ketahui, ujian terbesar dalam perjalanan pernikahan mereka akan datang lebih cepat dari yang mereka bayangkan.
Malam pernikahan itu, Raka dan Sita merayakan cinta mereka dalam pesta yang penuh kegembiraan. Lantunan musik riang mengisi ruangan besar, sementara para tamu saling bercengkerama. Di tengah keramaian, Raka dan Sita berdansa di bawah cahaya lampu yang lembut, seolah dunia hanya milik mereka berdua.
Raka menatap wajah Sita yang tampak bersinar, matanya memancarkan kebahagiaan.
Raka: "Aku tidak pernah membayangkan bisa berdiri di sini, di sampingmu, Sita. Semua ini terasa seperti mimpi."
Sita tersenyum, tangannya meremas lembut bahu Raka.
Sita: "Aku juga merasa begitu, Raka. Kita akhirnya sampai di sini... bersama."
Raka: "Kau tahu, aku ingin menjaga janji kita, Sita. Aku ingin kita tetap seperti ini selamanya."
Sita: "Dan aku, Raka. Kita akan melalui segala suka dan duka bersama."
Mereka melanjutkan dansa mereka, namun di tengah kebahagiaan itu, Sita merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya. Sebuah perasaan yang tak bisa ia ungkapkan, meskipun di luar semuanya tampak sempurna. Raka sibuk dengan tamu dan teman-temannya, sementara Sita memikirkan tentang apa yang akan datang setelah malam indah ini berakhir.
Setelah beberapa saat, Raka menyadari Sita tampak lebih pendiam dari biasanya. Ia menghampiri dan mengelus pipinya dengan lembut.
Raka: "Ada apa, sayang? Kau tampak sedikit jauh...?"
Sita tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaan yang mulai tumbuh dalam dirinya.
Sita: "Tidak apa-apa, Raka. Aku hanya merasa sedikit lelah. Tapi aku bahagia, sungguh."
Namun, Raka bisa merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di balik senyum Sita. Ia menatapnya penuh perhatian.
Raka: "Kau bisa jujur padaku, Sita. Apa yang mengganggumu?"
Sita terdiam sejenak, mencari kata-kata yang tepat. Di satu sisi, ia ingin menjaga suasana hati malam itu tetap ceria, tetapi di sisi lain, hatinya berbisik bahwa ia harus lebih terbuka kepada suaminya.
Sita: "Aku hanya... merasa cemas tentang masa depan kita, Raka. Semua ini terasa sangat indah, tapi aku tahu kehidupan tidak selalu seperti ini. Kita pasti akan menghadapi banyak tantangan, bukan?"
Raka memandangnya, dan dalam beberapa detik yang terasa sangat lama, ia mengerti apa yang dirasakan istrinya. Perasaan yang selama ini ia pendam juga mulai muncul ke permukaan-ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, tantangan-tantangan yang belum terbayangkan.
Raka: "Kita akan menghadapinya bersama, Sita. Janji itu bukan hanya kata-kata kosong. Kita akan belajar dari setiap tantangan, dan kita akan menghadapinya bersama. Aku berjanji itu padamu."
Sita menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa beban yang ada di hatinya sedikit terangkat. Meskipun ketakutannya tidak akan hilang begitu saja, ia tahu satu hal: selama mereka bersama, mereka bisa melewati apapun.
Sita: "Terima kasih, Raka. Aku juga berjanji akan selalu mendukungmu, dalam apapun yang terjadi."
Raka membelai rambut Sita dengan lembut, dan mereka kembali berdansa, kali ini dengan ketenangan yang lebih mendalam. Namun, di dalam hati mereka masing-masing, kedua jiwa itu tahu bahwa perjalanan baru saja dimulai, dan janji yang terucap hari ini akan diuji seiring berjalannya waktu.
Keduanya tidak tahu bahwa dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan dihadapkan pada ujian yang jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan-sebuah ujian yang akan menguji ketulusan dan kesetiaan mereka satu sama lain. Tetapi, malam itu, di bawah cahaya lampu pernikahan mereka, Raka dan Sita merasa yakin bahwa mereka akan tetap berdiri bersama, menghadapi apapun yang datang. Karena bagi mereka, cinta dan janji setia itu adalah segalanya.
Sita (dalam hati): Apa pun yang terjadi, Raka, kita akan selalu bersama. Aku akan berjuang untuk cinta kita.
Tangan mereka saling menggenggam erat, seakan tak ada kekuatan yang bisa memisahkan mereka. Tetapi, mereka berdua tahu bahwa perjalanan hidup mereka akan jauh lebih sulit dari sekadar janji yang terucap di altar.
Bersambung...
Seorang istri yang ditinggal suaminya bertahun-tahun karena pekerjaan terus menunggunya dengan setia. Meskipun menghadapi godaan dan tekanan dari lingkungan sekitar, ia tetap berpegang pada cinta sejatinya, berharap suatu hari suaminya akan kembali.
Pasangan yang saling mencurigai satu sama lain terlibat dalam permainan cinta yang rumit. Saat kecurigaan mereka terbukti benar, keduanya menemukan bahwa pernikahan mereka hanya sebuah ilusi yang harus diakhiri.
Seorang pria yang merasa kecewa dengan pernikahannya menjalin hubungan terlarang dengan teman istrinya. Perselingkuhan ini berakhir dengan pengkhianatan ganda yang memecah keluarga dan persahabatan.
Di balik kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, seorang suami berselingkuh dengan rekan kerjanya. Namun, ketika sang istri mulai merasakan ada yang salah, ia menggali lebih dalam dan menemukan rahasia gelap yang menghancurkan hidupnya.
Seorang gadis kecil sering memberikan permen kepada Dika, teman sekelasnya yang diam-diam ia suka. Tapi ketika Dika mulai membagikan permennya ke teman lain, ia cemburu dan harus menghadapi rasa sukanya yang polos.
Seorang wanita cantik yang merasa tidak puas dalam pernikahannya bertemu pria misterius yang membuatnya merasa hidup kembali. Hubungan ini membawanya ke dalam intrik dan pengkhianatan yang mengancam menghancurkan hidupnya.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Setelah Ibu yang mengasuhnya meninggal karena kanker payudara, Shahsya memilih berhenti sekolah dan bekerja di sebuah Cafe. Pergaulan bebas membawanya terjerumus pada seks bebas. Mudah nya mencari uang dari menjual tubuhnya telah membutakan Semua rasa. Yang ia lihat hanya uang, ia ingin menunjukkan oada dunia kalau ia bisa kaya seperti keluarga yang sudah mengadopsi nya. Sampai ia akhirnya ia bertemu dengan seorang Pria Buta yang tampan yang meminta nya menjadi istrinya.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?