Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Gairah Om tampan
Gairah Om tampan

Gairah Om tampan

5.0
2 Bab
2 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Rena seorang mahasiswi semester pertama, dia rela menjadi simpanan seorang pria tampan yang sudah memiliki istri demi untuk bisa menyelesaikan pendidikannya. Apakah hubungan mereka akan tetap tersembunyi dan bertahan untuk waktu yang lama, atau istri dari pria itu akan segera mengetahui hubungan mereka dan mengakhiri semuanya?

Bab 1 Situs aplikasi online

"Ayo baby semakin cepat, aku sudah tidak tahan, kamu membuatku gila baby,"ujar seorang pria yang sedang menikmati gerakan tubuh wanita yang berada di atasnya.

"Riko ini aaaahhh... Ini gila Riko,"ucap wanita itu sambil terus menggoyangkan tubuhnya.

Tangan pria itu beberapa kali menepuk pinggul si wanita yang tengah bergoyang-goyang, membuat birahi wanita itu semakin membuncah.

"Bagaimana baby, Apa kamu masih ingin terus di atas?,"tanya pria bernama Riko.

Sang wanita tidak menjawab, matanya terpejam, wajahnya mendongak ke atas, Dia sedang menikmati setiap gerakan yang dilakukannya.

Tidak lama tubuhnya menegang, tangannya mencengkram kuat bahu si pria. Dan setelahnya.

"AaaaaaahhhhhRikooo..."teriakan bercampur rintihan keluar dari bibir wanita itu, sementara di bawah sana dari inti tubuhnya mengalir cairan hangat yang membasahi rudal sang pria.

"Ah kamu curang baby, kenapa sampai lebih dulu,"ucap si pria pura-pura kecewa.

Si wanita menatap pria bernama Riko dengan nafas masih tersenggal.

"Aku tidak tahan sayang,"ucapnya.

Pria bernama Riko itu tersenyum, tanpa ingin menunggu lama, dia langsung membalikkan tubuhnya. Mengambil alih permainan.

***

"hai selamat malam, bertemu lagi dengan aku, Monic. seperti biasa kita akan mengobrol hangat dan panas tentunya di sini ,ya.Ayo para pria tampan silakan merapat. Jangan lupa berikan hadiah untuk Aku,"

Seorang wanita cantik sedang berbicara di depan kamera ponselnya, Dia sedang melakukan siaran langsung pada sebuah situs aplikasi, di mana para pria hidung belang mencari pemandangan indah wanita cantik yang berlenggak-lenggok.

Kemudian di sana juga terlihat banyak pesan yang masuk, mereka mulai mengomentari apa saja yang sedang dilakukan oleh wanita cantik itu.

"Hai, Apa yang sedang kamu lakukan?,"Rama terkejut dan segera mematikan ponselnya.

"Eh Tuan, maaf. saya hanya bosan menunggu jadi, memilih untuk melihat acara tayangan sebuah aplikasi,"ujar Rama.

Julio mengerutkan keningnya, namun pria itu tidak ingin tahu lebih banyak, sehingga memilih untuk segera masuk ke dalam mobil saat Rama sudah membukakan pintu.

"Kita ke mana Tuhan?,"tanya Rama.

"Kita langsung pulang saja, lagi pula ini sudah sangat sore,"Sahut Julio.

Tanpa banyak bicara Rama melajukan mobilnya perjalanan yang menuju rumah Julio, majikannya.

"Apa yang tadi kamu lihat di dalam ponsel?,"tanya Julio tiba-tiba.

" Hah. Maksud tuan yang mana?,"tanya Julio yang tidak mengerti.

Lebih tepatnya pria itu takut jika jawabannya akan salah.

"Itu tadi, yang ada cewek seksi joget-jogetnya?,"Rama tertegun sesaat, namun detik selanjutnya pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir.

"Oh itu Tuan, itu hanya aplikasi receh tuan, untuk hiburan saja,"sahutnya.

"Sepertinya kamu sangat menikmati?,"sindir Julio.

"Hehehe iya tuan, maklum jomblo,"ujarnya lagi.

Julio hanya bisa menggelengkan kepala, kemudian pria itu memilih memejamkan mata sambil menyandar pada sandaran kursi mobil.

Sesampainya di rumah besar yang megah, Julio pun segera masuk dalam, istana dia disambut oleh wanita cantik yang selalu menunggunya.

"Sayang tumben kamu udah pulang?,"siapa Rossa, istri Julio.

Dia selalu terlihat cantik dan menawan, belum lagi tubuhnya yang selalu terlihat indah, membuat para pria yang memandang akan terpesona.

Wanita itu segera menghambur ke arah sang suami, kemudian menadahkan wajahnya agar mendapat ciuman.

Julio memberikan apa yang diinginkan istrinya, setelahnya pria itu merenggangkan tubuhnya melepas pelukan.

"Aku mandi dulu, capek,"ucapnya.

"Ya sayang, tapi maaf, aku tidak bisa menemani makan malam. Kamu tahu sendiri kan, Aku sangat sibuk,"ujar Rossa.

Julio hanya bisa mengangguk, kemudian berlalu meninggalkan sang istri yang juga hendak pergi.

Setelah selesai dengan urusan mandinya, Julio berjalan ke arah meja makan, rumah yang begitu besar terasa sangat sunyi, karena tidak ada penghuninya selain para pekerja yang dipekerjakan oleh dirinya.

"Mau makan sekarang ,tuan?,"tanya seorang pelayan.

"Nanti saja, tolong buatkan aku kopi, antar ke ruang kerja,"

"Baik Tuan,"sahut si pelayan.

Setelahnya Julio pun pergi ke ruang kerja miliknya yang berada di lantai bawah, pria itu membuka laptopnya, memeriksa beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

"Ah sangat membosankan,"gumannya. Kemudian Dia teringat akan Rama, dan memilih untuk mengambil ponsel miliknya.

Tangan Julio berselancar di atas ponsel miliknya, mencari nama Rama.

Pria itu segera menghubungi sopir yang sudah lama bekerja pada dirinya.

"Halo Tuan, ada apa?,"tanya Rama di seberang ponsel, di sana terdengar sangat berisik, namun Julio masih dapat mendengar suara Rama.

"Rama, tolong kamu kirimkan link aplikasi yang kamu lihat siang tadi,"

"Maksud tuan?,"hanya Rama lagi.

"Kirimkan sekarang,atau aku pecat kamu,"ucapnya tegas, setelahnya Julio langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

Tidak lama setelah itu, ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

Jemarinya segera mengklik layar ponsel, sambil diam-diam bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyuman yang tidak dapat dilihat oleh siapapun.

Ya Julio adalah pria yang sangat dingin, dia tidak pernah tersenyum di hadapan sembarang orang. Bahkan kebanyakan orang-orang takut pada aura dinginnya itu.

Sebuah aplikasi langsung muncul dan memperlihatkan foto beberapa orang wanita cantik, kebanyakan di sana terlihat mereka mengenakan pakaian seksi, namun ada juga yang terlihat sopan.

Julio langsung menuju ke menu utama aplikasi itu, dia akan memilih tontonan yang diinginkannya.

Tiba-tiba di sana dia melihat seorang gadis cantik Tengah menari dengan sangat energik, pakaiannya tidak terlalu seksi, namun tubuhnya yang memang seksi membuat Julio terpana.

Julia bahkan tidak mendengar saat pelayan datang mengantarkan kopi pesanannya, hinggap pria itu terkejut ketika sang pelayan berpamitan untuk Kembali keluar.

"Ini kopinya Tuan, Saya permisi,"ucap pelayan itu.

Julia mengalihkan pandangannya dari ponsel, kemudian mengangguk pada sang pelayan.

Pintu ruangannya kembali tertutup, dan Julio pun kembali melihat ponselnya.

"Sangat manis, kelihatannya masih sangat muda, Kenapa dia mau joget-joget begitu ya?,"ucapnya pada diri sendiri sambil menatap layar ponsel.

"Ah sangat lucu, pantas saja Rama senyum-senyum sendiri,"ucapnya lagi.

Julio sudah terlihat seperti orang gila, Dia berbicara sendiri juga tersenyum sendiri. Namun dia tidak seperti kebanyakan pria lain, yang mengirimkan pesan pada wanita yang berada di dalam aplikasi. Julio memilih menikmati dalam diam, tanpa menyadari sedari tadi bibirnya terus saja menyunggingkan senyuman.

*****

"Hah. sangat melelahkan,"seorang gadis baru saja mengakhiri aksinya di depan kamera, Dia segera menghapus make up yang menempel pada wajahnya. Kemudian berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Kapan aku punya uang, tidak Sudi jika harus joget-joget di depan kamera dan dilihat banyak orang,"ucapnya sambil mengguyur tubuhnya dengan air dari dalam bak kamar mandi.

Pikirannya tertuju pada kedua orang tuanya yang sudah tiada, jika saja mereka masih ada di dunia ini, dirinya pasti tidak akan merasa sangat menderita.

"Semangat Rena, semangat. Akan ada pelangi setelah hujan deras,"ucapnya mencoba memberi semangat pada diri sendiri.

Tangannya mulai membasuh setiap lekuk tubuhnya menggunakan sabun, dia juga mencuci rambutnya menggunakan shampo.

Hari ini rasa lelahnya terbayar, karena mendapat banyak hadiah dari para penontonnya. Tentu saja dia harus bekerja keras, karena tidak ingin terlambat saat membayar uang semester kuliahnya.

"Apa yang bisa aku makan,"Rena mencari sesuatu di dapurnya, wanita itu menemukan satu buah telur dan mie instan. Tanpa berpikir panjang Rena langsung membuat mie instan untuk makan malamnya.

"Begini saja rasanya sudah enak,"ucapnya.

Rena begitu menikmati mie instan yang dibuatnya, tanpa dia tahu di tempat lain ada seorang pria yang sedang terbayang-bayang oleh wajahnya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY