/0/19297/coverbig.jpg?v=cf1bfa86e0d2bfea63bdb4e8b3047da8)
Pak Darma adalah seorang pengusaha yang pernah sukses. Namun, karena beberapa keputusan bisnis yang salah dan kejatuhan pasar yang tidak terduga, ia mulai kehilangan kendali atas perusahaannya. Akhirnya, ia terpaksa meminjam uang dalam jumlah besar dari seorang konglomerat kejam, Dimas Santoso. Dimas adalah CEO dari perusahaan multinasional yang sangat berpengaruh, namun dikenal karena sifatnya yang dingin dan tidak berperasaan. Alia tak pernah tahu bahwa ayahnya sedang berada di ujung tanduk, berusaha menyelamatkan perusahaan keluarga dari kebangkrutan. Setiap hari, Alia bekerja keras dan mencoba memberikan yang terbaik di tempat kerjanya, tak menyadari bahwa di rumah, ayahnya sedang berjuang melawan waktu dan tekanan finansial yang tak kunjung reda.
Di sebuah kota metropolitan yang gemerlap, tinggal seorang perempuan muda bernama Alia. Dia adalah seorang desainer grafis berbakat yang bekerja di sebuah perusahaan kecil namun bergengsi. Hidupnya sederhana, namun bahagia, penuh dengan impian dan harapan untuk masa depan yang cerah. Namun, hidupnya berubah drastis ketika ayahnya, Pak Darma, terjerat dalam masalah keuangan yang berat.
Pak Darma adalah seorang pengusaha yang pernah sukses. Namun, karena beberapa keputusan bisnis yang salah dan kejatuhan pasar yang tidak terduga, ia mulai kehilangan kendali atas perusahaannya. Akhirnya, ia terpaksa meminjam uang dalam jumlah besar dari seorang konglomerat kejam, Dimas Santoso. Dimas adalah CEO dari perusahaan multinasional yang sangat berpengaruh, namun dikenal karena sifatnya yang dingin dan tidak berperasaan.
Alia tak pernah tahu bahwa ayahnya sedang berada di ujung tanduk, berusaha menyelamatkan perusahaan keluarga dari kebangkrutan. Setiap hari, Alia bekerja keras dan mencoba memberikan yang terbaik di tempat kerjanya, tak menyadari bahwa di rumah, ayahnya sedang berjuang melawan waktu dan tekanan finansial yang tak kunjung reda.
Suatu sore, saat Alia sedang menikmati secangkir kopi di kantornya, ia menerima panggilan dari ayahnya. "Alia, bisakah kamu pulang sekarang? Ada sesuatu yang sangat penting yang harus kita bicarakan," kata Pak Darma dengan suara penuh kekhawatiran.
"Ada apa, Pa? Kenapa terdengar sangat cemas?" tanya Alia, merasa ada yang tidak beres.
"Tolong pulang secepatnya, Alia. Ini penting," jawab Pak Darma sebelum menutup telepon.
Alia merasa ada sesuatu yang serius, segera membereskan mejanya dan berpamitan kepada rekan kerjanya. Perjalanan pulang terasa lebih panjang dari biasanya, pikirannya dipenuhi dengan berbagai spekulasi tentang apa yang sedang terjadi. Sesampainya di rumah, ia melihat wajah ayahnya yang tampak jauh lebih tua dari usianya dan penuh dengan kecemasan.
"Papa, ada apa ini?" tanya Alia dengan cemas, melihat ayahnya dan seorang pria yang tak dikenal duduk di ruang tamu.
Pak Darma menatap putrinya dengan mata penuh penyesalan. "Alia, ini adalah Dimas Santoso. Papa punya hutang besar padanya, dan kita tidak punya cara lain untuk membayarnya."
Alia memandang pria itu dengan penuh curiga. Dimas Santoso, CEO terkenal yang sering muncul di media, tampak dingin dan penuh percaya diri. "Apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya dengan suara tegas.
Dimas menatap Alia dengan tatapan tajam. "Aku ingin kau menikah denganku, Alia. Itu satu-satunya cara agar hutang ayahmu bisa dilunasi."
Alia terkejut. "Menikah? Kau tidak serius, kan? Ini bukan abad pertengahan!"
Dimas tersenyum tipis. "Aku sangat serius. Ayahmu tidak punya cara lain untuk melunasi hutangnya, dan aku butuh istri yang bisa mendampingiku dalam bisnis ini. Kau tidak punya pilihan lain, kecuali kau ingin melihat ayahmu kehilangan segalanya."
Pak Darma meraih tangan Alia, matanya penuh dengan air mata. "Maafkan Papa, Alia. Papa tidak tahu harus bagaimana lagi."
Alia merasa dunia seolah runtuh di sekelilingnya. Pilihan yang ada di hadapannya sangat kejam dan tidak adil, namun ia tidak bisa melihat ayahnya kehilangan segalanya. Dengan hati yang berat, ia menatap Dimas. "Baiklah, aku akan menikah denganmu. Tapi jangan pernah berpikir bahwa aku akan mencintaimu."
Dimas mengangguk, puas dengan jawabannya. "Kita akan lihat nanti, Alia. Pernikahan ini akan berlangsung dalam waktu seminggu. Bersiaplah."
Malam itu, Alia tak bisa tidur. Hatinya dipenuhi dengan kebingungan dan keputusasaan. Ia berusaha memahami situasi yang tiba-tiba menyerangnya, namun tetap merasa sulit menerima kenyataan bahwa hidupnya kini tergantung pada pria yang baru saja dikenalnya.
"Kami tidak punya pilihan lain," gumam Alia kepada dirinya sendiri, mencoba menenangkan hatinya yang bergolak. "Demi Papa, aku harus melakukannya."
Hari-hari berikutnya, Alia menjalani persiapan pernikahan dengan hati yang berat. Ibunya, Bu Darma, berusaha memberikan dukungan moral sebanyak mungkin, meski dia sendiri juga tampak hancur oleh situasi yang ada.
"Kamu pasti kuat, Alia. Kita harus melalui ini bersama," kata Bu Darma sambil memeluk putrinya.
Alia hanya bisa mengangguk. Setiap malam, ia menangis dalam diam, merasa hidupnya hancur dalam sekejap. Teman-temannya mulai merasakan perubahan pada dirinya, namun Alia terlalu takut untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Pada hari sebelum pernikahan, Dimas datang untuk membicarakan beberapa detail. "Aku ingin memastikan bahwa kau tahu peranmu dalam pernikahan ini, Alia. Kau akan menjadi istri yang mendukungku di depan publik, tapi jangan harap ada kehangatan dariku."
Alia menatap Dimas dengan mata berkaca-kaca. "Kenapa kau begitu kejam? Apa salahku padamu?"
Dikhianati oleh tunangannya, membuat Alina Mahendra bersumpah tidak akan lagi menyerahkan hatinya pada siapa pun. Namun, segalanya berubah ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan Adriel Wicaksana, seorang duda karismatik sekaligus pemilik perusahaan properti terbesar di negeri ini. Alina berusaha menjauh dari pria itu, namun takdir berkata lain. Anak Adriel, Naya, yang baru berusia delapan tahun, dengan polosnya percaya bahwa Alina adalah ibu barunya. Situasi semakin kacau saat Alina diterima bekerja sebagai guru privat Naya. Hubungan mereka yang awalnya hanya sebatas profesional berubah menjadi permainan emosi yang rumit. Adriel yang mendominasi, Naya yang semakin lengket, dan Alina yang terus dihantui trauma masa lalu. Dalam permainan ini, siapa yang akan menyerah lebih dulu? Atau akankah hati yang keras itu akhirnya luluh? Atau justru... akan ada luka baru yang lebih dalam?
Laluna Cattline adalah seorang pewaris perusahaan teknologi besar yang dikenal berjiwa bebas, suka melanggar aturan, dan tak mau dikekang. Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia dipaksa menikah dengan Leonidas Draven, pemimpin dingin dan penuh perhitungan dari keluarga mafia yang menguasai sisi gelap kota New York. Semua ini berawal dari perjanjian lama antara ayah Laluna yang terlilit utang dan keluarga Draven yang menawarkan perlindungan dengan harga tinggi. Bagi Leonidas, pernikahan ini hanyalah transaksi bisnis untuk memperkuat kekuasaan, tapi bagi Laluna, ini adalah hukuman yang mematikan. Namun, Laluna tak pernah tahu bahwa Leonidas menyimpan luka masa lalu yang membuatnya begitu kejam. Sementara itu, Leonidas tak menyangka bahwa sikap Laluna yang liar dan berani melawan membuatnya mulai mempertanyakan hidupnya yang selama ini hanya dipenuhi darah dan kekuasaan. Di balik pernikahan penuh konflik ini, tersembunyi intrik besar: pengkhianatan dalam keluarga Draven, dendam masa lalu, dan rahasia gelap ayah Laluna yang bisa menghancurkan segalanya. "Istrimu tidak tahu tempatnya." "Kalau begitu, aku akan mengajarinya cara bertahan di neraka." Akankah Laluna bertahan dan menemukan caranya melawan dunia Leonidas? Atau malah, dia akan terjatuh lebih dalam ke perangkap pria yang berjanji menghancurkan hidupnya?
Nadine Arwen dijual oleh ayah tirinya kepada seorang muncikari dan dibeli oleh Leonardo Ethan, seorang taipan sukses yang sedang mencari istri dengan syarat harus perawan. Namun, di balik pernikahan mendadak ini, Leonardo memiliki agenda tersembunyi: ia ingin menghindari pernikahan yang dipaksakan oleh kakeknya. Pernikahan mereka jauh dari kata bahagia. Leonardo bersikap dingin dan tidak peduli terhadap Nadine. Apa pun yang Nadine lakukan selalu salah di mata suaminya, seakan Leonardo menyimpan dendam dan obsesi tersembunyi yang membuat Nadine merasa terperangkap dalam kehidupan yang penuh kesulitan. Mampukah Nadine bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Atau, akankah ia memilih untuk menyerah menghadapi pria yang misterius dan dingin seperti Leonardo?
Kisah cinta antara Rina dan Arman terus berlanjut, penuh dengan tantangan dan kebahagiaan. Mereka belajar untuk saling mendukung dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hubungan pribadi. Setiap hari di PT Jaya Abadi menjadi semakin bermakna bagi Rina, karena dia tidak hanya menemukan karir yang diimpikan, tetapi juga cinta yang tak terduga.
Neneng tiba-tiba duduk di kursi sofa dan menyingkapkan roknya, dia lalu membuka lebar ke dua pahanya. Terlihat celana dalamnya yang putih. “Lihat Om sini, yang deket.” Suradi mendekat dan membungkuk. “Gemes ga Om?” Suradi mengangguk. “Sekarang kalo udah gemes, pengen apa?” “Pengen… pengen… ngejilatin. Boleh ga?” “Engga boleh. Harus di kamar.” Kata Neneng terkikik. Neneng pergi ke kamar diikuti Suradi. Dia melepaskan rok dan celana dalamnya sekaligus. Dia lalu berbaring di ranjang dan membentangkan ke dua pahanya.
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Cerita ini khusus 21+, karena terdapat adegan panas. Cerita ini di mulai ketika Fahrizal masih berumur 13 tahun, tapi dia sudah bisa menunjukkan kelebihannya di atas ranjang.
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."