/0/18602/coverbig.jpg?v=a03ddd0a93802e502376ae5c1dc4ae40)
"Saya bisa membantumu untuk mendapatkan uang puluhan juta hanya dalam waktu satu minggu" ujar seorang pria. "Bagaimana caranya? Ajar saya, saya sangat membutuhkan uang" "Ada syaratnya!" "Apapun itu akan saya lakukan!" mohon Maudy. Maudy terpaksa mengikuti keinginan pria itu untuk bekerja di lokalisasi miliknya yang berada di kota Alka demi mengobati Ibunya yang sedang sakit parah, di tambah dengan utang piutang yang semakin menumpuk. Disana lah Maudy memulai kehidupan malamnya dan jatuh cinta dengan pria penjual bakso. Akankah bos Maudy mengizinkannya untuk menjalin cinta bersama pria miskin? Akan sangat banyak Lika liku yang akan Maudy hadapi kedepannya.
Plak!
"Dasar tidak becus. Seharusnya saya sudah memecat mu sejak dulu. Sudah berapa banyak piring yang pecah karena kecerobohan mu sial*n" omel seorang pria pemilik restoran.
Maudy Adista atau sering di sapa Audy, sudah setahun bekerja di Restoran. Ia bertugas mencuci piring dan membersihkan pantry.
Akhir-akhir ini, Audy tidak fokus untuk bekerja sehingga banyak piring yang pecah karena kecerobohannya saat mencuci.
Maudy terduduk di lantai sembari memegang pipi mulusnya yang memerah. "Maafkan saya! Saya tidak sengaja, berikan saya kesempatan sekali lagi" mohon Maudy bersujud di depan pria itu.
Pria itu berkacak pinggang sembari menatap sinis ke arah Maudy. "Tidak! Kau pikir siapa yang mau mempekerjakan orang tidak becus seperti mu hah? Kau bikin restoran ku rugi saja, lebih baik kau jadi pelac*r saja kalau tidak bisa bekerja"
Trak!
Cuih
Pria pemilik restoran itu meludahi Maudy dan menendangnya menjauh. "PERGI DARI RESTORAN KU SEKARANG JUGA!" teriaknya.
Maudy hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Dia membutuhkan uang, namun apapun yang dia kerjakan tidak akan bisa lama karena dirinya yang tidak fokus ketika mendengar kabar kondisi Ibunya tidak baik-baik saja.
Maudy menuju ke loker pelayan, dia mengganti bajunya dan mencuci mukanya. Maudy mengambil seluruh barang-barangnya dari dalam loker.
Saat Maudy keluar dari pintu belakang, dia tersentak kaget karena seorang pria berdiri di sana.
"Maaf, saya mau lewat" ucap Maudy.
Pria itu menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, dengan tatapan yang sangat tidak enak. Pria itu terlihat bernafsu melihatnya, dan Maudy merasa tidak nyaman akan hal itu.
"Maaf, bisa minggir sebentar? Saya buru-buru, harus pergi sekarang" Maudy menundukkan kepalanya, sembari melangkah berusaha untuk melewati pria itu.
"Ah, wangi sekali" lirih pria itu saat Maudy melewatinya.
Maudy menghentikan langkahnya, dia hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan langkahnya.
"Hey, tunggu! Kenapa buru-buru sekali?" Pria itu menahan Maudy.
Maudy menghentakkan tangan lelaki itu. "Jangan sentuh saya! Kita sebelumnya tidak pernah saling mengenal, jadi saya minta anda tetap bersikap dengan sopan"
"Ha ha ha" pria itu justru tertawa. "Kau itu cantik, Lebih baik kau menjual tubuhmu daripada kau bersusah payah bekerja tapi gajimu tidak bisa menghidupi mu"
Maudy mengepalkan tangannya kuat. "Jaga ucapan Anda!"
"Come on! Saya bisa membantumu!"
"Tapi saya tidak butuh bantuan Anda!"
"Oke, mungkin sekarang kau belum membutuhkanmu. Ini kartu nama ku, temui aku jika kau membutuhkan uang!" Pria itu langsung memasukkan kartu namanya ke dalam tas Maudy, karena Maudy sama sekali tidak mau menerimanya.
Pria itu tersenyum penuh arti dan langsung pergi begitu saja. Maudy bingung karena pria itu tidak pernah bertemu dengannya sama sekali, dan kenapa dia terlihat begitu tahu tentang Maudy?
Maudy pulang ke rumah dengan berjalan kaki selama dua jam lamanya. Ia tidak menggunakan angkutan umum karena dia mengirit uang yang tersisa sedikit di dalam rekeningnya.
"Mama..." Panggil Maudy saat dia baru saja memasuki rumah.
Rumah terlihat begitu sepi, seperti tidak ada aktivitas di dalamnya. Maudy langsung membuka kamar mamanya, namun dia tidak menemukan wanita itu di dalam sana.
"Mama... Mama dimana? Maudy sudah pulang, Ma..." Teriak Maudy sambil mencari sampai ke belakang rumah.
Di belakang rumah, tepat di belakang sumur Maudy melihat kaki seseorang. Maudy mengerutkan dahinya dan mendekat karena penasaran.
"Ma... Mama....." Teriak Maudy histeris.
Mamanya sudah terbaring lemah dengan darah yang mulai mengering di bagian hidungnya.
Maudy langsung memanggil para tetangga untuk membantunya, dan mereka pun membawa Mama Latifa ke puskesmas terdekat.
"Pasien harus segera di rujuk ke rumah sakit, kami tidak memiliki alat yang lengkap untuk menanganinya" ucap sang dokter.
"Lakukan apapun agar Mama saya selamat dokter"
"Kami akan membuatkan surat rujukannya, Ibu Latifa akan di bawa menggunakan Ambulance. Silahkan ke bagian administrasi untuk menandatangani berkasnya"
Maudy mengangguk, dia akan melakukan apapun agar mamanya bisa kembali pulih. Karena Mama Latifa tidak memiliki asuransi. Sehingga Maudy harus membayar biaya pengobatan lumayan besar.
Setibanya di rumah sakit, Mama Latifa di tangani oleh dokter. Maudy sendiri duduk sendirian di depan ruang UGD dengan jantung yang berdetak begitu kencang.
"Ya Allah, selamatkan Mama ku!" Maudy trus berdoa dalam hatinya.
Setelah menunggu selama 3 jam, dok koter pun keluar. "Bagaimana kondisi Mama saya dokter?"
Dokter mendesah pelan. "Ibu Latifa harus segera di operasi pemasangan cincin pada ginjalnya. Ibu Latifa sebelumnya sering mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter?"
Maudy hanya bisa mengangguk.
"Itulah sebabnya. Efek obat itu justru merusak ginjalnya, kita tidak punya banyak waktu lagi. Minimal minggu depan Ibu Latifa harus melakukan operasi"
"Kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk operasi dokter?"
"Mari ikut saya ke bagian administrasi, saya akan memberikan rinciannya di sana"
Maudy mengikuti dokter ke bagian administrasi sambil ia terus memainkan jari jemarinya. Maudy takut tabungannya tidak akan cukup untuk membantu proses operasi Ibunya.
"Ini biayanya, ini hanya biaya operasi saja belum masuk biaya pemulihan. Setelah operasi, Ibu Latifa harus dirawat dulu beberapa minggu di rumah sakit, jika kondisinya sudah membaik baru diizinkan untuk pulang ke rumah" jelas sang dokter.
Mata Maudy membelalak, dia tidak berekspektasi jika biaya operasi yang harus dia keluarkan sangat lah tinggi.
Tabungannya hanya tersisa dua puluh juta saja, dan dia membutuhkan uang sekitar dua ratus juta rupiah sampai Ibunya bisa di keluarkan dari rumah sakit.
Dimana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu seminggu?
"Bagaimana, Mba Maudy? Anda setuju?" Tanya dokter memastikan.
Maudy mengangguk lemah. "Kapan saya mulai membayarnya?"
"Sebelum operasi berlangsung Anda sudah bisa membayarnya dan menandatangi berkas operasinya"
"Untuk beberapa hari ke depan apa Ibu saya harus menginap disini?"
"Tentu saja Mba Maudy"
"Berapa biaya sampai operasi?"
Dokter memberikan kode pada bagian administrasi untuk mentotalkannya. "Sepuluh juta rupiah" jawab dokter.
"Saya akan membayarnya sekarang" Maudy mengeluarkan ATM-nya dan membayar biaya rumah sakit untuk seminggu ke depan.
"Sudah selesai Mba Maudy, sebentar lagi Ibu Latifa akan di pindahkan ke ruang perawatan. Karena Ibu Latifa perlu istirahat banyak, jadi saya meletakkannya di kamar VIP"
"Tidak masalah dokter" jawab Maudy.
Maudy duduk di taman rumah sakit, dia memandang lurus ke depan dengan pandangan kosong.
Sekarang di kepalanya adalah cara untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat.
Maudy membuka tasnya, dia hendak mengambil ponselnya. Saat ponselnya keluar dari tas, sesuatu terjatuh.
Maudy mengambilnya, dia melihat kartu nama yang diberikan pria itu tadi padanya. "Apa aku harus menghubungi dia? Tapi, dia orang asing"
Maudy berpikir keras. Namun sebelumnya dia menghubungi teman-temannya untuk meminjam uang, menelpon keluarganya juga, namun tidak ada seorangpun yang mau meminjamkan uang padanya.
Maudy benar-benar dibuat frustasi. Dia menatap kartu nama itu, karena tidak punya jalan lain Maudy langsung menghubungi nomor yang tertera di dalam kartu nama itu.
"Saya Maudy, wanita yang tadi di restoran. Bisa kita bertemu?"
Pernikahan George dan Gisella membuat kehidupan rumah tangga Giant dan Frenda berada di ujung tanduk. George yang numpang hidup dirumah Giant, tidak mau bekerja dan hanya mengandalkan biaya dari kakak kandungnya Giant. Ibu Kandung Giant dan George yaitu Jesika Dorothy selalu membela George dan Gisella sang menantu. Frenda selalu menjadi korban eksploitasi Ibu mertua dan adik iparnya. Bukannya tegas dengan adiknya, Giant justru tak kuasa menolak setiap permintaan Maminya meskipun ia juga tak menyukai sikap adiknya yang pemalas dan senang berfoya-foya. Karena sikap Giant yang tak bisa tegas, membuat hari-harinya selalu bertengkar dengan Frenda. Bagaimana mereka akan menjalani hari-hari pernikahan mereka? Apakah Frenda akan tetap bertahan di tengah toksiknya keluarga sang suami? Atau justru Frenda akan meninggalkan keluarga itu? Tunggu jawaban di setiap babnya.
Isabella Levronika- gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, menemukan cinta pertamanya yang merupakan suaminya akibat perjodohan yang terjadi antara mendiang orang tuanya dulu. Isabella pikir dirinya akan bahagia, namun siapa sangka ia ternyata menikahi pria yang terkenal sering bergonta ganti wanita. Apakah Isabella akan bertahan dengan pernikahannya? Atau ia justru menyerah dan melayangkan gugatan perceraian?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."