Namaku Rani aku adalah ibu sekaligus ayah untuk putri tunggalku yang bernama Luna. Luna tidak seperti anak pada umumnya. Dia memiliki gangguan pada pendengarannya sejak bayi. Semua itu terjadi karena aku sedang depresi karena perilaku kasar suamiku. Hingga membuatku nekat melakukan aborsi kepada anak yang aku kandung. Namun, Allah berkehendak lain janin yang ada di dalam kandunganku selamat dan kini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Mas Niko suamiku yang kasar itu meninggalkanku entah kemana. Sejak Luna lahir kedunia dia tidak pernah melihat sosok ayahnya. Kini setelah Mas Niko pergi aku harus berjuang untuk kehidupanku dan Luna di masa depan. Karena aku tidak ingin apa yang aku alami saat ini dirasakan juga oleh putri kecilku.
"Luna!" teriakku pada putri kecilku yang berumur 5 tahun.
Luna adalah putri pertama ku, sejak lahir Luna memiliki cacat pada telinga sebelah kanannya. Itulah yang membuat pendengaran Luna terganggu. Semua itu karena kesalahanku, saat itu aku yang sedang mengandung Luna berusaha untuk menggugurkannya menggunakan obat-obatan, jamu bahkan memijatnya. Semua itu kulakukan karena aku depresi akan sikap kasar suamiku.
"Luna!" aku kembali berteriak sambil berjalan ke arah Luna yang sedang bermain di halaman depan.
"Eh. Ibu," ucap Luna polos sambil tersenyum ke arahku yang sedang berdiri di hadapannya.
"Mainnya sudah dulu ya. Nak, sekarang Luna tidur siang dulu!"perintahku sambil duduk di hadapan Luna.
"Apa. Bu," tanya Luna sambil mendekatkan telinganya.
"Sekarang waktunya tidur siang, mainnya dilanjutkan nanti sore ya," jawabku sambil berteriak.
"Iya. Bu," jawab Luna sambil tersenyum.
Saat Luna tertidur pulas di kamarnya aku diam-diam masuk dan duduk di sampingnya. Siang itu kupandangi wajah polos putriku yang masih berusia 5 tahun ini. Kini hanya penyesalan yang selalu aku rasakan setiap melihat wajah putri kecilku.
"Maafkan Ibu. Nak, seandainya dulu Ibu tidak berusaha untuk menggugurkan mu ini semua tidak akan terjadi," batinku sambil meneteskan air mata.
Namaku Rani, aku adalah Ibu sekaligus ayah untuk Luna putri semata wayangku. 5 tahun yang lalu tepat saat aku melahirkan Luna suamiku meninggalkanku entah kemana. Bahkan sampai saat ini hubungan kami seolah menggantung tanpa kejelasan.
Sekilas aku mengingat kejadian 5 tahun lalu saat itu aku baru saja melahirkan Luna. Mas Niko yang harusnya bisa menjadi ayah dan suami yang baik untuk kami justru meninggalkan kami tanpa alasan yang jelas. Hatiku saat itu benar-benar hancur, kelahiran seorang anak yang seharusnya menjadi kebahagiaan justru menjadi sebuah duka.
"Kamu mau kemana. Mas," tanyaku kepada Mas Niko yang sedang mengemasi pakaiannya.
"Aku mau pergi dari sini, aku capek hidup dengan perempuan miskin dan pembawa sial sepertimu," jawab Niko sambil terus memasukkan pakaiannya ke dalam tas koper.
"Lalu bagaimana dengan aku dan Luna. Mas," tanyaku penasaran.
"Aku tidak peduli, kamu dan anak cacat itu hanya bisa membuat ku malu saja!" bentak Mas Niko sambil menoleh ke arahku.
"Aku tahu ini semua salahku, tapi aku mohon jangan tinggalkan kami. Mas," jawabku sambil memegang tangan suamiku yang berjalan ke arah pintu.
"Ah!" teriak suamiku sambil menarik paksa tangannya hingga aku terjatuh di lantai.
Sejak malam itu aku tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar dari Mas Niko. Aku yang memang seorang anak yatim piatu berusaha merawat merawat Luna seorang diri. Semua aku lakukan demi menyambung hidup kami berdua, Luna yang saat itu masih berusia satu bulan sudah harus aku bawa bekerja sebagai seorang buruh cuci dari rumah ke rumah.
"Ibu menangis?" tanya Luna sambil mengusap air mataku hingga mengejutkanku.
"Tidak. Nak," jawab ku sambil menggelengkan kepala agar Luna mengerti walau tidak mendengar.
"Ibu, aku lapar," ucap Luna sambil memegangi perutnya.
"Kamu mandi dulu ya," jawabku sambil menggandeng tangannya menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai memandikan Luna akupun langsung berjalan ke dapur. Luna yang saat itu sudah rapi berjalan keluar rumah untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Tidak berapa lama aku pun menghampirinya sambil membawa sepiring nasi dan telur dadar untuk Luna.
"Luna!" teriakku sambil duduk di lantai yang tidak jauh dari Luna.
"Luna suka telur dadar ya, hampir tiap hari makannya telur dadar terus," ucap salah satu ibu-ibu yang ada disitu.
"Iya. Bu, alhamdulillah Luna tidak pernah pilih-pilih makanan selama ini," jawabku sambil menyuapi Luna.
Gajiku sebagai seorang tukang cuci rumahan memang tidak besar, jadi hanya cukup untuk membeli makanan untuk hari itu dan besok. Untungnya Luna tidak pernah mengeluh ataupun protes dengan apa yang aku berikan setiap harinya. Buat kami yang penting bisa makan saja itu sudah cukup.
"Eh. Mbak Rani, kabar Mas Niko gimana sudah 5 tahun pergi tapi kok gak pulang-pulang, apa nggak kangen sama Luna," tiba-tiba seorang wanita menanyakan Mas Niko hingga membuatku terkejut.
"Luna kita makan di dalam ya. Nak, tadi Ibu lupa belum matikan kompor, kami permisi dulu. Bu," jawabku sambil menggandeng Luna masuk ke dalam rumah.
Aku menghindari pertanyaan mereka bukan karena aku sakit hati ataupun tersinggung kepada mereka. Namun, aku hanya tidak mau Luna bertanya tentang ayahnya. Karena pertanyaan itu yang akan membuatku terluka nantinya.
"Ibu kenapa kita masuk ke dalam rumah, Luna masih ingin main sama teman-teman," tanya Luna yang ternyata dia tidak mendengar ucapanku tadi.
"Luna main di dalam rumah sama Ibu saja ya. Nak," jawabku sambil mendekat ke telinganya.
Luna hanya mengangguk tanda setuju, aku bersyukur Luna tidak mendengar ucapan ibu-ibu tadi. Di kampung itu aku termasuk orang lama, karena sejak menikah dengan Mas Niko aku memutuskan untuk menempati rumah peninggalan almarhum orang tuaku. Jadi disaat Mas Niko tidak memberi nafkah pun aku tidak terlalu bingung dengan sewa rumah.
***
Hingga suatu pagi setelah Luna selesai mandi dan akupun mulai bersiap berangkat ke rumah salah satu tetangga untuk bekerja. Luna tiba-tiba menolak untuk ikut dengan alasan hari ini dia ingin bermain dengan salah satu temannya yang ada di samping rumah. Karena hari itu pekerjaanku tidak terlalu banyak dan jaraknya juga tidak terlalu jauh aku pun mengizinkannya dan mengantar Luna ke tetangga samping rumah sekalian menitipkannya.
"Permisi, Bu saya mau mengantar Luna sekalian mau menitipkannya disini sebentar,katanya dia mau main sama Siska dan yang lain," ucapku kepada sang pemilik rumah.
"Oh iya. Mbak Rani, Luna masuk sini. Nak," jawab sang pemilik rumah dengan sabar.
"Luna tidak boleh nakal ya, jangan bertengkar dan tunggu Ibu disini sampai Ibu pulang kerja," ucapku sambil sedikit berteriak di telinga Luna.
Setelah mengantar Luna aku pun langsung berangkat ke tempat kerjaku hari ini. Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan hari ini aku pun bergegas pulang. Namun, alangkah terkejutnya aku saat sang pemilik rumah mengatakan jika Luna sudah pulang ke rumah sejak tadi.
"Luna," ucapku saat melihatnya duduk sambil menangis di depan pintu.
"Ibu!" teriak Luna sambil berlari memelukku.
"Kamu kenapa menangis disini, bukannya tadi Luna main sama teman-teman," tanyaku penasaran.
"Ibu kenapa mereka jahat kepada Luna, apa karena Luna tidak punya Ayah," tanyanya sambil menangis.
"Ya allah, apa yang terjadi dengan Luna, kenapa dia bisa berpikiran seperti itu," batinku sambil memeluknya dengan erat.
"Ibu apa benar Luna adalah anak haram, anak haram itu apa sih. Bu?" tanya Luna sambil terus menangis di pelukanku.
Warni adalah seorang bidan yang terkenal baik dan ramah di Desa Tlogo Ungu. Akibat keramahannya itu banyak wanita hamil yang merasa nyaman memeriksakan kehamilannya di rumah bersalin yang dibuka Warni 2 tahun yang lalu. Namun, siapa sangka di balik keramahan dan kebaikan yang diberikan Warni tersimpan sebuah rahasia yang tidak diketahui orang lain. Warni yang dulunya hanya putri seorang petani miskin di desa Tlogo Ungu kerap mendapat hinaan dari warga desa. Bahkan sampai dia berhasil menjadi seorang bidan pun warga desa masih tetap menganggapnya rendah, serta menolak memeriksakan kehamilannya kepada Warni. Mereka rela berjalan jauh ke kota demi memeriksakan kandungannya, bahkan tak jarang Warga desa menghadang pasien dari luar desa yang ingin ke tempat prakteknya. Warni yang sakit hati, serta khawatir jika usaha yang di bangunnya bangkrut memutuskan untuk melakukan pesugihan siluman ular putih dengan bantuan temannya yang bernama Romlah. Siluman ular putih yang kerap dipanggil Nyai Sukma bersedia membantu Warni dalam mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Namun, Nyi Sukma meminta Warni untuk menyiapkan satu wanita yang melahirkan pada kamis malam jumat kliwon, serta untuk tumbal pertama Warni harus bersedia menyerahkan bayi yang baru saja dilahirkannya kepada Nyai Sukma sebagai pembukaan. Bersediakah Warni menyerahkan anak pertamanya sebagai tumbal, lalu apa saja yang dialami Warni setelah menyetujui perjanjiannya dengan Siluman ular putih tersebut?
Kisah ini sengaja saya ambil dari kisah dan penggalaman pribadi saya sendiri. Bukan untuk membuka aib, tapi saya ingin mengatakan kepada dunia jika perbedaan usia, status dan jabatan bukanlah jaminan jika sebuah rumah tangga akan bahagia. Yang di butuhkan adalah saling terbuka, kejujuran dan saling sadar jika kehadiran kita untuk pasangan adalah untuk melengkapi kekurangan pasangan kita. Disini saya ingin menunjukkan bagaimana perjuangan suami saya dalam mengajarkan islam dan membantu saya memulai kehidupan yang baru. Sosok wanita yang sama sekali tidak menggenal islam bahkan nekad keluar dari islam kini sedikit lebih tahu tentang islam. Serta seberapa sabar suami saya menghadapi cemooh keluarganya tentang masa lalu saya dan bagaimana kuatnya dia bertahan merawat saya yang sedang sakit sampai saat. Semoga segala lelah dan kerja keras para suami bisa di balas dengan pahala serta kesehatan dan rejeki yang berlimpah.
Semua wanita pasti berharap kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh keluarga suami. Namun, tidak jarang banyak wanita yang mengalami nasib buruk saat berada di antara keluarga besar sang suami. Hal ini juga dialami oleh Nia seorang gadis lugu yang terlahir dari keluarga broken home dan kurang mampu. Pernikahan bahagia, serta hangatnya kasih sayang dari mertua dan saudara ipar ternyata hanyalah sebuah mimpi indah bagi Nia. Pasalnya kehadirannya Nia di tengah keluarga Riko justru hanya dianggap sebagai seorang pembantu rumah tangga. Tidak hanya itu, Riko yang seharusnya bisa menjadi suami yang menjaga dan mendidik Nia dalam segala hal justru tega menjerumuskan sang istri pada lembah maksiat. Sifat pemalu, gengsi yang besar, serta kurang sifat tanggung jawab membuat Riko memiliki banyak hutang. Hampir setiap hari rumah mereka selalu didatangi oleh dekoleptor yang ingin menagih hutang dalam jumlah yang cukup besar. Riko merasa tidak nyaman tega menjual sang istri pada laki-laki hidung belang baik secara online maupun pada temannya. Mampukah Nia melepaskan diri dari jeratan dunia malam yang diperkenalkan oleh sang suami?
Setiap wanita pasti berharap jika hanya dia yang menjadi wanita satu-satunya di hati suaminya. Begitu juga yang diharapkan Laila, seorang gadis desa yang kini telah menikah dengan Yoga seorang pria kaya dari kota. Pernikahan mereka memang terjadi karena perjodohan. Namun, Laila berharap Yoga bisa mencintainya seiring berjalannya waktu. Tetapi semua itu ternyata hanyalah sebuah mimpi bagi Laila. Yoga yang memang tidak pernah menerima perjodohan ini diam-diam telah menikah dengan Tasya seorang wanita yang bekerja sebagai resepsionis di hotel miliknya. Tidak hanya itu, Yoga pun akhirnya mengajak Tasya untuk tinggal bersama dengan Laila dalam satu atap. Mampukah Laila menjalani hidup dalam satu atap bersama madunya?
Kesuksesan sebagai seorang Desainer dan pemilik sebuah butik terkenal membuat Intan melupakan persoalan cintanya. Hingga sampai usianya menginjak 30 tahun Intan belum juga memiliki suami ataupun seorang kekasih. Hal itu membuat orang-orang menyebutnya dengan perawan tua, bahkan sang ibu kerap mendapat cibiran dari para tetangga karena status lajang Intan. Karena alasan itulah Sukma terus mendesak Intan untuk segera mencari kekasih dan segera menikah. Desakan Sukma ternyata membuat Intan tertekan, hingga dia pun menceritakan permasalahan yang dihadapinya kepada sahabat baiknya yang bernama Luna. Mendengar cerita Intan yang belum mendapat jodoh, serta sikap Intan yang cuek dan dingin terhadap lawan jenis membuat Luna berpikir jika Intan mendapat sihir dari seseorang. Bahkan Luna pun menyarankan Intan untuk mencari pengobatan alternatif untuk mengeluarkan ilmu sihir yang ada di dalam tubuhnya. Mampukah Intan menemukan jodoh terbaik untuknya, dan apa benar jika dalam tubuh Intan ada ilmu sihir yang sengaja dikirim seseorang?
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan memimpikan kehidupan yang bahagia dengan pasangannya, begitu juga dengan Syifa yang sangat memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia bersama Rudi. Namun, semuanya hanya mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata, Rudi yang dia pikir bisa menjadi imam sekaligus suami yang baik justru malah tidak mengakuinya sebagai seorang istri di depan keluarganya. Bahkan dengan tega dia menikah kembali dengan Anita kekasih yang telah lama menjalin hubungan dengannya. Setelah 7 tahun pernikahan Syifa mulai dilanda kebingungan antara melepaskan atau mempertahankan pernikahannya.
Axel Biantara Wijaya, pria tampan yang sukses menduduki posisi sebagai CEO PT. Wijaya Karya Reality. Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang property yang memfokuskan bisnisnya di pengembangan property dan reality termasuk layanan konsultasi dan kontruksi. Axel digadang-gadang sebagai pria tertampan di Indonesia yang memiliki tubuh atletis serta wajah blasteran idola kaum hawa. Axel sangat terkenal, melebihi aktor papan atas sekalipun. Setiap hari selalu ada saja berita ekslusif terkait dirinya. Bukan hanya terkenal karena kesuksesannya di bidang bisnis tetapi dia juga dengan skandal-skandal dengan berbagai artis dan model baik di Indonesia maupun luar negeri. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Aulia Putri. Wanita cantik pintar dan mandiri. Aulia berasal dari keluarga yang sederhana sehingga dia sudah biasa hidup mandiri. Dari kuliah sampai kerja dia sudah mampu membiayai hidupnya sendiri, dengan upaya yang sangat luar biasa. Setelah bertemu Aulia ada hal yang terasa berubah di hidup Axe. Apakah itu cinta? Apakah Axel bisa berubah?l
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Ketika mereka bertemu lagi, Juan mengesampingkan paranoia dan harga dirinya, dengan hangat memeluk Cynthia. "Tolong, kembalilah padaku?" Selama tiga tahun, wanita itu telah menjadi sekretarisnya di siang hari dan pendampingnya di malam hari. Cynthia selalu memenuhi permintaannya, seperti hewan peliharaan yang patuh. Namun, ketika Juan menyatakan rencananya untuk menikahi orang lain, dia memilih untuk berhenti mencintai pria itu dan melepaskannya. Namun, hidup berubah secara tak terduga. Pengejarannya yang pantang menyerah, kehamilannya, dan keserakahan ibunya secara bertahap mendorongnya ke tepi jurang. Akhirnya, dia mengalami penderitaan yang luar biasa. Lima tahun kemudian, ketika dia kembali, dia bukan lagi wanita seperti dulu. Namun, pria itu telah jatuh ke dalam kekacauan selama lima tahun.
"Sekarang aku sudah memikirkannya. Dia telah memperlakukanku sebagai sampah, dan sekarang aku juga akan memperlakukannya sebagai tumpukan kotoran." "Setidaknya sampah bisa didaur ulang. Tapi kotoran tidak bisa didaur ulang." "Kamu berani mengatakan bahwa aku Kotoran?" Tiba-tiba, suara dingin melayang. Begitu suara itu turun, suhu di ruang makan turun beberapa derajat. "Tuan Muda!" Kimmy terkejut. Ada sedikit kemarahan di dalamnya. "Adeline, kamu semakin berani." Devon mencubit dagunya dan menatapnya dengan mata terbakar. "Sebaiknya kamu tidak memainkan trik apa pun."
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. “Berhentilah menggangguku!” kata mantan pacarnya. “Hatiku hanya milik Jenni.” “Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?” kata seorang tokoh besar misterius.
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."