Kesuksesan sebagai seorang Desainer dan pemilik sebuah butik terkenal membuat Intan melupakan persoalan cintanya. Hingga sampai usianya menginjak 30 tahun Intan belum juga memiliki suami ataupun seorang kekasih. Hal itu membuat orang-orang menyebutnya dengan perawan tua, bahkan sang ibu kerap mendapat cibiran dari para tetangga karena status lajang Intan. Karena alasan itulah Sukma terus mendesak Intan untuk segera mencari kekasih dan segera menikah. Desakan Sukma ternyata membuat Intan tertekan, hingga dia pun menceritakan permasalahan yang dihadapinya kepada sahabat baiknya yang bernama Luna. Mendengar cerita Intan yang belum mendapat jodoh, serta sikap Intan yang cuek dan dingin terhadap lawan jenis membuat Luna berpikir jika Intan mendapat sihir dari seseorang. Bahkan Luna pun menyarankan Intan untuk mencari pengobatan alternatif untuk mengeluarkan ilmu sihir yang ada di dalam tubuhnya. Mampukah Intan menemukan jodoh terbaik untuknya, dan apa benar jika dalam tubuh Intan ada ilmu sihir yang sengaja dikirim seseorang?
"Hai. Intan," sapa Satria yang baru saja tiba. "Ada apa kamu mengajakku bertemu disini?" tanya Satria yang sudah duduk di hadapan Intan. Intan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Satria, dia justru meletakkan sebuah benda pipih yang memperlihatkan dua garis. Satria yang melihat hasil testpack yang diberikan Intan terlihat terkejut. Ada rasa marah, dan takut dalam benaknya.
Namun, sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap tenang. "Apa ini?" tanya Satria sambil terus melihat ke arah testpack yang ada di atas meja. "Aku hamil, aku harap kamu mau bertanggung jawab atas anak ini, " jawab Intan sambil menatap satria dengan tajam. "Gawat! Kehamilan perempuan tua ini akan menjadi beban dan penghalang buat kemajuan perusahaan dan komunitasku," batin Satria sambil menatap wajah Intan. "Tidak. Aku yakin anak ini bukanlah anakku, jadi jangan harap aku akan bertanggung jawab atas anak yang ada dalam kandunganmu," ucap Satria sambil mendekat ke arah Intan. "Apa maksudmu, apa kamu lupa jika kita sudah melakukan apa yang tidak seharusnya kita lakukan? Dan sekarang dengan mudahnya kamu bilang ini bukan anakmu!" bentak Intan dengan tatapan tajam. "Bisa saja kamu berhubungan dengan orang lain sebelum berhubungan denganku. Lagi pula kita sama-sama tahu jika kamu wanita berusia 30 tahun yang haus akan belaian laki-laki 'kan," ucap Satria sambil tersenyum sinis. "Kamu pikir aku perempuan murahan! Aku tahu jika aku adalah seorang perawan tua yang belum mendapatkan pendamping hidup, tapi itu bukan alasan untukku menyerahkan kesucianku kepada laki-laki," bentak Intan yang mulai hilang kesabaran. "Bisa saja 'kan, namanya juga wanita yang tidak pernah dijamah laki-laki. Tapi yang pasti sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau tanggung jawab atas anak yang ada di dalam kandunganmu." Satria menjawab sambil berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Intan. "Satria! Kamu tidak bisa meninggalkanku seperti ini," teriak Intan sambil berlari mengejar Satria. Teriakan Intan yang tiba-tiba membuat orang yang ada di restoran itu terkejut, hingga beberapa pasang mata mulai menoleh ke arah Intan. Teriakan Intan yang cukup keras tidak membuat Satria berhenti dan menghampiri Intan. Satria yang sudah berada di dalam mobil langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga tanpa sadar dia telah membuat Intan yang berusaha membuka pintu mobilnya terjatuh. "Satria! Kamu tidak bisa lepas dari tanggung jawabmu," teriak Intan sambil menangis. Beberapa orang yang ada di tempat itu langsung membantu Intan yang masih terduduk di tanah sambil menangis. Perlahan Intan mulai berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat itu sambil dibantu oleh beberapa orang. Hanya penyesalan yang ada di hati Intan, sesaat Intan mulai teringat akan rayuan Satria malam itu. "Apa benar kamu ingin melepaskan ilmu hitam yang ada di tubuhmu?" tanya Satria saat mereka sudah masuk ke dalam kamar hotel. "Iya, aku ingin seperti perempuan lain yang bisa memiliki seorang suami," jawab Intan yang sudah duduk di sebuah kursi. "Kalau begitu, malam ini kamu harus mau melakukan hubungan suami istri dengank,." perintah Satria sambil mulai memegang tangan Intan. " Tidak, aku tidak mau berhubungan badan dengan laki-laki. Aku hanya ingin kau menyembuhkan aku dari pengaruh ilmu hitam," jawab Intan sambil berdiri dan berjalan menjauhi Satria. "Aku tahu, dan salah satu syarat melepaskanmu dari pengaruh ilmu hitam adalah dengan berhubungan intim. Karena dengan begitu semua makhluk gaib yang sudah bersarang di tubuhmu akan langsung pergi dan kembali kepada tuannya." Satria menjelaskan syarat untuk melepaskan lmu hitam dari dari dalam tubuh sambil berjalan mendekati Intan yang terlihat ketakutan. "Apa tidak ada cara lain selain dengan berhubungan intim?" tanya Intan yang terlihat semakin gugup. "Tidak ada, semalam aku sudah melakukan semedi untukmu. Dan menurut makhluk yang ada di dalam tubuhmu hanya ini jalan satu-satunya membuat mereka keluar dari tubuhmu," jawab Satria sambil memegang tangan Intan. Intan yang memang ingin sembuh dari penyakitnya, dan pengaruh ilmu hitam yang selama ini ada di dalam tubuhnya mulai menerima keinginan Satria. Perlahan Satria mulai mencumbu leher Intan dengan lembut, hingga membuat Intan menutup kedua matanya. Desahan kenikmatan dari bibir Intan terdengar jelas di telinga satria. Perlakuan lembut Satria kepada tubuh Intan ternyata mampu membuat wanita berusia 30 tahun itu seakan terhipnotis. Hingga sampai di suatu puncaknya Intan menjerit kesakitan, sebuah darah segar pun keluar dari area kewanitaannya sebagai tanda robeknya kesucian yang sudah di jaganya selama ini. Intan yang saat itu sedang mengingat kejadian malam panasnya dengan Satria tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah ketukan di kaca jendela mobilnya. "Apa Mbak baik-baik saja? Ini diminum dulu Mbak," tanya seorang tukang parkir yang membantu Intan masuk ke dalam mobil sambil menyerahkan sebuah botol air mineral. "Saya baik-baik saja, Mas. Terima kasih ... oh, ya. Ini uang parkirnya," jawab Intan sambil menerima air mineral dan memberikan selembar uang seratus ribuan kepada tukang parkir tersebut. "Maaf tidak ada kembaliannya, Mbak." "Tidak apa-apa, buat Mas saja," jawab Intan yang lalu menutup jendela mobilnya dan mulai mengemudikan mobilnya. *** Sejak kejadian itu Satria tidak pernah menghubungi Intan, bahkan saat pertemuan anggota Mata Batin Spiritual pun Satria juga tidak pernah hadir. Nomor ponsel yang digunakannya selama ini pun sudah hampir 6 bulan tidak dapat dihubungi. Intan yang saat itu takut jika kehamilannya diketahui orang tua dan lingkungannya berusaha menutupi kehamilannya dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar untuk tubuhnya. "Intan! duduk dulu sebentar, ada yang ingin Mama tanyakan kepadamu," perintah Sukma kepada Intan yang baru saja memasuki rumah. "Ada apa, Ma?" tanya Intan sambil duduk di sebuah sofa. "Testpack siapa ini? hari ini Mama membersihkan kamarmu dan tanpa sengaja menemukan ini di bawah tempat tidurmu. sepertinya test ini sudah lama ada di bawah tempat tidurmu," tanya Sukma sambil meletakkan sebuah testpack dengan hasil positif di atas meja. "Ya Allah, bagaimana bisa testpack itu ada di tangan Mama. Perasaan aku sudah membuangnya dari dalam kamar," batin Intan yang mulai terlihat gugup. "Itu ... Aku tidak tahu, Ma," jawab Intan dengan gugup. "Tidak tahu, mana mungkin kamu tidak tahu. Sedangkan benda ini jelas-jelas ada di bawah tempat tidurmu." Hampir 10 menit Intan diam dan hanya menunduk tanpa berani menatap sang ibu. Jangankan untuk jujur membuka mulutnya saja Intan tidak sanggup, yang ada dalam benaknya saat ini hanya takut. Sukma yang sudah kesal dengan sikap sang putri langsung membentak Intan. "Intan! jawab dengan jujur, siapa pemilik testpack ini," bentak Sukma hingga membuat Intan terkejut.
Warni adalah seorang bidan yang terkenal baik dan ramah di Desa Tlogo Ungu. Akibat keramahannya itu banyak wanita hamil yang merasa nyaman memeriksakan kehamilannya di rumah bersalin yang dibuka Warni 2 tahun yang lalu. Namun, siapa sangka di balik keramahan dan kebaikan yang diberikan Warni tersimpan sebuah rahasia yang tidak diketahui orang lain. Warni yang dulunya hanya putri seorang petani miskin di desa Tlogo Ungu kerap mendapat hinaan dari warga desa. Bahkan sampai dia berhasil menjadi seorang bidan pun warga desa masih tetap menganggapnya rendah, serta menolak memeriksakan kehamilannya kepada Warni. Mereka rela berjalan jauh ke kota demi memeriksakan kandungannya, bahkan tak jarang Warga desa menghadang pasien dari luar desa yang ingin ke tempat prakteknya. Warni yang sakit hati, serta khawatir jika usaha yang di bangunnya bangkrut memutuskan untuk melakukan pesugihan siluman ular putih dengan bantuan temannya yang bernama Romlah. Siluman ular putih yang kerap dipanggil Nyai Sukma bersedia membantu Warni dalam mendapatkan pundi-pundi kekayaan. Namun, Nyi Sukma meminta Warni untuk menyiapkan satu wanita yang melahirkan pada kamis malam jumat kliwon, serta untuk tumbal pertama Warni harus bersedia menyerahkan bayi yang baru saja dilahirkannya kepada Nyai Sukma sebagai pembukaan. Bersediakah Warni menyerahkan anak pertamanya sebagai tumbal, lalu apa saja yang dialami Warni setelah menyetujui perjanjiannya dengan Siluman ular putih tersebut?
Kisah ini sengaja saya ambil dari kisah dan penggalaman pribadi saya sendiri. Bukan untuk membuka aib, tapi saya ingin mengatakan kepada dunia jika perbedaan usia, status dan jabatan bukanlah jaminan jika sebuah rumah tangga akan bahagia. Yang di butuhkan adalah saling terbuka, kejujuran dan saling sadar jika kehadiran kita untuk pasangan adalah untuk melengkapi kekurangan pasangan kita. Disini saya ingin menunjukkan bagaimana perjuangan suami saya dalam mengajarkan islam dan membantu saya memulai kehidupan yang baru. Sosok wanita yang sama sekali tidak menggenal islam bahkan nekad keluar dari islam kini sedikit lebih tahu tentang islam. Serta seberapa sabar suami saya menghadapi cemooh keluarganya tentang masa lalu saya dan bagaimana kuatnya dia bertahan merawat saya yang sedang sakit sampai saat. Semoga segala lelah dan kerja keras para suami bisa di balas dengan pahala serta kesehatan dan rejeki yang berlimpah.
Namaku Rani aku adalah ibu sekaligus ayah untuk putri tunggalku yang bernama Luna. Luna tidak seperti anak pada umumnya. Dia memiliki gangguan pada pendengarannya sejak bayi. Semua itu terjadi karena aku sedang depresi karena perilaku kasar suamiku. Hingga membuatku nekat melakukan aborsi kepada anak yang aku kandung. Namun, Allah berkehendak lain janin yang ada di dalam kandunganku selamat dan kini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Mas Niko suamiku yang kasar itu meninggalkanku entah kemana. Sejak Luna lahir kedunia dia tidak pernah melihat sosok ayahnya. Kini setelah Mas Niko pergi aku harus berjuang untuk kehidupanku dan Luna di masa depan. Karena aku tidak ingin apa yang aku alami saat ini dirasakan juga oleh putri kecilku.
Semua wanita pasti berharap kehadirannya bisa diterima dengan baik oleh keluarga suami. Namun, tidak jarang banyak wanita yang mengalami nasib buruk saat berada di antara keluarga besar sang suami. Hal ini juga dialami oleh Nia seorang gadis lugu yang terlahir dari keluarga broken home dan kurang mampu. Pernikahan bahagia, serta hangatnya kasih sayang dari mertua dan saudara ipar ternyata hanyalah sebuah mimpi indah bagi Nia. Pasalnya kehadirannya Nia di tengah keluarga Riko justru hanya dianggap sebagai seorang pembantu rumah tangga. Tidak hanya itu, Riko yang seharusnya bisa menjadi suami yang menjaga dan mendidik Nia dalam segala hal justru tega menjerumuskan sang istri pada lembah maksiat. Sifat pemalu, gengsi yang besar, serta kurang sifat tanggung jawab membuat Riko memiliki banyak hutang. Hampir setiap hari rumah mereka selalu didatangi oleh dekoleptor yang ingin menagih hutang dalam jumlah yang cukup besar. Riko merasa tidak nyaman tega menjual sang istri pada laki-laki hidung belang baik secara online maupun pada temannya. Mampukah Nia melepaskan diri dari jeratan dunia malam yang diperkenalkan oleh sang suami?
Setiap wanita pasti berharap jika hanya dia yang menjadi wanita satu-satunya di hati suaminya. Begitu juga yang diharapkan Laila, seorang gadis desa yang kini telah menikah dengan Yoga seorang pria kaya dari kota. Pernikahan mereka memang terjadi karena perjodohan. Namun, Laila berharap Yoga bisa mencintainya seiring berjalannya waktu. Tetapi semua itu ternyata hanyalah sebuah mimpi bagi Laila. Yoga yang memang tidak pernah menerima perjodohan ini diam-diam telah menikah dengan Tasya seorang wanita yang bekerja sebagai resepsionis di hotel miliknya. Tidak hanya itu, Yoga pun akhirnya mengajak Tasya untuk tinggal bersama dengan Laila dalam satu atap. Mampukah Laila menjalani hidup dalam satu atap bersama madunya?
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan memimpikan kehidupan yang bahagia dengan pasangannya, begitu juga dengan Syifa yang sangat memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia bersama Rudi. Namun, semuanya hanya mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata, Rudi yang dia pikir bisa menjadi imam sekaligus suami yang baik justru malah tidak mengakuinya sebagai seorang istri di depan keluarganya. Bahkan dengan tega dia menikah kembali dengan Anita kekasih yang telah lama menjalin hubungan dengannya. Setelah 7 tahun pernikahan Syifa mulai dilanda kebingungan antara melepaskan atau mempertahankan pernikahannya.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Awalnya pernikahan itu baik-baik saja. Semua menjadi hangat, luka akibat masa lalu Ainayya Hikari Salvina sedikit demi sedikit mulai sembuh. Tapi pernikahan hangat itu tiba-tiba diterpa gelombang. Menghancurkan sebuah kepercayaan dan membuatnya meninggalkan rumah yang sudah mengajarkan arti sebuah keluarga harmonis. Lalu mampukah Albara Demian Dominic sang pelaku kehancuran tersebut memperbaiki rumah tangga yang sudah membuatnya sembuh dari kejadian di masa lalu? Bisakah Albara mengobati luka yang dia berikan pada istrinya? Mari kita lihat bagaimana perjalanan Albara dalam mengejar cinta istrinya kembali.
Joelle mengira dia bisa mengubah hati Adrian setelah tiga tahun menikah, tetapi dia terlambat menyadari bahwa hati itu sudah menjadi milik wanita lain. "Beri aku seorang bayi, dan aku akan membebaskanmu." Pada hari Joelle melahirkan, Adrian bepergian dengan wanita simpanannya dengan jet pribadi. "Aku tidak peduli siapa yang kamu cintai. Utangku sudah terbayar. Mulai sekarang, kita tidak ada hubungannya satu sama lain." Tidak lama setelah Joelle pergi, Adrian mendapati dirinya berlutut memohon. "Tolong, kembalilah padaku."
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.