Khusus bacaan kaum yang sudah bisa membaca dengan tentu saja yang bisa memainkan logikanya dengan sangat baik. Cinta, Asmara juga birahi memang terkadang tak ada logika. Kok Bisa? ikuti saja terus jangan kendor dan jangan sampai menyesal, Karena jika tidak membaca sampai tuntas, maka akan banyak kehilangan pemahaman dan logika-logika birahi yang terbarukan. Rugi bukan? Lebih baik baca sampai tuntas agar kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Setuju?
Perkenalkan namaku Gerald Ramadhan, mahasiswa semester empat fakultas ekonomi salah satu unversitas ternama di Indonesia. Saat pertama menuliskan kisah ini umurku belum genap 21 tahun, tetapi sudah bisa hidup mandiri, berjuang memenuhi segala kebutuhan hidup termasuk biaya kuliahku. Bahkan aku telah menjadi tulang punggung keluarga sejak masih duduk si bangku SMA.
Aku anak tunggal akibat kandungan ibuku bermasalah, tidak boleh hamil lagi setelah melahirkan aku. Kehidupan keluarga kami serba kekurangan, bapak dan ibuku hanya petani miskin yang pada akhirnya menuntutku untuk berjuang keras jika ingin melanjutkan sekolah. Orang tuaku hanya mampu menyekolahkan anak semata wayangnya ini hanya sampai lulus SMP.
Berkat keteguhan serta kerja keras tak kenal lelah, aku sudah termasuk dalam jajaran remaja kampung yang meraih sukses pada usia belia. Jajaran yang sangat langka karena uang yang kuberikan pada kedua orang tuaku tiap bulannya jauh lebih besar dari yang mereka dapat dari bertani. Ketika masuk kelas tiga SMA, aku sudah berhasil merenovasi rumah orang tuaku. Dan saat ini kedua orang tuaku telah menjadi warga kampung yang paling tajir sebagai juragan empang.
Aku terlahir dengan dikarunia otak yang sangat encer. Dari kelas satu SD selalu meraih nilai terbaik. Bahkan beberapa kali menjadi unggulan tingkat kabupaten dalam beberapa macam lomba akademis, hingga sampai SMA. Ketika lulus SMA, aku merantau ke kota kabupaten untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri bergengsi di kotaku. Sebetulnya aku ingin kuliah di Bandung atau Jakarta, tapi sebagain besar bisnisku dikelola di Kota Hujan ini.
Aku kuliah mengambil jurusan ekonomi karena merasa perlu memperdalam ilmu marketing yang selama ini telah kupraktekkan secara off line maupun on line. Siapa tahu aku juga bisa mengalahkan kehebatan Joe Girard yang mampu menjual enam unit mobil baru harga milyaran dalam sehari. Atau mungkit bisa membuka market palce sekelas Tokopedia dan sejenisnya. Abaikan dulu bagaimana perjuanganku menuju sukses di masa belia, sekarang kita lanjut cerita aneh di kampus tercintaku.
Teman kuliahku yang paling akrab bernama Farid Qurtubi. Orangnya sombong, sok suci merasa paling mengerti ilmu agama dan merasa paling jago beribadah. Sejak SD hingga lulus SMA dia memang mondok di pesantren ternama di Tasikmalaya, kota kelahirannya. Farid yang kurasa gantengnya biasa-biasa saja itu bahkan merasa paling ganteng, oaling cool dan paling jadi rebutan banyak cewek. Dia bahkan tak segan mengaku sebagai pewaris tunggal Sultan Tasikmalaya, entahlah.
Farid termasuk mahasiswa yang tidak terlalu disukai di kampus. Pergaulan dia lebih banyak dengan kaum-kaum religius yang berasal dari kampus kami juga beberapa kampus swasta lain yang ada di sekitar Bogor. Sudah menjadi hukum alam, semakin tinggi omongan seseorang, semakin banyak yang menjauhinya. Namun anehnya, aku justru sangat enjoy berteman dengan Farid. Sejauh ini aku menganggap semua ocehan yang keluar dari mulut Farid hanya hiburan semata. Yang pasti dia memang sangat royal, tidak pernah ngomongin kejelakn orang lain. Itu yang aku suka. Prinsipku lebih baik gaul dengan orang sombong daripada dengan ahli ghibah.
Sejak berteman, Farid nyaris tak pernah menyerah mengajakku bergabung dalam kelompok pengajiannya. Sementara aku tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau agama atau fanatisme terhadap suatu ajaran. Aku bukan berasal dari keluarga religius. lahir dan dibesarkan dalam lingkungan islam KTP yang tidak terlalu taat.
"Pokoknya di kelompok pengajian gua itu, banyak akhwat cantiknya, Bro!" rayu Farid.
"Emang di kampus kita kurang apa? Lu mau cari cewek cantik berapa kompi di kampus kita? Kurang apa?" Sengaja aku jawab demikian untuk melawan semua rayuan gombalnya.
"Bener sih. Tapi kalau akhwat di tempat pengajian gua, bukan hanya cantik, tapi dijamin solehah dan mudah dipacari sekaligus ditiduri!" balas Farid tanpa mikir.
"Heh Kodok Tasik! Sejak kapan akhwat solihah bisa diajak pacaran apalagi ditiduri? Sembarangan aja lu kalau ngomong!" sergahku dengan nada keras karena terperanjat.
Ucapan Farid benar-benar tak masuk akal. Kalau terdengar sama Mas Ganjar Pranowo, pasti disebut sangat anomali. 'Kamu percaya gak Farid bilang begitu?' Mungkin itu pertanyaan yang akan terlontar dari mulutnya.
"Otak lu udah konslet ya, Bro!" tambahku masih dalam nada kesal.
"Hmmm, makanya dengerin dulu penjelasannya, Bro. Gua tahu lu gak bisa baca huruf arab dan jarang banget ibadah, gak masalah. Lu gak bakal dites baca Qur'an atau praktek sholat buat masuk dalam kelompok pengajian gua. Yang penting ikut aja dulu, buktiin sendiri semua omongan gua tadi. Kalau gak cocok lu boleh cabut lagi. Gimana?" Farid makin bersemangat dan benar-benar tak kenal kata menyerah.
"Oke, kapan-kapan gua ikut ke sana sama lu, tapi jangan didaftarin sebagai anggota dulu ya. Gua mau lihat dulu, beneran gak ada akhwat yang bisa ditidurin sembarangan gitu, hahaha." Tantangku.
"Nah, ini baru namanya mahasiswa gaul, hahahahaha!" Wajah Farid tampak semringah, mungkin merasa usahanya merekrutku telah berhasil
Pada suatu hari aku ikut dalam pengajian itu. Sejujurnya aku kagum dengan tempatnya yang tertata rapi. Asri, aman, nyamn dan tenang karena berada di tengah hutan pinus. Menurut Farid, kelompok pengajian ini dibiayai oleh beberapa pengusaha besar dan anggota legislatif dari partai politik besar. Pantas saja semua anggotanya tidak dipungut biaya.
Aku juga tercengang dengan peserta pengajian yang ternyata sangat berjibun. Menurut Farid dalam setiap minggunya tidak kurang 500 sampai 700 orang yang datang. Semuanya mendapat kajian juga sajian konsumsi secara gratis. Namun sayangnya, semua peserta akhwatnya memakai burka atau cadar yang terlihat hanya matanya saja.
'Ah, Farid terlalu berlebihan. Katanya akhwatnya cakep-cakep. Bagaimana bisa tahu wajahnya cakep, yang keliatan cuma matanya doang. Pake baju dan jilbab lebar bergelembung gitu, kagak ada seksi-seksinya!' umpatku dalam hati.
Walau dongkol namun aku rasa sudah terlanjur datang. Sebisa mungkin aku menyesuaikan diri dengan keadaan. Aku tidak tahu pengajian ini aliran apa, tetapi ceramah ustadnya tidak ekstrim malah cenderung menentramkan. Sempat curiga jika mereka kelompok fundamental garis keras yang sering berbuat onar. Namun ternyata ceramah ustadnya sangat intelek dan kekinian.
Semua pesertanya pun sangat ramah satu sama lain saling menghormati walau tidak bisa bergaul dengan kelompok akhwat karena ada hijab pembatas. Dan sepertinya lingkungan ini sangat baik dan sehat buatku. Ada baiknya aku bergabung dalam pengajian ini agar bisa belajar ilmu agama, hitung-hitung penebus dosa atau saran pertobatan atas segala perbuatan yang tercela pada masa lalu yang super kelam di kampungku.
"Gua jamin lu bakal laris manis di sini, Bro!" bisik Farid pada suatu waktu ketika aku sudah beberapa kali mengikuti pengajian.
"Hahaha, dagangan kali laris manis!" segahku bercanda.
"Percaya atau tidak, nama lu mulai jadi perbincangan para akhwat. Lu kan emang ganteng dan body juga gagah altltis gitu, Bro. Gua aja yang lebih jelek dari lu, laris manis, hehehe." Farid mulai sadar diri jika wajah dan penampilannya memang kalah jauh denganku, apalagi ketika sedang terbalut pakaian muslim saat sedang ikut kajian seperti saat ini.
"Bisa aja lu, Kodok Tasik!" timpalku bercnada dan santai.
"Serius, Oncom Bogor! Para akhwat banyak yang suka sama lu. Katanya sih, keliatan masih ganteng, kalem dan polos. Rata-rata mereka menyukai cowok bertampang ndeso kaya elu gitu, hehehehe," timpalnya sambil cengengesan. Sebenarnya antara memuji dan menghina susah dibedakan. Untungnya aku sudah kebal dengan keangkuhan seorang Farid.
Waktu terus berlalu, tak terasa sudah tiga bulan aku rutin menghadiri pengajian itu dan sama sekali belum ada progres yang berarti buatku, selain tambah rajin onani di kostan. Bagaimana tidak, setiap waktu membayangkan bersetubuh dengan para akhwat. Oh iya semenjak ikut pengajian itu, aku malah jadi terobsesi pada wanita berjilbab lebar. Bahkan punya banyak film dan cerita dewasa yang bertemakan akhwat alias jilboob. Farid juga sering cerita nikmatnya bersetubuh dengan akhwat yang binal. Gila!
"Bro, mana katanya banyak akhwat yang naksir gua dan bisa dipacarin sekaligus diajak tidur?" Akhirnya aku memberanikan diri menagih janji Farid saat mengajakku masuk group pengajiannya.
"Hahaha, udah lama gua tunggu-tanggu tagihan dari lu ini, Bro!" balas Farid sambil menarik tanganku menjauh dari kerumunan orang-orang yang hendak mengaji.
"Sebenarnya mereka itu gak mau dipacari, tetapi kalau diajak kawin banyak yang mau, terutama yang masih berstatus mahasiswi," ucap Farid dengan nada setengah berbisik.
"Kawin?" tanyaku sambil ternganga.
Masih tak percata mendengar perkataan sahabat yang kurasa super edan ini. Aku memang nakal, beberapa teman SMA bahkan menjuluki aku PK alias 'Penjahat Kelamin,' tetapi tidak pernah terbersit sedikitpun untuk kawin muda. Bukan takut menafkahi lahir batin, namun kurasa masa mudaku terlalu indah untuk disia-siakan begitu saja.
"Yes, married, kawin alias nikah!" jelas Farid sambil nyengir kuda untuk bisa lebih meyakinkan diriku.
"Maksudnya gimana, Bro? Kalau urusan merit gua rasa keluarga gua gak bakal setuju!" sangkalku sangat keras.
"Hahaha, santai dulu Kang Mas! Kawin yang ini hanya sementara."
"What?"
"Ya sejenis kawin kontrak atau kawin siri. Dilakukan untuk jangka waktu tertentu, misalnya sebulan, dua bulan atau bahakn tahunan, tergantung kesepakatan kedua belah pihak." Farid yang mengaku sejak SMP sudah banyak mantannya itu menjelaskan panjang lebar tentang nikah siri dan segala aturannya yang kurasa terlalu mudah. Mungkin karena aku tidak pernah belajar serius tentang hal-hal demikian.
"Sebenarnya gua udah lama ngedenger adanya kawin kontrak atau nikah siri. Tapi gua pikir yang ngelakuinnya bukan anak muda atau mahasiswa kaya kita-kita ini, Bro!" sangkalku masih belum yakin jika katanya banyak mahasiswa bahkan anak SMA yang melakukannya.
"Hehehe, asal lu tahu aja, kalau kita melakukan nikah siri, maka kita terhindar dari dosa berzinah!" kata Farid dengan mimik wajah yang makin serius.
"Ta...tapi gua kan masih polos, Bro!" kataku berpura-pura, sekedar menyelami sejauh mnana pengetahuan Farid tentang masa lalu diriku.
"Hahaha, makanya itu, elu kan bisa belajar atau praktek langsung sama akhwat yang udah pengalaman. Maksudnya gua, lu bisa nikah siri sama akwat yang udah beberapa kali jadi istri siri," jawab Farid yang ternyata masih menganggap aku polos dan cupu. Syukurlah.
"Emang ada cewek yang mau diajak kawin siri kayak gitu?" tanyaku masih ragu namun benar-benar sangat penasaran.
"Bukan hanya ada, tapi banyak banget, Bro!" katanya secepat kilat.
"Kok bisa sih? Kenapa mereka mau dinikahi kaya gitu? Emang gak merasa rugi jadi istri sebentar lalu jadi janda?" tanyaku masih dalam nada terheran-heran.
*Bersambung Suami Siri, 2
Jangan baper. Drama Rumah Tangga ini, akan mengajarkan kepada kita semua, jika cinta tak selamanya akan menyatukan pasangan suami istri. Namun juga tidak berarti segelanya berkahir ketika mahligai indah itu harus kandas. Percerian memang akan sangat mengganggu mental tumbuh kembangnya, namun jika itu adalah jalan terbaik, kenapa tidak? Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyongsong masa depan yang lebih indah. Anak bukanlah beban dan halangan untuk maju.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
TERDAPAT ADEGAN HOT 21+ Amira seorang gadis berusia 17 tahun diperlukan tidak baik oleh ayah tirinya. Dia dipaksa menjadi budak nafsu demi mendapatkan banyak uang. Akan kah Amira bisa melepaskan diri dari situasi buruk itu? Sedangkan ayah tirinya orang yang kejam. Lantas bagaimana nasib Amira? Yuk baca cerita selengkapnya di sini !
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Arsyla adalah seorang wanita berumur 23 tahun, dan dia sudah memiliki suami yang bernama Edi. Usia Edi terpaut 3 tahun lebih tua dari Arsyla. Meski pernikahan mreka sudah beranjak 2 tahun, tetapi mereka belum di karuniai seorang anak. Edi maupun Arsyla tidak memusingkan akan hal itu, karna menurut mereka ekonomi keluarga harus bagus terlebih dahulu. Edi yang hanya bekerja sebagai OB di salah satu supermarket, dengan gajih pas-pasan masih harus menanggung kebutuhan sekolah adik adik-nya yang yatim, dan Arsyla pun tidak keberatan dengan keputusan itu. Sore itu Edi baru pulang dari kerja, iya pulang ke kontrakan yang dia tinggali bersama arsyla. Walaupun kontrakannya