/0/16203/coverbig.jpg?v=f7ebab46bf60b62c0537bbc485d42f70)
Kisah tentang penghianatan yang dialami oleh seorang gadis yang bernama Shinta Larasati yang terpaksa harus menelan pil pahit tatkala mengetahui kisah perselingkuhan kekasihnya yang bernama Predi Prasetiyo dengan Putri Patrisia. Karena Shinta bukan gadis suci lagi, oleh sebab itulah Predi meninggalkannya memilih wanita yang lebih mempesona dibandingkan Shinta. Sampai suatu saat, di saat kondisi terpuruk dalam hidupya ia mencoba bangkit dan mencari suasana baru. Shinta pergi ke sebuah ibu kota untuk mengadukan nasibnya, berusaha merubah hidup untuk membuktikan pada mantan kekasihnya itu bahwa ia bisa merubah keadaan hidupnya yang miskin. Ia bertekad akan membuat Predi menyesali kesalahannya. Namun, di tempat ia bekerja tidak disangka ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Brama Sebastian yang terus dan berusaha mengambil perhatiannya. Akan tetapi, Shinta masih saja dibayangi oleh mantan kekasih yang masih cintai. Mampukah Brama Sebastian mencuri hati Shinta? Akankan perasaan Shinta berubah haluan pada Brama? Atau akan tetap bersi kukuh ingin membalas perbuatan Predi dan membuat mantan kekasihnya itu kembali?
Terlihat di sudut suatu ruangan seorang gadis bernama Shinta masih terpaku di tempat duduknya dengan mulut terkatup, sementara bola matanya yang bening dengan bulu mata lentik masih menatap kearah Dina dengan pandangan tak percaya.
Sungguh, ingin rasanya ia tak mempercayai ucapan Dina saat itu.
"Benar, Shin. Aku melihat Predi sama Putri di depan restauran. Sepertinya mereka habis makan bersama. Aku sendiri sempat sangsi dengan penglihatanku.
Masa sih predi jalan sama, Putri? Namun setelah kuhampiri lebih dekat lagi, baru aku yakin kalau cewek yang di sebelahnya itu memang benar, Putri," ungkap Dina dengan nada serius. Raut wajahnya yang terlihat tegang menggambarkan bahwa ia memang tidak sedang main-main dan ingin meyakinkan bahwa apa yang dilihatnya adalah benar.
Hembusan napas berat keluar dari hidung Shinta saat mendengar laporan yang sedikit banyak mulai mempengaruhi dan membuatnya yakin, meskipun ia tidak pernah menyaksikannya dengan kepala sendiri.
Benarkh dia telah menghianati cinta dan kesetiaannya? Ah, benarkah itu? Ingin sekali rasanya Shinta untuk tidak mempercayai keterangan itu.
"Melihat sikap mereka yang nampak begitu mesra, aku jadi curiga lho, Shin. Jangan-jangan tanpa sepengetahuanmu dia pacaran lagi dengan Putri. Ini gawat, Shin! Maka itu aku sarankan padamu, sekali-kali enggak ada salahnya kamu menyelidiki apa yang dilakukan Predi dibelakangmu," cetus dina lagi dengan napas menderu.
Penasaran juga ia melihat sikap Shinta yang masih kelihatan tenang-tenang saja. Shinta sendiri bukan tak percya dengan laporan itu. Dua minggu yang lalu, Ririn tetangga yang rumahnya dekat dengan rumah Shinta itu mengatakan hal yang senada dengan Dina. Ia melihat Predi bersama Putri disebuah toko baju.
"Semalam aku ketemu Predi lho, Shin," katanya waktu itu.
"Oh yah! Di mana?" Tanyanya waktu itu, ingin tahu.
"Di toko baju. Kebetulan waktu itu aku lagi nemenin tanteku beli baju. Eh, enggak menyangka malah ketemu Predi sama,-" Ririn tidak meneruskan kalimatnya. Paras wajahnya tiba-tiba saja berubah antara rasa redah dan tidak enak hati untuk mengatakan yang sebenarnya.
Namun, Shinta malah penasaran sekaligus bingung melihat Ririn seperti menggantung kalimatnya, hatinya berdebar keras saat menangkap tanda-tanda tak mengenakan itu. Apa yang telah terjdi? Mengapa Ririn tidak meneruskan ucapannya dan kelihatan gelisah?.
"Predi sama siapa, Rin? Katakanlah terus terang padaku," ujar Dina kemudian tak tahan memendam perasaan yang semakin bergejolak.
"Dia,-" Ririn kelihatan ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Sepasang maniknya yang bulat menatap Shinta tajam-tajam.
"Dia jalan sama siapa? Katakanlah yang sejujurnya," desak Shinta lagi, tak sabar detak jantungnya berdebar semakin cepat. Dadanya bergerumuh hebat membuat dadanya tiba-tiba saja terasa sesak.
"Pedi, dia jalan sama, Putri," jawab Ririn kemudian, pelan.
Shinta tercekat. Sepasang matanya yang bening sedikit membelalak. Namun kemudian ditariknya napas dalam-dalam untuk menenangkan perasaan hatinya yang tidak karuan, antara tidak percaya, kaget, cemas dan gelisah.
Benarkah apa yang dikatakan Ririn barusan? Benarkah Predi jalan sama, Putri?.
Shinta masih terpaku, dengan berbagai macam pikiran mengayuti benaknya, ketika Ririn kembali berkata.
"Sungguh, Shin. Aku juga sempat kaget waktu memergoki Predi jalan sama Putri. Memang kamu sudah putus dengan dia? Kok berani-beraninya dia jalan denga wanita lain?"
Giliran Shinta yang terhengak mendengar pertanyaan-pertanyaan itu. Sudah putus dengan Predi? Ah, tidak. Hubungan mereka masih baik-baik saja, seperti dulu. Predi belum pernah mengucapakan kata untuk memutuskan hubungan cintanya. Kendati akhir-akhir ini cowok itu mulai sering tidak datang.
Lantas, kalau memang mereka masih menjdi sepasang kekasih, kenapa Predi malah jalan bersama Futri? Kenapa Predi tidak mengajaknya saja? Bukankah selama ini semua orang tahu kalau mereka pasangan kekasih yang serasi dan tidak terpisahka? Lantas kenapa Ririn malah memeregoki Predi bersama perempuan lain dan bukan dirinya?
Dia sendiri tidak tahu, apa yang harus dikatakannya pada Ririn. Bahwa hubungan dengan predi baik-baik saja, kok rasanya aneh. Apa alasan Predi sampai jalan dengan Putri kalau hubungan mereka tetap baik-baik saja? Kok rasanya aneh. Apa alasan Predi sampai jalan dengan Putri kalau hubungan mereka baik-baik saja?
Dia mengatakan kalau mereka sudah putus hubungan, kapan Predi mengatakan itu? Selama menjadi kekasih cowok itu, sdikitpun ia tak pernah berpikir bakal berpisah apalagi memutuskan cowok terkasih yang amat diharapkannya itu.
Dan sekarang, kembali ia mendengar berita tak. Mengenakan yang sangat menyakitkan hatinya itu. Untuk yang kedua kalinya ia mendengar, kalau Predi kekasih yang amat dicintainya, mulai berpaling pada gadis lain.
Ada yang terasa luruh dalam hati Shinta saat membayangkan itu. Sungguh, hatinya ditusuk-tusuk pisau belati mendengar kabar yang sangat memerahkan telinga itu. Predi jalan dengan perempuan lain.
Dan perempuan itu adalah Putri. Gadis yang diketahuinya juga mempunyai harapan dan cinta yang berkobar-kobar pada Predi.
Betapa pedihnya hati Shinta memikirkan itu. Bukan ia tak tahu siapa Putri. Gadis berambut panjang dengan bibir tipis, memang sudah sejak lama tergila-gila pada Predi. Demi untuk mendapatkan cinta cowok tampan itu. Tapi, Predi tetap Predi. Betapapun kerasnya godaan yang didapatinya dari Putri, tapi cintanya tetap pada Shinta. Ia tetap memilih garis manis berlesung pipit itu, kendati Putri terus mengejar dan berusaha menaklukannya.
Dan Shinta boleh merasa bangga, karena cowok tampan itu lebih memilihnya dan tetap mempertahankan kedudukannya di hati.
Yah, Shinta boleh merasa senang dan bahagia, karena cinta Predi tetap ditujukan untuknya, kendati godaan terus menghadang.
Tapi ternyata, semua itu tidak berlangsung lama. Bayangan indah Shinta untuk tetap merajut hubungan kasih dengan predi sampi ke pelaminan. Pelan tapi pasti, Predi mulai menjauhinya. Bahkan yang menyakitkan, cowok tampan itu mulai berani jalan dengan gadis lain.
Dalam kepedihan yang menggerogoti jiwanya, Shinta cuma bisa mengeluh pelan. Digigitnya bibirnya dengan hati yang nalangsa. Apa yang pernah dikhawatirkannya dan sangat sangat mengganggu perasaannya belakangan ini, akhirnya terjadi juga. Cinta dan kesetiaan yang pernah diharapkannya akan berlanjut abadi, mulai terkikis pelan-pelan.
Sebulan sudah berlalu, Predi. Sudah tak lagi datang kerumah Shinta pelan tapi pasti Shinta mulai merasakan perubahan demi perubahan yang nampak pada diri Predi, kekasihnya. Selain mulai jarang datang, cowok itu pun sepertinya mulai memasang jarak hubungan diantara mereka. Bahkan yang terakhir, sudah dua kali Shinta mendengarkan kabar menyakitkan itu, Predi berselingkuh dengan Putri, gadis yang diketahuinya menaruh cinta dan perhatian dalam terhadap kekasihnya itu.
Diam-diam Shinta berusaha menenangkan perasaan hatinya sendiri yang bergelolak tak karuan sangat mendengar orang yang dicintai yang diharapkan bakal menjadi suaminya kelak, mulai memalingkan cintanya pada gadis lain. Shinta sadar kalau dia memang bukanlah orang kaya, dia orang tak punya. Biar bagaimana, ia sudah tak sepadan lagi untuk bersanding dengan Predi. Cowok tampan yang punya sepasang mata tajam namun memiliki sikap lembut dan romantis itu tidak pantas menjadi kekasihnya.
Aku hanya bisa tertawa saat pertama kali, dia datang, menawarkan sesuatu yang lebih berharga dari intan permata. Menceritakan tentang ketidakberdayaan istrinya. Dan keputusasaan menghadapi masa depannya. Menjanjikan komitmen yang dibalut kesepakatan pernikahan. Kontrak setahun yang bernilai milyaran untuk mengandung anak yang kelak akan mewarisi banyak harta dari dua keluarga.
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?