/0/15692/coverbig.jpg?v=ebcf1a66b1b122071a38b70b60bc1662)
"Saya akan menikahi Kayla." Ucapan tegas Kenzi itu pun meruntuhkan persahabatan antara Kayla dan Kenzi yang sudah terikat sejak kecil. Kenzi yang selama ini selalu menjaga dan melindungi Kayla, rela menjadi pahlawan dengan mengorbankan dirinya untuk menikahi Kayla yang manja, saat Kayla ketahuan dihamili dan ditinggalkan oleh kekasihnya, Mark. Kayla yang sebenarnya tidak setuju, tidak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa menikahi sahabatnya sendiri dengan syarat, Kenzi takkan menyentuh Kayla jika Kayla tidak menginginkannya. Apakah Kenzi benar-benar memenuhi janji dan tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah? Dan apakah Kayla bisa membuka hatinya kepada sahabat sekaligus pelindungnya itu?
"Aku hamil." Pengakuan Kayla itu langsung membuat sang pacar, Mark, membelalak. Cowok blasteran Indonesia-Jerman itu langsung menghampiri Kayla dengan wajah tak percaya.
"Jangan becanda," desis Mark.
"Apa aku terlihat sedang becanda?" tantang Kayla. Melihat Kayla serius dengan ucapannya, Mark langsung membuang muka sambil mengacak-acak rambutnya yang kecoklatan. Dia dan Kayla memang sudah pernah berhubungan cukup jauh tanpa memakai pengaman, tapi dia tak pernah menduga jika ini bisa menyebabkan Kayla hamil.
"Apa kamu yakin jika kamu benar-benar hamil?" tanya Mark lagi. Kayla perlahan mengeluarkan dua buah benda dari dalam dompetnya. Dua buah alat tes uji kehamilan dimana di keduanya tertera dua garis dengan cukup jelas. Dia memberikannya kepada Mark, tapi karena Mark tidak menerimanya dan malah menatap kedua benda kecil itu dengan pandangan jijik, Kayla pun meletakkannya di atas kasur di sebelah ia duduk.
"Mungkin itu bukan anakku," gumam Mark sambil menggelengkan kepalanya tak percaya. Mendengar sanggahan dari kekasihnya itu, Kayla pun mendelik.
"Tega sekali kamu! Kamu yang sudah mengambil kegadisanku. Sekarang bisa-bisanya kamu menuduhku tidur dengan cowok lain!?" pekik Kayla tak terima. Sontak Mark menempelkan telunjuknya di bibir untuk memberi isyarat agar Kayla menurunkan volume suaranya. Dia celingukan menatap ke arah pintu takut jika ada yang mendengar pembicaraan mereka. Hari memang masih siang, dan biasanya hampir semua penduduk di kost putra itu sedang sibuk kuliah atau bekerja. Tapi, Mark masih tetap waspada takut kalau ada teman kost nya yang datang dan tak sengaja mendengar teriakan Kayla.
"Oke, kamu tenang dulu!" kata Mark berusaha menenangkan Kayla yang mulai terisak. Dia sama bingungnya dengan gadis cantik berambut pendek yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun itu. Tapi Mark sadar, bingung dan menangis takkan bisa menyelesaikan semuanya.
"Kita hanya melakukannya sekali saja, Kay," bisik Mark.
"Walaupun hanya sekali, tapi jika kita sama-sama dalam masa subur itu bisa saja terjadi kan? Apa kamu tidak mempelajari soal itu?" protes Kayla. Mark menghela nafas dengan berat mendengar pernyataan Kayla.
"Bagaimana kalau kita gugurkan saja?" bisik Mark kemudian. Lagi-lagi Kayla mendelik. Bahkan kali ini dia beranjak saking kagetnya.
"Kita sudah berbuat dosa. Kamu mau kita menambah dosa lagi dengan membunuh anak ini?" jerit Kayla.
"Sssttt, jangan keras-keras," sahut Mark sambil memegang kedua bahu Kayla. Ia menuntun Kayla agar kembali duduk di atas kasur. Kali ini ia memegang tangan Kayla dengan erat, "Dengar Kayla. Aku tahu kita sama-sama bingung atas semua yang terjadi. Kita juga masih kuliah, jadi tidak mungkin kita bisa menikah dan membesarkan anak ini."
"Maksud kamu?" tanya Kayla bingung.
"Aku belum bekerja Kay, dengan apa nanti aku harus memberi makan kamu dan anak kita?" Mark balik tanya. Kayla menunduk memikirkan semua yang dikatakan oleh Mark.
Kayla menarik nafas panjang dengan berat. Dia yang terlalu polos dan jatuh cinta pada pria itu sehingga lupa akan batasan-batasan dalam hubungan mereka. Saat Mark meminta lebih, Kayla memberikannya dengan cuma-cuma hanya karena cintanya yang begitu besar. Tak pernah terbesit sedikitpun di benaknya jika apa yang mereka lakukan bisa menjadi seperti ini. Dan sekarang, semua sudah terjadi dan Kayla hanya bisa menyesali semua perbuatannya.
Dia mengenal Mark sejak awal masuk kuliah. Mark yang tampan dengan wajahnya yang blasteran sukses memikat hati Kayla. Ketika Mark menembak Kayla dan mengajak Kayla pacaran, Kayla langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang. Padahal, Kayla tahu jika Mark adalah cowok populer di kampus dan terkenal playboy. Bahkan, Kenzi sahabat Kayla sejak kecil sudah memperingatkan Kayla untuk berhati-hati pada cowok seperti Mark. Tapi, cintanya pada Mark yang begitu besar membuat Kayla yakin jika Mark adalah cowok yang tepat. Buktinya, Mark selalu bersikap manis dan sayang kepada Kayla selama dua tahun mereka bersama.
"Lalu bagaimana?" tanya Kayla pelan sambil mengusap air mata yang mulai menetes di pipinya. Dia sangat ketakutan sejak kemarin lusa ia melakukan tes pertama. Garis dua itu langsung membuat tubuhnya lemas dan seluruh tulangnya remuk. Ia sadar jika orang tua Kayla yang sangat agamis pasti tidak bisa menerima keadaan anak perempuannya itu. Apa yang harus ia katakan pada mereka? Dia bisa saja dibunuh oleh ayahnya jika ayahnya tahu anak perempuannya sudah hamil diluar nikah.
"Kita menikah saja," lanjut Kayla langsung mengutarakan idenya kepada Mark. Tapi, reaksi Mark sungguh diluar dugaan. Mark menggeleng dengan cepat.
"Aku tidak bisa," kata Mark.
"Kenapa? Kita bisa tetap lanjut kuliah kok. Ayah dan ibuku takkan menuntutmu bekerja. Mereka pasti mengerti," bujuk Kayla. Mark masih saja menggeleng.
"Aku tidak bisa melakukannya, Kay. Mengerti tidak?" bentak Mark, "Aku masih muda. Menikah bukanlah prioritas utamaku sekarang. Aku tidak mau masa mudaku hilang begitu saja karena aku menikah."
Kayla tertegun. Ia diam dan menatap Mark dalam-dalam, mencari tahu apakah kekasihnya itu yakin dengan ucapannya.
"Jadi, kamu tak mau menikahiku?" desis Kayla pelan.
"Bukan tak mau, tapi tidak sekarang!" tegas Mark, "Mungkin nanti jika aku sudah mapan dan karierku sudah bagus. Mungkin aku akan tinggal bersama ayahku di Jerman untuk sementara dan bekerja di perusahaannya."
Kayla kembali terdiam dan mencerna maksud perkataan Mark. Dia tahu jika ayah Mark adalah seorang pengusaha di Jerman. Bukan hal aneh jika Mark memutuskan untuk pergi ke Jerman dan bekerja di perusahaan ayahnya. Tapi, bukankah itu berarti Mark akan meninggalkan Kayla sendirian di sini? Sementara perut Kayla akan semakin membesar seiring berjalannya waktu.
"Kamu serius?" tanya Kayla lagi berusaha memastikan. Mark menghela nafas dan mengedikkan bahunya sekilas.
"Entahlah, aku belum bisa berpikir jernih sekarang. Tapi hanya itu satu-satunya yang terbesit di otakku," jawab Mark.
"Walaupun itu berarti meninggalkanku disini?" tanya Kayla lagi dengan suara bergetar.
"Aku tak tahu Kay, aku tak tahu. Tenanglah dan jangan membuatku panik!" bentak Mark sambil berjalan menghampiri jendela dan melemparkan pandangan ke luar sana. Kayla menarik nafas panjang melihat sikap Mark. Walaupun mungkin Mark masih kalut sekarang, tapi Kayla bisa melihat dengan jelas jika Mark tidak ada sedikitpun niat untuk bertanggung jawab kepada bayi yang sedang dikandung Kayla.
"Maafkan aku Kay, tapi aku sungguh tidak bisa berpikir jernih. Tolong pergilah dan biarkan aku sendiri," usir Mark secara halus tanpa melihat sedikitpun kepada Kayla. Dada Kayla terasa sesak mendengar kekasihnya itu mengusirnya begitu saja, bahkan tanpa ada solusi dalam permasalahan mereka. Kayla pun mengerti, jika sekarang Mark sedang mendepaknya secara perlahan. Kayla sendiri yang sejak awal mau berhubungan dengan Mark. Dan dia juga yang mau melakukan itu tanpa paksaan. Jadi, Kayla sadar jika sekarang dia tak berhak menuntut apa-apa.
"Baiklah aku pergi. Semoga kamu sukses Mark," ucap Kayla sebelum meraih tas ranselnya dan keluar dari kamar kost Mark. Kayla sadar sudah tak ada gunanya lagi dia berada di sana, karena Mark sudah menolaknya mentah-mentah.
Kayla duduk di depan kost Mark sambil menangis tersedu-sedu, meratapi nasibnya yang sungguh sial. Sekarang, dia tak berani pulang dan bertemu kedua orang tuanya. Tapi, kemana lagi dia akan pergi?
Di saat ia terpuruk seperti ini, hanya ada satu nama yang terbesit di pikiran Kayla. Kenzi. Cowok jangkung yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil itu memang satu-satunya orang yang selalu ada untuk Kayla dalam kondisi seburuk apapun. Bahkan disaat Kayla berada di bawah dan melakukan kesalahan, Kenzi masih tetap setia menemaninya. Kayla yakin, sekarang pun Kenzi pasti melakukan hal yang sama. Kayla hanya butuh Kenzi seorang untuk menguatkan hatinya yang sudah hancur berkeping-keping.
Dengan tangan bergetar Kayla menelepon Kenzi. Setelah mendengar dua nada sambung berbunyi, telepon dari Kayla pun diangkat di ujung sana.
"Hallo, Kay. Ada apa telepon malam-malam begini?" tanya Kenzi.
"Ken, bisa tolong jemput aku sekarang? Di kost Mark," kata Kayla.
"Kenapa lagi? Bertengkar lagi?" tebak Kenzi kesal. Ini memang sudah kesekian kalinya Kayla meminta tolong padanya untuk menjemput di tempat kost cowok blasteran tersebut. Setiap Kayla dan kekasihnya itu bertengkar, Mark memang tak pernah mau mengantar Kayla pulang. Sungguh cowok yang tidak bertanggungjawab, batin Kenzi.
"Nanti saja ceritanya," kata Kayla. Kenzi tertegun mendengar suara Kayla yang bergetar. Dia sadar jika ada sesuatu yang terjadi dan Kayla sedang tidak baik-baik saja.
"Tunggu di sana, aku akan datang," kata Kenzi sambil meraih kunci motor dan jaketnya lalu bergegas keluar rumah.
***
Memiliki wajah cantik dan tubuh seksi, adalah anugerah bagi Linda. Namun sayangnya ia memakai kelebihannya itu untuk berbuat dosa. Yaitu menjadi selingkuhan pria beristri. Bahkan, Linda membuat sang lelaki yang bernama Yusuf itu menceraikan dan meninggalkan Natusha, istrinya. Tapi ternyata cinta tak seindah dongeng, apalagi jika semua didapatkan dengan cara yang salah. Tanpa menunggu lama, Linda pun seakan mendapatkan karma atas kesalahannya itu. Kedok Yusuf terbongkar dan semua janjinya ternyata palsu. Hingga akhirnya, yang dirasakan Linda hanyalah sebuah penyesalan yang dalam. Apakah yang akan terjadi pada Linda ketika dia mulai bertobat dan menyesali semuanya? Apakah dia masih bisa lepas dari jeratan Yusuf, dan mendapatkan maaf dari Natusha untuk semua kesalahan yang sudah ia lakukan?
Menjadi sebuah arwah penasaran bukanlah keinginan Arka. Tapi, sebuah kecelakaan yang tiba-tiba merenggut nyawanya terjadi di saat yang tidak tepat. Dan karena sebuah alasan, Arka pun diberi kesempatan terakhir untuk kembali ke dunia. Dengan bantuan seorang pemuda pengangguran bernama Zulfi, Arka pun berusaha menyelesaikan masalah-masalahnya yang belum selesai. Ia berusaha menemui Ziva kekasihnya, dan memastikan Ziva akan hidup bahagia walaupun tanpanya. Apakah akhirnya Arka berhasil mewujudkan keinginannya dan bisa pergi dengan tenang? Apakah Arka akan ikhlas melihat Ziva akhirnya bahagia bersama Zulfi? Dan apakah Arka berhasil membantu Zulfi berubah menjadi manusia yang lebih baik?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
ADULT HOT STORY šš Kumpulan cerpen unĀ·hoĀ·ly /ĖÉnĖhÅlÄ/ adjective sinful; wicked. *** ***
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan,Ā Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu?Ā Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ā¼ļø Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?