/0/15350/coverbig.jpg?v=4190b8a0f355f8168e717f711055b52d)
Albian di kenal mahasiswa yang berprestasi baik sopan dan ramah namun setelah kejadian itu, sifat Albian berubah sebab orang-orang di sekitarnya menganggapnya aneh. Setelah bangun dari koma-nya, Albian merasa kesepian karena orang-orang telah menjauhinya termasuk orang yang dia cintai.
ALBIAN dengan motor gedenya menuju ke tempat tujuan yaitu di pinggir sungai ada seorang wanita anggun berparas cantik berambut panjang memakai dress berwarna putih yang sedang duduk sambil memperhatikan sekitar sungai, dia adalah Ayudia wanita cantik dan feminin, Ayudia wanita yang Albian pacari sejak di bangku SMA, Albian berniat ingin menikahi Ayudia setelah dia lulus kuliah dan mempunyai pekerjaan tetap.
Saat itu Albian membawa makanan favorit Ayudia yaitu Roti berisi selai coklat.
"My Baby,... ini makanan Favoritmu..." sapa Albian pada Ayudia.
Albian memberikan rotinya penuh rasa sayang terhadap Ayudia, lalu Albian bergabung duduk di samping Ayudia.
"Thanks you, My Baby " Ayudia meraih tangan Albian dengan senyumannya yang manis, Ayudia langsung melahap roti favoritnya.
Albian memejamkan matanya merasakan angin sore yang begitu dingin, seketika Albian juga tersenyum melihat pacarnya yang sedang asik makan roti dengan lahap, saat itu Albian mengambil sesuatu di bibir Ayudia.
"Makanlah dengan pelan! Jangan terburu-buru nanti keselak, jangan seperti anak kecil yang kelaparan" Albian penuh perhatian pada Ayudia.
Ayudia tidak menjawab apa-apa dia hanya tersenyum. Terlihat pipinya di penuhi roti, dia sangat lucu.
Namun Tiba-tiba Albian jadi ingin bertanya-tanya pada Ayudia.
"Sayang, kenapa kita selalu bertemu di tempat ini?" seketika Albian melihat sekeliling, suasana yang amat sepi dan tenteram.
Ketika Ayudia ingin menjawab pertanyaan Albian.
"Disini tempat, dimana kita...." Sontak Ayudia berhenti bicara.
Karena tiba-tiba handphone Albian berdering.
(Ringtone handphone Albian music asli dari Handphone-nya)
Ternyata dari Ibunya yang menyuruhnya untuk segera pulang cepat.
"Kau dimana? Ibu ingin menjelaskan sesuatu pada mu" terdengar suara ibunya dari handphone.
"Menjelaskan tentang apa Bu?" tanya Albian yang penasaran.
"Nanti ibu jelaskan, maka dari itu ibu menyuruh mu untuk segera pulang"
"Iya baiklah, sebentar lagi aku pulang"
"Cepat ya, jangan lama-lama tapi nanti pulang mampir dulu beli kecap manis"
"Iya, siap Bu"
Selesai bicara di via telepon dengan Ibunya, Albian melanjutkan pembicaraannya dengan Ayudia tapi...
"Bagaimana kalau kita..." saat Albian menaruh Handphone di saku celananya dan menoleh ke samping.
Albian bingung dia celingak-celinguk karena Ayudia sudah tidak ada di sampingnya, Albian menghela nafasnya!
"Seperti biasa, pacarku menghilang, tanpa konfirmasi!" Albian menunjukkan wajah datarnya.
Albian mencari Ayudia di beberapa tempat namun Ayudia entah tau kemana, Tapi Albian memberitahu kalau dia akan pulang.
"Ayudia dimana kamu? Aku harus pulang, karena Ibu ku menyuruh ku pulang" Albian meninggikan suaranya agar Ayudia mendengar ucapannya.
"Kemana anak itu?..." Albian sungguh bingung.
Albian mengeluarkan Handphone nya di dalam saku celananya untuk kirim pesan pada Ayudia.
"Ayudia, besok aku akan datang kembali, karena Ibu ku menyuruh ku pulang... Ingat, kamu pulang jangan malam-malam. Jika terjadi apa-apa hubungi ku segera" isi chat untuk Ayudia dari Albian.
Albian pun pergi meninggalkan lokasi sungai.
***
Di perjalanan arah pulang, Albian baru ingat, Ibunya minta dirinya untuk membelikan kecap manis.
"Hampir saja aku lupa, ibu menyuruh ku untuk membeli kecap manis"
Albian memberhentikan motornya tepat di depan minimarket, lalu Albian turun dan masuk ke Minimarket itu.
***
Setelah selesai membeli keperluannya, Albian menuju motornya namun ada seorang anak kecil laki-laki sepertinya usianya sekitar 8 tahun yang terus menatapnya dengan tajam dan tiba-tiba anak kecil itu mengikutinya, Albian bingung dan bertanya pada anak kecil itu.
"Kenapa, kau terus mengikuti ku?" Albian menegur dengan nada sedikit kesal pada anak itu.
"Paman bisa melihat ku?" Anak kecil itu yang menjawab pertanyaan Albian yang sedikit takjub.
Albian bingung dengan pertanyaan anak kecil itu tapi dia jawab.
"Tidak!" jawaban Albian berbohong.
Karena dia tak ingin berurusan dengan anak kecil, Albian tak peduli dengan anak itu dan dia langsung menaiki motornya.
Tapi disaat mau siap-siap pergi, anak kecil itu tiba-tiba memegang tangan Albian. Terlihat Anak itu merasa tak percaya dia bisa memegang tangan Albian.
"Lepaskan tangan ku" perintah Albian.
"Tidak akan aku lepaskan, kalau paman tidak menjawab pertanyaan ku?" Anak itu bertanya-tanya yang amat penasaran, anak kecil itu menunjukan wajah polosnya.
"Pertanyaan yang mana?" Tanya Albian.
"Kau benar-benar bisa melihat ku?" tanya Anak itu.
"Pertanyaan konyol, Berhenti bicara denganku, lepaskan tangan ku dan jangan mengikuti ku... mengerti!!" Dengan nada tegas Albian menjawab, lalu Albian pergi meninggalkan Anak itu.
***
Ubay nama anak kecil itu merasa bingung, dia harus kemana dan dari mana dia berasal.
Sudah seringkali Ubay meminta bantuan pada orang-orang untuk mencari tahu tentangnya namun orang-orang mengabaikannya. Seketika Ubay bertemu dengan Albian, Tiba-tiba Ubay merasa Paman Albian akan membantunya untuk mencari tahu tentangnya.
***
Sampai di rumah, Albian membuka pintu rumahnya.
"Aku pulang...!!" Albian melantangkan suaranya.
Ajeng nama Ibu Albian, menyautnya dari dapur.
"Kau sudah pulang nak, mana pesanan Ibu?" Ajeng sibuk dengan aktivitasnya yaitu memasak kesukaan Albian.
Albian menghampiri Ibunya di dapur dan memberikan pesanan Ibunya.
"Pesanan Ibu sudah tiba, tapi ibu menyuruh ku hanya beli kecap manis kan?" tanya Albian untuk memastikan pesanan Ibunya.
"Iya betul.. makasih ya sayang" jawaban Ajeng yang masih sibuk masak.
"Iya.."
Albian mencium aroma masakan.
"Wah... aromanya sangat-sangat mengoda sekali" Albian jadi semangat..
"Iya jelas lah... siapa dulu dong Ibu yang masak" Ajeng memuji dirinya sendiri.
"Iya.... I know, masakan Ibu itu selalu menggoda dan aku selalu tergoda dengan masakan Ibu" Albian memuji Ibunya.
"Anak Ibu paling bisa, membahagiakan Ibunya"
Albian tertawa hehehe.
Ajeng menyuruh Albian untuk mandi.
"Sebelum makan, kamu bersih-bersih dulu sana, Ibu mau bicara sesuatu sama kamu dan kebetulan Ibu masakin makanan favorit kamu yaitu nasi goreng dan telor ceplok"
"Wah pasti enak, baik Bu aku bersih-bersih dulu" Albian menuruti perintah Ibunya.
***
Di meja akan, Ajeng menyiapkan makanannya, lalu Albian tiba dan langsung duduk di kursi meja makan. Albian langsung menyantap makanan favoritnya walaupun masih panas dia tidak peduli.
"Wah... ini makanan terenak yang sering aku makan" Albian senang.
Ajeng tersenyum melihat Anaknya yang begitu lahap memakan masakannya tapi Albian mulai curiga dengan Ibunya.
"Kenapa, Ibu hanya melihat ku makan. Ibu tidak makan?" Albian sedikit curiga.
"Ibu jadi kenyang melihat kamu makan" nada bicara Ajeng sedikit menggoda Albian.
Albian hanya membalas dengan senyuman terpaksanya, Ajeng memberikan segelas air putih pada Albian.
"Oh Iya... Tadi kata Ibu mau ngomong sesuatu, apa itu?" Albian jadi penasaran.
"Sebenarnya..." Ajeng sedikit ragu untuk membicarakannya.
"Lanjutkan Bu!" Albian tidak sabar mendengarnya.
"Ibu ingin minta izin sama kamu, untuk memperbolehkan Ibu pergi bekerja" Ajeng sedikit takut karena anaknya tidak mengizinkannya.
"Hanya itu, ya baiklah..." Albian kembali melahap makanannya.
"Kamu mengizinkan Ibu, pergi keluar kota?" Ajeng senang tapi bingung.
"Hah... keluar kota?" Albian tersedak karena kaget.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Ajeng yang sedikit khawatir.
Albian mengangguk.
Albian di kenal mahasiswa yang berprestasi baik sopan dan ramah namu setelah kejadian itu, sifat Albian berubah sebab orang-orang di sekitarnya menganggapnya aneh.
Menikah untuk sebagian orang adalah suatu kebahagian namun, berbeda dengan Ayudia. Gadis cantik itu, dipaksa untuk menikahi kakak iparnya sendiri. Pernikahan yang terjadi nyatanya, membuat hidup Ayudia menderita. Aidan memperlakukan Ayudia bukan seperti seorang suami kepada istrinya. Pria itu dengan sangat tega menyiksa istri barunya begitu kejam. Aidan melakukan hal itu karena ingin membalas dendam, akibat kepergian sang istri pertama yang tak lain adalah kakak Ayudia. Pernikahan yang terjadi seperti neraka bagi Ayudia, dirinya dipaksa untuk melakukan apapun oleh Aidan. Bahkan perbuatan yang dilakukan oleh Aidan, menimbulkan sebuah trauma mendalam pada Ayudia. Mampukah Ayudia bertahan dengan pernikahan ini? Ada kebahagiaan yang datang pada hubungan mereka?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."