/0/14057/coverbig.jpg?v=20250123145757)
Tak ada yang tahu dengan perasaan aneh Sebastian Sachdev Rendra yang jatuh cinta pada adiknya sendiri. Dan, tak ada yang tahu pula, jika Elvina bukanlah anak kandung dari orang tua Bastian. Alias Bastian juga bukan kakak kandung Elvina. Perasaan itu terus menggunung seiring jalannya waktu yang ia habiskan bersama Elvina. Hingga suatu hari, Luna, sang mama tak sengaja membaca diary milik Bastian. Semuanya berisi tentang Elvina.Tentang ia jatuh hati pada adiknya sendiri. Pada akhirnya, Luna pun menyampaikan bahwa Elvina bukanlah adik kandungnya. Bastian tentu senang mendengar itu. Namun, bagaimana dengan Elvina? Sementara perempuan itu sangat menyayangi Bastian sebagai kakak yang selalu melindunginya. Rahasia itu harus disembunyikan dari Elvina. Sampai waktunya tiba, orang tuanya akan mengatakan yang sebenarnya. Akankah Elvina membalas cintanya Bastian. Atau memilih tetap jadi adiknya walau hanya sebagai adik angkat?
Di pagi hari yang cerah membuat Elvina merasa semangat berangkat kuliah hari itu. Dengan tergesa-gesa melangkahkan kakinya di atas anak tangga membuat kakinya tersandung namun masih beruntung. Ada Sebastian sang kakak yang menopangnya.
"Makanya hati-hati kalau jalan tuh, Dek!" omel Bastian kemudian.
Pria itu menarik tangan Elvina menuruni anak tangga kemudian mendudukkannya di kursi ruang makan. "Sarapan dulu, habis itu berangkat bareng."
"Iyaaa. Emang dari orok juga kayak gitu."
Bastian kemudian mengacak rambut adiknya sambil mengulas senyumnya. "Pinter!"
Perempuan itu menyunggingkan bibirnya kemudian menyapa orang tuanya yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Tadi Mama dengar El teriak. Kenapa, Nak? Digendong tiba-tiba lagi, sama Kakak?" tanya Luna, sang mama.
"Nggak, Ma. Tadi El jalannya buru-buru terus kesandung sama kakinya sendiri. Hampir aja jatoh kalau nggak ada Bastian," ujar Bastian menceritakan kenapa Elvina berteriak tadi.
"Ooh. Hati-hati, Sayang. Bisa cedera lho kalau jatoh dari tangga. Gak bisa kuliah dan ketinggalan banyak pelajaran. Gak bisa ketemu sama pacar juga."
Mendengar kata 'pacar' membuat Bastian merasa canggung. Entah kenapa dia tidak suka jika Elvina memiliki pacar. Rasa cemburunya sangat kuat jika Elvina dekat dengan pria lain.
Padahal, Bastian ingin membebaskan adiknya untuk memilih siapa yang menurutnya paling cocok untuk dijadikan pendamping hidupnya.
"El gak akan pernah punya pacar sampai kapan pun kalau Kak Bastian masih ikut campur."
"Kok Kakak sih? Emang Kakak ngapain cowok kamu?"
Elvina mengangkat bahunya kemudian menghela napas kasar. "Pokoknya, kalau El punya pacar, nggak akan awet. Biang keroknya ada di Kak Bastian. Selalu ikut campur urusan percintaan El. Semuanya diajak gelud kalau nggak adu kecerdasan. Mana ada yang berani coba."
Lantas kedua orang tua itu tertawa mendengar ucapan anak bungsunya itu.
"Itu artinya Kakak ingin kamu punya pacar yang lebih pintar dari kamu. Dan nggak ada yang bisa nandingi kepintaran kamu kecuali Kakak sendiri," ujar Luna berasumsi.
Uhuk! Uhukk!!
Tiba-tiba Bastian terbatuk saat mendengar Luna bicara seperti itu. Elvina segera memberi segelas air putih pada sang kakak yang tersedak makanan itu.
"Hati-hati napa makannya, Kak." Elvina menepuk-nepuk punggung kakaknya itu.
Bastian menatap orang tuanya dengan tatapan mencurigakan. Seolah tahu dengan perasaannya yang tidak biasa itu. Ada rasa mengganjal dalam diri Bastian pada Elvina. Dia mencintai adiknya itu. Adik kesayangan satu-satunya perempuan yang sangat dia sayangi setelah mamanya.
Namun, rasa sayang itu bukan sayang pada adik. Melainkan menyayanginya sebagai wanita. Itulah kenapa Bastian ingin sekali membuang perasaan itu karena tak ingin orang tuanya tahu dan kecewa padanya.
"Yuk Dek, Berangkat. Udah jam setengah delapan. Kakak ada kelas di jam sembilan nanti," ajak Bastian pada sang adik.
Yang kemudian kedua orang itu pamit pada orang tuanya berangkat ke kampus. Bastian melanjutkan S-2 nya di kampus yang sama dengan Elvina. Ia ingin terus memantau sang adik agar tidak terjadi hal-hal yang membuatnya murka.
Setelah keduanya keluar dari rumah itu. Luna memegang paha suaminya sambil menatapnya dengan tatapan pasrah.
"Ada apa lagi, Ma? Karena Bastian melihat Elvina seperti wanita, bukan adiknya?" tanya Edwin. Seolah tahu apa yang tengah dipikirkan istrinya.
Luna menghela napasnya dengan kasar. "Mama menemukan secarik kertas di tong sampah Bastian, Pa. Dan isinya adalah, 'aku mencintai adikku sendiri. Tolong hapus perasaan itu untuk dia, Tuhan. Aku tidak mau Mama dan Papa kecewa padaku.' Kita harus gimana, Pa?"
"Kasih tahu Bastian, tapi Elvina jangan dulu. Kasihan juga anak kita terjerat oleh perasaannya yang seharusnya tidak pernah terjadi dalam diri Bastian."
Luna mengangguk. "Mama mengkhawatirkan kondisi Elvina jika tahu yang sebenarnya, Pa. Gimana kalau nanti dia kecewa dan marah pada kita dan juga Bastian? Mama nggak mau kehilangan anak bungsu Mama. Mama sangat menyayangi Elvina."
Edwin mengusapi bahu istrinya itu. "Oleh karena itu, kita harus memberi tahu Bastian. Pastikan lagi perasaannya, apakah benar mencintai Elvina atau hanya perasaan biasa saja. Jika benar Bastian mencintai Elvina, mau gak mau kita harus mengikuti maunya anak kita, Ma.
"Biarkan Bastian menyimpan perasaan itu hingga tiba waktunya El tahu jika dia adalah anak angkat kita."
Luna sudah hilang arah. Sudah bertahun-tahun Luna mencurigai gelagat aneh Bastian akhirnya tahu jika anaknya benar-benar mencintai Elvina, adiknya sendiri. Walaupun hanya sebagai anak angkat, namun Elvina sudah diasuh oleh Luna dan Edwin sejak usianya baru delapan bulan. Masih belum tahu apa-apa, juga orang tuanya yang sudah meninggal akibat kecelakaan maut.
Di kampus, Bastian menggenggam tangan Elvina agar masuk ke dalam kelasnya karena tak ingin adiknya itu keluyuran tidak jelas. Elvina yang sudah tahu betapa possessive-nya Bastian padanya, hanya bisa menuruti apa maunya kakaknya itu.
"Belajar yang bener, sebentar lagi mau KKN habis itu kejar skripsi. Kejar cita-cita kamu. Banggakan Mama, Papa dan Kakak. Okay?"
"Iyaa Kakak Bastian yang paling ganteng, bawel, cerewet ... tapi ngangenin, hehehe." Elvina menerbitkan senyum manisnya hingga membuat wajah pria itu memerah.
Namun segera ia bangun dari alam bawah sadarnya. "Ya udah, jangan melamun. Kalau dosen lagi nerangin, perhatiin. Okay?"
Elvina mengangguk. Ia melambaikan tangannya pada Bastian yang akhirnya keluar dari dalam kelas itu. Elvina mengembungkan pipinya, menatap punggung sang kakak yang semakin mengecil kemudian hilang dari pandangan.
"Napa, El?" tanya Tamara. Teman sekaligus partner curhat Elvina. "Katanya putus lagi ya, gara-gara Chiko nggak bisa jawab rumus logaritma yang dikasih Babas ke dia?"
"Hooh. Punya abang satu gilanya minta ampun. Syaratnya aneh-aneh. Ada yang bisa jawab pertanyaan Kak Bastian, gak bisa taekwondo. Dahlah. Nasib jomblo emang udah mandarah daging dalam tubuh gue!"
Tamara lantas terkekeh mendengarnya. "Sesayang itu yaa dia sama elo. Udah bukan ke adik, tapi lebih ke pacar. Possessive dan sangat membatasi elo buat berbuat macam-macam."
"Macam-macam apaan, Tamara? Pulang di atas jam sepuluh aja udah diteleponin nanya masih di mana."
"Yaa itu, El. Dia nggak mau elo kenapa-kenapa dan berbuat macam-macam. Padahal, ke bar aja gak pernah kita yaa. Paling mentok bioskop. Itu juga masih dibuntuti Bastian and the gang."
Elvina mengangguk. "Gimana sama Kak Riko? Lancar, pendekatannya?"
Tamara mengangguk antusias. "Kakak lo yang comblangin gue mati-matian sama Riko. Dan, berhasil. Hebat bener emang kakak lo itu. Dia punya pacar nggak sih, El?"
Elvina menggeleng pelan. "Dia ada bilang, dia suka sama seseorang yang mungkin tidak akan pernah dia miliki selamanya. Hanya bisa memendamnya dan semoga rasa itu segera terhapus dalam dirinya. Dia nggak mau terjebak dalam cinta tepuk sebelah tangan itu."
Tamara mengangguk paham. "Siapa pun itu, semoga orangnya segera peka dan bisa membalas cintanya kakak lo yang ganteng dan baik hati itu. Idola kaum hawa, tapi dia cintanya cuma orang itu. Definisi cowok yang akan setia sama pasangannya tuh."
"Udah pasti. Sama adeknya aja sayang pake banget. Selalu menjadi prioritas utamanya. Selalu ada saat dibutuhkan. I love him full and forever pokoknya."
"Cinta? Lo cinta sama kakak lo? Gilak! Dunia kiamat kalau elo cinta sama kakak elo sendiri, Elvina!"
Perempuan itu lantas memutar bola matanya dengan malas. "Gak paham definisi cinta dan sayang sama kakak sendiri lo, Ra."
"Iyaa, iyaaa."
Sakit hati karena ditinggal pergi oleh kekasihnya, Kayla akhirnya membalaskan dendamnya karena ulah Miranda lah ia dan Bisma harus berpisah. Jason, pria tampan dengan sejuta pesona berhasil terpikat oleh wajah cantik dan seksi Kayla yang melamar kerja sebagai sekretaris pribadinya. Dengan tambahan Kayla akan memuaskan hasrat Jason yang bisa ia lakukan lebih dari Miranda.
Hubungan Rhea dan Mario sudah terjalin satu tahun lamanya. Mario berniat akan menikahi Rhea di tahun ini agar wanita itu tidak pergi meninggalkan dirinya. Rhea yang memiliki seorang anak hasil hubungannya dengan mantan kekasihnya terdahulu. Hanya saja, wanita itu tidak pernah mau memberi tahu Brandon tentang anak mereka. Di sisi lain, hubungannya dengan Mario tidak semulus yang dikira. Keluarga Mario yang merupakan keluarga konglomerat tidak merestui hubungannya dengan Rhea karena wanita itu telah memiliki seorang anak dari lelaki lain. Meski Mario tidak peduli, akan tetapi keluarganya tetap menentang hubungannya itu. Hingga membuatnya sulit menikahi Rhea sebab kartu identitasnya ditahan oleh sang ayah. Dalam hubungannya yang masih ruwet, Brandon mengetahui bila dirinya memiliki seorang anak dengan Rhea. Lelaki itu mendesak Rhea agar jujur mengenai Kaisan—anak mereka. Hingga akhirnya Rhea mengatakan yang sebenarnya. Betapa terkejutnya Brandon bila selama ini ia memiliki seorang anak dari Rhea.
Samuel harus berusaha untuk melupakan Nindy yang tidak akan pernah kembali. Hadirnya seseorang dalam hidupnya memang sedikit membuat Samuel lupa, tentang perempuan yang sudah meninggalkan dirinya sejak tujuh tahun yang lalu. Namun, di balik keluguan dan kepolosan Elvira Maharani, tersimpan banyak misteri dan rahasia yang bahkan orang tersebut tidak tahu. Ikuti kisahnya dan semoga suka. Selamat membaca.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!