Bagaimana jadinya ketika kamu dipertemukan dengan orang yang dicintai sejak kecil setelah berpisah selama dua puluh tahun dengan keadaan berbeda, pola pikir berbeda, dan tentunya dengan paras berbeda? Mengharapkan kepulangan seseorang yang telah ditunggunya selama dua puluh tahun, tetapi tak kunjung jua telah membuat hati Melisa mati rasa. Kendati begitu, dia mencoba membuka diri untuk cinta yang lain, hingga harus terjebak dengan laki-laki yang hanya mengincar hartanya. Sampai saat dipertemukan dengan cinta masa kecilnya, cobaan datang bertubi-tubi. Memendam kerinduan di negeri seberang membuat kondisi Rommy semakin terpuruk. Luka perpisahan yang dia tanggung sendiri mampu mengubahnya menjadi sosok perkasa dan idaman wanita, tetapi tidak dengan cinta masa kecilnya yang menolak ajakannya untuk menikah. Lalu bagaimana jadinya saat Melisa tahu bahwa ia telah di jodohkan dengan Rommy sedari kecil? Akankah takdir cinta memihak untuk keduanya bersatu?
"Ini temanku, kamu jangan ganggu dia!" ketus gadis kecil dengan kulit putih kemerahan itu.
Gelak tawa segerombolan anak laki-laki sontak menggema, menertawakan si kecil Melisa yang tengah menggandeng tangan anak laki-laki di sampingnya.
"Ini temanmu? Kamu berteman sama anak culun kayak dia? Yang benar saja?!"
Deru nafas Melisa naik turun, menandakan dia sangat emosi. Tangannya mengulur meraih kerah baju anak laki-laki yang menurutnya sangat cerewet barusan. Di tariknya kencang, hingga anak laki-laki tersebut terjerembab dan mengaduh kesakitan.
"Awas aja kalo masih gangguin temanku, aku pukul kamu!" ketusnya seraya menggandeng temannya menjauh.
Melisa putri Adhitama memang masih berusia lima tahun, namun karena Papanya sudah memasukkan dia di kelas bela diri sejak usia tiga tahun, membuatnya menjadi gadis kecil yang kuat.
Melisa benci dengan penindasan, bullying, dan perundungan. Jiwa sosialnya menurun dari Mamanya yang seorang psikiater.
"Kak, kenapa diam aja? Kenapa nggak lawan?"
"A-Aku takut," lirihnya di sela-sela isak tangis.
"Kak! Jangan cengeng, dong!"
"Maaf."
Hanya itu yang mampu di ucapkan oleh Rommy. Putra tunggal dari keluarga Antarez itu memang memiliki sifat lembut yang malah menjadi bumerang untuknya. Ia jadi sering di-bully, bahkan mengalami penindasan.
Rommy Gio Anatarez hanyalah anak kecil berusia sepuluh tahun yang sangat bergantung dengan Melisa, hampir setiap hari mereka bermain bersama. Rommy tidak bisa bela diri, dia kerap di olok-olok karena cengeng dan pendiam.
Culun, lemah, hanya berlindung di balik ketiak orang tuanya, dan semua hinaan lain sudah sering Rommy terima. Namun dia hanya bisa diam, tanpa bisa melawan karena takut di pukul.
Karena tidak tahan melihat Rommy yang terlalu lemah, akhirnya Melisa memutuskan mengajarkan dasar bela diri pada Rommy. Berharap teman culunnya itu bisa melawan saat ada yang menindas, dan tidak lagi cengeng saat ada yang merundungnya.
Sampai perlahan Rommy bisa menguasai beberapa teknik, dan itu tidak pernah di ketahui orang tuanya. Hanya dia dan Melisa yang tahu, mulai dari situlah Rommy menaruh kekaguman pada Melisa. Gadis kecil tomboy yang ia anggap malaikatnya.
****
Seiring berlalunya hari, Rommy mulai bisa bertindak tegas. Dia selalu bangga atas apa yang di ajarkan Melisa. Hingga sampailah di penghujung tahun ajaran baru, Orang tua Rommy mengajaknya pindah ke Australia.
Itu artinya, dia akan berpisah dengan malaikat kecilnya. Tentu bukan dia saja yang bersedih, bahkan Melisa juga meminta ikut pindah ke Australia agar bisa terus bersama Rommy.
Bukan tanpa alasan, Marcell Antarez dan Lioni Claudya terpaksa pindah karena Marcell harus mengurus perusahaan peninggalan Ibunya di sana, sementara Ayahnya sibuk mengurus rumah sakit keluarga mereka.
"Aku mau ikut, Bund. Aku janji nggak akan nyusahin Bunda," pinta Melisa.
"Sayang..," ujar Lioni, "setiap hari kalian bisa video call, kita akan sering komunikasi nantinya. Kamu jangan sedih, ya. Kita juga akan pulang setiap enam bulan sekali, Sayang," rayunya lembut.
Bukannya membaik, Melisa malah semakin menangis kencang. Kaki kecilnya berlari cepat menaiki tangga menuju kamarnya. Rommy yang merasa tidak tega lantas menyusulnya, ia mendapati Melisa meringkuk di dalam kamar dengan wajah banjir air mata.
"Kak, kamu mau pamitan, ya?" Melisa menghapus air matanya kasar.
"Mel, aku minta maaf udah buat kamu sedih. Tapi, aku janji bakal telepon kamu setiap hari, kita akan tetap menjadi teman."
Melisa mengerjap lucu, air matanya luruh kembali membasahi pipi gembulnya. Rommy membawa tangannya mengusap lelehan air mata tersebut.
"Jangan nangis, bukannya kamu yang bilang kita harus kuat?"
"Aku nggak mau jauh dari kamu, Kak."
Rommy menghela nafas sejenak, "Melisa, ini kamu terima." Rommy menyodorkan sebuah gelang karet.
"Gelang apa ini, Kak?"
"Gelang persahabatan, aku bingung mau kasih apa. Yang aku punya hanya itu."
"Makasih, Kak."
"Sama-sama, Mel."
Kedua anak kecil itu berpelukan, saling menguatkan walau sama-sama menangis. Rommy berjanji dalam hatinya akan selalu menjaga dirinya untuk Melisa, dia akan membuat Melisa bangga karena dirinya sudah menjadi anak laki-laki yang kuat.
****
Keesokan paginya.
Keluarga Yudis mengantarkan keluarga Marcell sampai Bandara, perpisahan itu di iringi tangisan pilu. Terlebih Rommy dan Melisa, sahabat kecil itu terasa berat untuk berpisah.
Lioni menciumi seluruh wajah Melisa, wanita itu mengatakan akan menelepon saat mereka telah tiba di Australia. Barulah Melisa menghentikan tangisnya, dan Yudis gegas membawa putri kecilnya pulang.
Hanya menyisakan Mama Melisa, Natasya, di sana. Wanita itu memandang lekat si kecil Rommy, memeluk erat tubuh kecil yang sebentar lagi akan jauh dengannya.
"Mama, jangan menangis lagi. Rommy janji akan jaga diri baik-baik, dan Rommy akan kembali lagi ke Indonesia," bisiknya
"Iya, Sayang."
"Mama, nanti saat aku pulang izinkan aku menikahi Melisa. Izinkan aku menjaga Melisa sama seperti dia menjagaku selama ini, Mah."
Natasya semakin terisak, ia hanya mampu menangguk dan mencium kening Rommy sebelum anak kecil itu memasuki pesawat. Beberapa menit kemudian pesawat tersebut lepas landas, meninggalkan Indonesia dan semua kenangannya.
Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Melisa masih sedih dengan perpisahan itu. Setiap harinya ia akan menunggu saat Lioni menelpon, bahkan saat kepulangan keluarga Marcell ke Indonesia, tidak sehari pun Melisa melewatkan kesempatan bermain dengan Rommy.
Sampai pada akhirnya di tahun kelima keluarga Marcell semakin jarang pulang, Melisa kembali bersedih. Dia mulai menanyakan pada Mamanya apakah Rommy telah melupakannya? Kenapa Rommy tidak pulang? Bahkan pesannya jarang di balas, bukankah dulu Rommy berjanji akan menghubunginya setiap hari?
Di sisi lain, Marcell semakin sibuk dengan perusahaan Mamanya. Hal itu yang menyebabkannya jarang pulang ke Indonesia. Dan Rommy, hanya bisa pasrah. Dirinya hanya bisa menahan kerinduan yang hanya di pendamnya sendiri.
Setiap malam ia mendengar Bundanya bertelepon dengan Natasya, Bundanya selalu menangis saat keduanya membahas Melisa. Dan itu juga membuat hati Rommy meranggas, seperti ada tangan tak kasat mata meremas jantungnya.
****
Hingga tahun terus berganti, tidak terasa kini Rommy sudah menginjak usia 27 tahun. Tubuh tinggi tegap dan wajah tampan bak dewa yunani menjadikannya incaran wanita. Tubuh kekarnya berkat latihannya membentuk otot selama ini semakin membuatnya sempurna.
Sebenernya ia sudah sering bolak-balik Indonesia untuk mengawasi perusahaan keluarga mereka. Namun, Rommy masih belum siap menemui Melisa. Ia hanya akan memantaunya dari jauh.
Mungkin nanti jika takdir sudah mengizinkannya, dia akan langsung melamar Melisa. Apalagi saat ia tahu Bundanya sudah berencana dengan sang Mama, Natasya, akan menjodohkan dirinya dengan Melisa.
Sampai pada tahun kedua setelah kelulusannya dari progam S2, Rommy mulai jengah hanya mengawasi saja. Dia ingin segera menyapa gadis cantiknya, ingin segera mengikat Melisa pada tali suci pernikahan.
"Kalo sudah sampai Indonesia, sampaikan salam Ayah dan Bunda pada keluarga Papa Yudis, ya, Nak," ujar Marcell.
Beruntung Marcell langsung mengizinkannya pulang ke Indonesia, walaupun Marcell baru akan pulang tiga bulan setelahnya. Tidak masalah, yang penting Rommy bisa selalu dekat dengan Melisa.
"Jangan lupa untuk menjaga Melisa, ya, Nak. Bunda tahu tangisannya setiap malam karena merindukan kita, tolong sampaikan maaf Bunda padanya, Nak. Karena Ayah dan Bunda kalian jadi berjauhan."
"Jangan seperti ini, Bund. Melisa pasti paham, dia gadis yang pintar."
"Yeah," timpal Lioni, "dia memang gadis yang manis. Calon menantu Bunda memang sangat pintar dan manis."
Jawaban Lioni tak ayal membuat Marcell dan Rommy tergelak. Membayangkan Melisa menjadi bagian dari keluarga Antarez adalah khayalan Lioni sejak dulu.
"Aku akan segera mewujudkannya, Bund. Melisa akan segera menjadi menantumu."
"Semoga Tuhan merestui, Nak. Ayah dan Bunda sangat mengharapkan itu," jawab Marcell.
"Iya, Ayah. Doakan saja," timpalnya yang langsung di angguki oleh Marcell dan Lioni.
Di sisi lain, Melisa yang setiap harinya berlatih di tempat gym kini tumbuh dengan tubuh proporsional dengan otot yang matang. Dia sengaja menempa dirinya dengan keras agar bisa melupakan Rommy, namun siapa yang tahu dengan hatinya? Hatinya selalu menangis saat mengingat tentang Rommy.
Gadis cantik dengan tinggi semampai dan paras manis itu mencurahkan seluruh kesedihannya pada pekerjaan. Yeah, dia bekerja freelance sebagai konsultan bisnis. Dengan menggunakan relasi Papanya, ia dengan mudah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan besar.
****
Malam hari
Ditemani dinginnya angin malam, Melisa memandang nanar langit malam dari balkon. Udara dingin tidak menyurutkan niatnya walaupun beberapa kali ia tampak mengusuk-usukkan telapak tangan.
"Rom, langit di sana gimana? Banyak bintang nggak? Atau malah mendung. Di sini cerah, Rom ... Cuman, hatiku yang mendung," monolognya.
Selama dua puluh tahun Melisa tidak bisa mengalihkan kesedihannya mau sekuat apapun usahanya. Bahkan di pergelangan tangannya masih melingkar gelang pemberian Rommy.
Melisa sempat berpikir. Apakah dia tidak akan bisa lepas dari bayang-bayang Rommy? Lalu, bagaimana jika Rommy sudah mempunyai kekasih?
Melisa menghela nafas kasar, selanjutnya ia memutuskan masuk kamar. Tangannya meraih laptop, membukanya, dan mulai mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai. Mungkin dengan ini pikirannya bisa sedikit teralihkan.
Kting!
Saat tengah fokus, indra pendengarannya menangkap deringan singkat pada ponselnya. Gegas tangannya mengulur, namun sejurus kemudian keningnya mengkerut saat mendapati pesan dari nomor tidak di kenal.
[Melisa, apa kabar? Aku besok pulang ke Indonesia. Sampai ketemu, ya. Rommy gio.]
Tulis sebuah nomor asing tersebut yang membuat jantung Melisa seolah berhenti. Ia bisa mendengar sendiri jantungnya berderu keras, tubuhnya sontak menegang dengan darah seolah naik ke pusat tubuhnya.
"Rommy?" gumamnya.
Matanya berembun, dengan bibir bergetar ia kembali menggumamkan nama itu. Nama yang selama dua puluh tahun ini tidak pernah membuat tidurnya nyenyak.
Dunia Isabella Moretti hancur dalam satu malam. Orang tuanya tewas di tangan Lorenzo Ricciardi, mafia paling berbahaya sekaligus pria paling kejam di dunia. Namun, ketika tiba giliran Isabella untuk menemui ajalnya, Lorenzo malah membiarkannya hidup, tapi sebagai tawanan pribadinya. Lorenzo adalah pria yang menguasai dunia bawah tanah dengan kekejaman tanpa batas. Namun, di balik tatapan dinginnya, ada sisi lembut yang hanya bisa dilihat oleh Isabella. Saat kebencian berubah menjadi gairah cinta, Isabella sadar tak akan bisa lepas dari dekapan mafia kejam itu. Sayangnya, Lorenzo tidak tahu bahwa Isabella menyimpan rencana balas dendam untuk kematian keluarganya. Hingga akhirnya ia mendapati dirinya hamil, membawa benih dari pria yang paling ia benci sekaligus pria yang mulai ia cintai. Dapatkah Isabella melanjutkan dendamnya, ataukah ia akan menyerah pada cinta sang iblis tampan? Dan saat Lorenzo menghadapi pilihan antara kekuasaannya dan wanita yang mencuri hatinya, akankah ia tetap menjadi raja tanpa hati, atau menyerah pada pesona Isabella?
"Kau harus membayar utangmu sekarang juga," desis Lucas, matanya dingin seperti es. Flora terpaku, tak bergeming, dadanya sesak. Hutang? Hutang apa? Sebuah perjanjian hutang antara mendiang orang tua Flora dengan Lucas, yang kini berakhir mengikat Flora dengan pria yang baru dikenalnya malam ini di pesta lajang sahabatnya. Menjerumuskannya dalam lingkaran neraka. Flora tak pernah tahu orang tuanya berhutang pada seorang pria kejam, berusia lima belas tahun lebih tua darinya, pemilik Perusahaan Blackwood tempatnya magang sebagai staf marketing. Lucas, pria yang tak kenal ampun, menuntut pembayaran detik itu juga. "Jika kau tidak bisa bayar nominal utangnya, tubuhmu untukku malam ini!" tegas Lucas, menarik tangan Flora masuk ke kamar hotel.
Nadia ingin memberi kejutan kepada tunangannya, Raka, di hari ulang tahun pria itu. Namun, ia malah dibuat terkejut saat memergoki Raka tengah bergumul satu selimut dengan sang Kakak, Tania. Hal itu membuat Nadia kecewa, hingga berimbas gagalnya acara pernikahan yang akan digelar tiga hari lagi. Nadia terusir dari rumah, ia pergi menemui Kakak Iparnya, Darren, yang tengah bekerja di luar kota untuk menunjukkan rekaman perselingkuhan Raka dan Tania. Dua insan korban pengkhianatan itu memutuskan bekerjasama untuk membalas dendam. Namun, siapa yang tahu kedekatan mereka menghadirkan rasa nyaman? Lantas, bagaimana dengan rencana balas dendam itu? Akankah mereka berhasil, atau malah terjebak dalam hubungan cinta yang rumit?
"Maaf, Ning. Saya menikahimu karena perintah dari Abah dan Umik, bukan atas niat saya sendiri. Jadi, izinkan saya menata hati dulu agar bisa menerima takdir ini." —Aaraf Ibrahim— Perjodohan di dunia pesantren memang sudah tidak asing lagi, seperti yang dialami oleh Kayshilla Chandra dan Aaraf Ibrahim. Kedua insan yang sama-sama asing dan hanya bertemu saat hari akad itu harus berjuang mempertahankan rumah tangga yang mereka bina. Kesabaran Kayshilla terus teruji setiap hari, hingga ia tahu ada nama perempuan lain di hati suaminya. "Jika sainganku adalah perempuan lain? Apakah aku bisa merebut hati suamiku?" —Kayshilla Chandra—
Azriya Aurora terpaksa menikah dengan Gavriel Erlando lantaran wasiat dari mendiang sahabatnya — Kartika, bahkan ia harus menjadi ibu sambung untuk kedua putra Kartika. Azriya menanggung beban membongkar misteri di dalam Keluarga Erlando. Mertuanya selalu berusaha menyingkirkannya, hingga ia harus terusir dari rumah karena sebuah fitnah. Anak sambungnya membencinya karena ia dinilai telah membunuh Kartika, hingga suatu ketika ia tahu kakak iparnya juga berperan dalam kemalangannya di Rumah Besar Erlando. Siapa sebenarnya yang jahat? Sanggupkah Azriya bertahan dalam bahtera rumah tangganya? Ataukah ia akan menyerah dalam pernikahan ini?
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?