/0/12464/coverbig.jpg?v=20230604193335)
Aiden Baker adalah seorang pria tampan yang memiliki banyak kekuatan. Dia memiliki misi untuk membalas dendam Keluarga Baker yang di musnahkan sepuluh tahun lalu. Dengan kekuatan yang dimiliki dari buku Nafas Dewa. Akan kah dia berhasil membalaskan dendam.
Jarum jam dinding di Manor Baker telah menunjuk ke arah angka sembilan malam. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, menuju ke lantai satu.
"Paman Jean! Kekuatanku telah meningkat pesat. Sekarang aku berada di bintang delapan!" seru seorang pria berpenampilan rapi, seraya menunjukkan senyum puas di wajahnya. Ketika, dia sampai di lantai bawah Manor Baker.
"Aku harus segera pergi ke Kota Talgo! Secepatnya," tambah pria itu.
"Kapan kau akan berangkat ke Kota Talgo?"
Orang yang dipanggil Paman Jean itu bertanya, kekhawatiran tergambar dari raut di wajah lelaki tua tersebut.
"Besok!" balas pria muda itu dengan bersungguh-sungguh.
"Apa? Kau yakin? Akan berangkat besok?" pekik Paman Jean yang tidak percaya dengan apa yang baru saja Aiden Baker sampaikan. Dia sangat mengetahui, betapa berbahaya Kota Talgo untuk pemuda berwajah tampan itu.
"Aku yakin, Paman!" seru Aiden Baker dengan sorot mata nanar, menatap Paman Jean. "Aku harus segera menyelesaikan urusan di Kota Talgo. Agar, aku bisa kembali ke Kota ini. Secepatnya, Paman!" Tambah Aiden dengan raut wajah yang terlihat sangat serius.
"Berjanjilah pada, Paman! Kau tidak akan bertindak ceroboh di sana. Mau bagaimanapun, kau harus mengingat! Akan ada waktunya, bagi kita untuk membalas dendam lama. Untuk keluargamu, Aiden."
Pria paruh baya itu berkata dengan raut wajah serius, menatap ke arah Aiden Baker tanpa berkedip sama sekali. Seolah, tengah memberikan sebuah peringatan keras. "Sebisa mungkin, kau harus menyembunyikan identitasmu! Untuk saat ini. Ketika, kau berada di kota Talgo. Jangan biarkan, sembarangan orang mengetahuinya. Paman yakin, mereka masih mencari keberadaanmu sampai sekarang!" tambah Lucas Jean, nada tegas terdengar jelas dari ucapannya.
"Aku akan mengingat pesanmu! Paman Jean," jawab Aiden dengan raut wajah yang tidak kalah serius.
"Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku." Tambah Aiden berbalik badan dan melangkah menjauh. Meninggalkan Lucas Jean, setelah melihat lelaki itu menganggukkan kepalanya pelan.
Sesampainya di dalam kamar Aiden, segera merebahkan badan di atas ranjang mewah miliknya. Bagaimanapun juga, besok akan menjadi hari pertama. Mengijakan kaki di Kota Talgo. Setelah satu dekade terakhir, dirinya terpaksa pergi meninggalkan kota kelahiran sendiri. Sungguh, hal yang miris.
"Aku akan kembali dengan versi yang berbeda dengan sebelumnya, tunggu kedatanganku!" seru Aiden seraya menutup kedua kelopak matanya. Menuju alam mimpi.
Keesokan paginya, sesuai dengan rencana malam tadi. Aiden akan berangkat ke kota Talgo. Namun, dia bangun dengan perasaan campur aduk. Antara sedih dan sekaligus bahagia. Di rasakannya saat yang bersamaan. Ketika, Aiden mengingat kembali. Kenangan tentang keluarganya yang dimusnahkan di Kota Talgo, sepuluh tahun lalu.
"Apa kau akan pergi sekarang?"
Seorang wanita berwajah cantik bertanya, seraya berjalan menghampirinya. Aiden menatap wanita itu dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Seperti bulan sabit.
"Iya, aku harus pergi sekarang! Kalau tidak ... mungkin semua akan terlambat," balasnya seraya menganggukkan kepala
"Berapa lama kamu akan pergi?" Wanita cantik itu kembali bertanya, kali ini dengan raut wajah sedih yang tergambar jelas di wajahnya.
"Tidak akan lama ... hanya sekitar dua bulan," jawab Aiden seraya mengusap lembut rambut wanita cantik itu.
"Kita baru saja bertemu, setelah beberapa waktu berpisah. Lalu, kini kamu akan pergi meninggalkanku, lagi?" Walz bertanya dengan menunjuk wajah yang sangat menyedihkan. Seolah-olah, dia baru saja menemukan harta yang paling berharga di hidupnya. Kemudian, harus merelakan harta tersebut pergi.
"Ada apa dengan wajahmu itu? Aku pergi keluar kota. Untuk menjemput saudara iparmu, bukan untuk pergi ke liat lahat! Ayo, tunjukkan senyum manismu!"
Walz mendecakkan lidah, setelah mendengar ucapan Aiden yang kini berada di hadapannya.
"Baiklah, aku tidak akan menahanmu lebih lama lagi. Tapi, izinkan aku mengantarmu ke bandara!" jelas Walz yang kembali tersenyum.
"Ayo, pergi sekarang. Aku bisa ketinggalan pesawat, kalau tinggal lebih lama lagi di sini." terang Aiden seraya melihat ke arah jam yang ada di tangannya.
"Baiklah, ayo!" balas Walz seraya menarik tangan Aiden.
"Di mana kopermu?" Dahi Walz mengkerut, lalu berbalik badan. Ketika, dia baru menyadari. Jika, Aiden tidak membawa koper.
Hades adalah seorang pemuda tampan yang diberi kesempatan untuk bangkit dan membalas dendam kematian orang tuanya. Dia juga mengalami perjalanan waktu ke tahun 2001. Dia memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkaya dirinya sendiri.
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."