Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / Kisah Pendekar Naga Merah
Kisah Pendekar Naga Merah

Kisah Pendekar Naga Merah

5.0
2 Bab
331 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Naga Merah yang menghuni dunia naga dipaksa keluar oleh Aliansi Pendekar untuk dilenyapkan karena dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Sayangnya, Aliansi Pendekar bukanlah tandingan dari Naga Merah hingga muncul Pendekar Pedang Naga Merah, Caraka yang mengetahui kelemahan Naga Merah. Mahesa, seorang pemuda miskin dari Kota Bambu yang terus mengikuti pertarungan Naga Merah tanpa disadari dipilih oleh naga merah sebagai penerus kejayaan Naga Merah. Mahesa yang awalnya pemuda miskin yang biasa-biasa saja, berhasil menjadi Pendekar Naga Merah yang menguasai Jurus Naga Merah yang diajarkan Naga Merah lewat kekutan pikiran. Bahkan Mahesa bisa berubah menjadi Naga Merah yang hebat, yang bisa menguasai seni ilmu bela diri dalam wujud naga. Naga Merah meminta Mahesa untuk menemukan Pedang Pusaka Naga Putih dan Kitab Naga Putih, yang diyakini bisa menandingi kehebatan Pedang Naga Merah. Pedang Naga Putih ini disembunyikannya di Negeri Naga Putih yang terdapat di belahan dunia atas, yaitu dunia para kultivator yang kejam, yang menganggap remeh pendekar dari Dunia Bawah. Bagaimana Mahesa menghadapi para kultivator ini? Berhasilkah Mahesa menemukan Pedang Naga Putih serta menjelajahi Dunia Naga, tempat Naga Merah berasal yang berada di Dunia Atas?

Bab 1 Pertarungan Di Dunia Bawah

BUUUM!

Sebuah ledakan dan dentuman besar terdengar di dunia yang berada di tingkatan terbawah dari dunia yang ada.

Dunia Bawah berguncang keras oleh pertarungan yang telah berlangsung berbulan-bulan. Pertarungan dasyat yang menentukan masa depan penghuni dunia bawah yang dihuni manusia tanpa keabadian.

Belum jelas pertarungan apa yang sedang terjadi di Dunia Bawah ini, sehingga menimbulkan suara dentuman yang sangat keras dan menggetarkan ini.

Terlihat kehancuran terjadi di mana-mana yang menunjukkan pertarungan dasyat yang sedang terjadi, tapi suara guncangan keras ini masih saja belum berhenti.

Banyak rumah-rumah penduduk yang hancur disertai pepohonan yang tumbang seperti ditabrak suatu energi yang besar sekali.

Benar-benar pertarungan yang sangat merugikan penghuni Dunia Bawah ini, tapi pertarungan tetap saja berlangsung tanpa ada yang menghentikannya.

Keadaan dunia ini sangat memprihatinkan, bagaikan kiamat telah menghancurkan peradaban Dunia Bawah ini.

Dunia Bawah yang memang sudah di tingkatan terendah, kini semakin parah kelihatannya dengan kehancuran yang terjadi di mana-mana.

Langit juga berubah menjadi gelap gulita akibat pertarungan yang tiada henti, yang telah menghancurkan sebagian kota tempat pertarungan itu terjadi.

Petir terus menyambar di atas awan yang gelap dan bergulung-gulung menutupi langit yang gelap gulita.

Bahkan matahari juga sudah enggan menyinari kota di Dunia Bawah tempat berlangsungnya pertarungan hebat ini.

Angin yang bertiup kencang terus menerbangkan pepohonan dan sebagian atap rumah penduduk tanpa henti, bagaikan bencana besar yang menghukum kota tempat berlangsungnya pertarungan ini.

Apa yang sebenarnya terjadi di Dunia Bawah ini?

Dunia Bawah yang diguncang pertarungan dasyat ini terjadi di Kota Cheng Long, yang merupakan bagian dari Negeri Cheng Tian.

Salah satu negeri di Dunia Bawah yang sebenarnya cukup makmur dengan kehidupan rakyatnya yang sejahtera.

Entah apa yang terjadi dengan negeri ini, terutama di Kota Cheng Long yang menjadi pusat dari pertarungan dasyat ini.

BUUUM ....

Suara dentuman keras semakin terasa oleh kaum Mortality ini di Kota Cheng Long.

Daratan sampai bergetar keras seperti gempa bumi yang besar, yang akan menghancurkan seisi daratan ini bahkan mungkin menelannya ke dasar bumi.

Ternyata pertarungan besar ini bukan pertarungan antara raksasa yang sanggup memporak porandakan seisi kota, seperti diduga sebelumnya.

Pertarungan yang berlangsung antara beberapa pendekar yang tampak sedang berusaha melumpuhkan naga merah raksasa yang tampak meliuk-liuk dengan indahnya menghindari tiap serangan pendekar ini.

Naga Merah ini sangat besar, tapi Aliansi Pendekar tidak tampak takut dan tidak kenal menyerah maupun lelah untuk melumpuhkan naga merah ini.

Entah alasan apa yang mendasari Aliansi Pendekar yang berusaha menghabisi Naga Merah yang tampak tidak berbahaya ini.

Naga Merah ini tidak berbahaya karena tidak mengeluarkan serangan balasan apapun yang bisa melukai Aliansi Pendekar.

Naga Merah ini juga tidak tampak kesulitan menghadapi beberapa pendekar dunia persilatan yang mengeroyoknya, padahal pendekar-pendekar ini berilmu tinggi, yang seharusnya bisa melumpuhkan naga merah ini.

Pukulan demi pukulan dari jurus-jurus sakti pendekar, tapi tidak ada yang bisa melukainya.

Naga Merah tetap perkasa meladeni setiap serangan dari Aliansi Pendekar, dan belum membalas sama sekali serangan ini.

Naga Merah ini bahkan tidak berniat untuk menyerang para pendekar ini sama sekali.

Naga Merah ini hanya menghindari saja setiap serangan pendekar-pendekar yang mengeroyoknya, yang menunjukkan kalau Naga Merah ini bukanlah makhluk yang jahat.

Namun para pendekar ini tidak peduli apakah naga merah ini merupakan naga yang baik atau tidak.

Bagi mereka, Naga Merah ini tetap merupakan makhluk berbahaya yang harus dibinasakan dari Negeri Cheng Tian.

SLAASH!

Tebasan pedang dari salah satu pendekar hanya mengenai ruang kosong belaka, karena naga merah dengan mudah menghindarinya.

"Sialan! Lincah sekali naga merah ini!" seru pendekar ini dengan perasaan kesal.

"Hentikan serangan kalian yang tidak beralasan ini!" seru Naga Merah yang akhirnya buka suara setelah sekian lama meladeni serangan Aliansi Pendekar.

Tapi, semua pendekar menganggap seruan naga merah ini bagaikan angin lalu saja.

Tekad mereka tetap satu yaitu melenyapkan naga merah ini selama-lamanya dari kota mereka, agar mereka bisa hidup aman tanpa rasa khawatir diserang naga merah ini.

"Menyerahlah Naga Merah! Kami akan mengampunimu kalau kamu menyerah sekarang juga!" ujar salah satu pendekar yang bersenjatakan pedang, berusaha membujuk naga merah.

Naga Merah menyadari kalau perkataan pendekar ini hanyalah dusta belaka, dia tetap akan dilenyapkan apabila dia menyerah kepada para pendekar ini.

"Kenapa kalian semua, pendekar pembela kebenaran menyerangku? Aku tidak pernah menganggu kehidupan kalian sedikitpun!" tanya Naga Merah yang bisa berbicara ini. "Aku tahu siasat kalian! Tidak mungkin kalian akan mengampuniku kalau aku menyerah!"

"Semua pendekar khawatir kamu akan mengamuk dan membakar seluruh desa dan kota dengan semburan apimu! Jadi lebih amannnya kamu pergi saja dari dunia ini!" ujar pendekar pedang ini terus terang begitu siasatnya diketahui Naga Merah.

"Aku juga tidak hidup di dunia kalian! Kenapa kalian memancingku keluar dari duniaku kemudian mencoba menghabisiku?" seru Naga Merah dengan kekesalan yang tinggi.

Naga Merah sedang berada di Dunia Naga, saat Aliansi Pendekar membujuknya untuk keluar dari dunianya ini dengan alasan meminta bantuan pada Naga Merah.

Tentu saja Naga Merah tidak mencurigai niat jahat dari pendekar yang membujuknya keluar ini, karena dia tidak pernah sama sekali menganggu kehidupan manusia di Dunia Bawah, terutama di Kota Cheng Long ini.

Dunia yang disebut sebagai Dnia Pendekar karena banyaknya pendekar yang berada di dunia ini.

"Ini bukan masalah pribadi, Naga Merah! Kekuatanmu di dunia Naga bertambah besar sehingga kami di Dunia Pendekar sangat khawatir dengan kesaktianmu ini!" sahut salah satu pendekar yang mengeroyoknya.

"Aku tidak pernah mempunyai rencana menguasai dunia kalian termasuk menguasai para pendekar. Aku hanya kagum terhadap kalian saja!" ujar Naga Merah membela diri.

"Kamu terlalu berbahaya untuk dibiarkan hidup, Naga Merah! Suatu saat kamu akan membenci manusia dan mulai menyerang kami dengan semburan apimu! Jadi, tidak salah kalau kami yang akan melenyapkan dirimu terlebih dahulu!" seru salah satu dari pendekar ini.

"Aku tidak pernah keluar dari Dunia Naga, seharusnya kalian tahu itu sebelum memancingku keluar dari duniaku!" seru Naga Merah.

"Tetap saja kehebatanmu sangat meresahkan kami, Naga Merah!" ujar salah satu pendekar.

"Kalian memang biadab! Bisa-bisanya kalian menyalahkanku atas kekhawatiran kalian yang tidak beralasan ini!" seru Naga Merah yang mulai menunjukkan kemarahan besar pada Aliansi Pendekar.

"Terima saja nasibmu, Naga Merah!" seru pendekar ini tanpa mempedulikan ucapan dari Naga Merah.

HIIIAAAAT!

Beberapa pendekar maju menyerang Naga Merah secara serempak, agar Naga Merah tidak sempat menyemburkan apinya yang bisa membakar habis mereka dalam sekejab saja.

"Kalian memang biadab!" seru Naga Merah yang tetap berusaha menghindari setiap serangan dari Aliansi Pendekar.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY