Mendatangi pesta kolega bisnisnya, Azka--seorang CEO berstatus duda, dijebak oleh seseorang. Ada yang memasukkan obat tidur pada minumannya, hingga tiba waktu pagi, Azka bangun dari tidurnya bersama seorang wanita di ranjang yang sama. Hal itu diketahui oleh pihak keluarga wanita, dan Azka dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi wanita itu. Wanita itu bernama Zia. Awalnya Azka menolak untuk menikahi Zia yang sama sekali tidak dikenalnya, tapi pihak keluarga Zia mengancam akan melaporkan Azka kepada polisi. Azka yang tidak mau nama baiknya hancur, terlebih lagi Azka adalah seorang pengusaha, maka mau tidak mau Azka pun menikahi Zia. Apalagi setelah melihat bagaimana pihak keluarga Zia memperlakukan Zia dengan tidak baik, Azka menjadi kasihan, dan timbul rasa ingin melindungi. Bagaimanakah kisah pernikahan Azka, dan Zia? Apakah berakhir dengan bahagia, atau justru sebaliknya?
"Huwaaa!" Seorang perempuan berumur 25 tahun berteriak setelah melihat ada seorang laki-laki yang tidur di sampingnya. Ia pun lantas duduk, dan memeriksa pakaiannya. Napas lega ia hembuskan saat melihat pakaian di tubuhnya masih utuh. Kemudian ia mengamati laki-laki itu yang kini mulai mengerjapkan matanya, karena terganggu dengan suara teriakan tadi.
Membuka mata, Azka pun sontak bangun dari posisinya berbaring saat melihat ada seorang perempuan yang tengah memperhatikannya. Sama dengan perempuan itu tadi, Azka pun lantas memeriksa tubuhnya, dan bersyukur pakaiannya masih membungkus tubuhnya. Artinya, di antara mereka tidak terjadi apa-apa.
"Siapa kamu?" tanya Azka dingin.
"Harusnya aku yang tanya siapa kamu," balas perempuan itu dengan ketus, tetapi matanya seperti menyiratkan kekaguman pada Azka.
Azka sontak mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang tampak asing. Ia bingung, kenapa bisa berada di sini, dan tiba-tiba bangun dengan mendengar teriakan seorang perempuan asing yang berada di ranjang yang sama dengannya.
"Bisakah kamu memberitahu saya, di mana ini?" ujar Azka.
Perempuan itu menghela napas, lalu menatap Azka. "Kalau aku ingat-ingat, sebelum aku kehilangan kesadaran, aku sempat menghadiri sebuah pesta rekan bisnis papaku di sebuah hotel mewah."
Pesta?
Azka pun sontak teringat, bahwa dirinya pun sempat menghadiri sebuah pesta.
Memejamkan mata, Azka mencoba mengingat apa yang telah terjadi, sebelum akhirnya ia berakhir di kamar ini.
Azka ingat sekarang. Tadi malam ia menghadiri pesta kolega bisnisnya. Berbincang dengan beberapa orang yang dikenalnya di acara itu, lalu bertemu dengan seorang teman lama. Temannya itu menyodorkan sebuah minuman. Tadinya Azka menolak, karena mengira jika minuman itu mengandung alkohol. Tapi setelah temannya mengatakan bahwa minuman itu tak beralkohol, Azka pun lantas menerima, dan meminumnya.
Setelah beberapa menit, kepala Azka terasa pusing, pun matanya yang terasa berat. Entah apa yang terjadi setelah itu, hingga akhirnya pagi ini Azka dikejutkan dengan adanya seorang perempuan di ranjang yang sama dengannya.
"Apakah ini di hotel tempat dilaksanakannya pesta pak Bram?" Azka bertanya dengan menyebutkan nama orang yang mengadakan pesta tadi malam. Perempuan yang sedari tadi memperhatikannya dengan tatapan kagum itu pun tersentak, dan salah tingkah.
"Ya, sepertinya sih," jawab gadis itu.
Kamar tempat Azka, dan perempuan itu berada terbilang cukup luas, dan mewah. Entah siapa yang membawanya ke mari tadi malam, apakah temannya atau bukan, Azka sungguh penasaran.
"Saya sepertinya pingsan setelah minum sesuatu saat pesta tadi malam," ujar Azka. "Bagaimana denganmu, Nona?"
Perempuan itu mulai mengingat apa yang terjadi semalam.
"Seingat aku, tadi malam aku meminum beberapa gelas anggur, hingga membuatku pusing. Lalu, adikku datang, memapah, dan sepertinya membawaku ke kamar ini," tutur perempuan itu.
Azka diam, sembari mengingat-ingat kembali apa yang terjadi sebelum ia pingsan, apakah ada yang terlewat atau tidak.
Jika ia pingsan setelah meminum minuman yang diberikan oleh temannya, Azka jadi bertanya-tanya, apa motif dari temannya itu. Sengaja menjebaknya kah? Atau temannya itu juga tidak tahu bahwa di minuman itu ada sesuatu?
Di saat Azka tengah berpikir, perempuan itu justru mengamati Azka. Wajah Azka yang rupawan khas orang Asia timur, dengan warna kulit yang putih bersih, membuat perempuan itu tidak bisa untuk tidak memujanya di dalam hati.
"Mmm ... ngomong-ngomong, namaku Zia, Tuan. Nama Anda siapa?"
Azka menoleh ke arah perempuan itu yang kini sudah mengulurkan tangan kepadanya.
Maksudnya mengajak berkenalan begitu? Azka tidak habis pikir, di situasi seperti ini, perempuan itu justru mengajaknya berkenalan.
Merasa malu karena uluran tangannya tak bersambut, perempuan yang mengaku bernama Zia pun akhirnya menurunkan tangannya. "Ah, tidak apa-apa kalau Tuan tidak mau menyebutkan nama Tuan. Oh ya, mungkin semalam Anda mabuk, Tuan, sama seperti aku yang kebanyakan minum anggur."
"Saya tidak mabuk, karena kata teman saya yang memberikan minuman, minuman itu tidak mengandung alkohol," kata Azka.
"Masa sih? Anda yakin?" Zia tampak tidak percaya. "Zaman sekarang, mana ada laki-laki yang nggak minum minuman beralkohol, apalagi di acara pesta."
Azka berdecak sebal. "Nyatanya memang ada, dan itu saya."
Tidak tahu, apakah yang membuatnya tadi malam pingsan itu alkohol atau sejenis obat yang ditaruh di minumannya, tapi Azka benar-benar tidak pernah meminum minuman beralkohol.
Dirinya memang bukan orang baik, Azka menyadari itu. Namun, sebrengsek-brengseknya Azka, ia tak pernah sekalipun mencicipi minuman haram itu.
Di masa lalu, Azka memang sempat jauh dari Tuhan. Sering meninggalkan sholat sebagai kewajibannya yang seorang muslim, sering tidak ikut puasa Ramadhan, dan sering mengabaikan kewajiban yang lainnya. Meski demikian, bukan berarti Azka suka mengkonsumsi barang haram.
"Terus, kenapa Anda bisa ada di sini, dan tidur di ranjang yang sama dengan saya, Tuan?"
"Sekarang bagaimana kalau pertanyaan itu dibalik, kenapa kamu bisa berada di sini?" Azka membalikkan pertanyaan kepada Zia.
"Ya kalau aku sih, mungkin aja adikku tadi malam mesenin kamar ini buatku yang udah mabuk berat, dan tidak mungkin dibawa pulang. Kalau Tuan gimana?" kata Zia.
"Sama saja. Mungkin teman saya tadi malam yang membawa saya ke sini."
"Tapi masa kita bisa berada di kamar yang sama sih? Kalau adikku atau temennya Anda mesenin kamar, tidak mungkin sengaja mesenin kamar yang sama kan, kecuali kalau mereka udah merencanakan sesuatu?"
Azka mengangguk-angguk, membenarkan perkataan Zia. Keduanya lantas tenggelam dalam pikiran masing-masing, dan belum ada yang beranjak dari ranjang itu.
Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka dari luar, dan masuklah beberapa orang.
"Astaga! Zia! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya seorang laki-laki paruh baya dengan raut terkejut. Di belakangnya ada seorang wanita paruh baya, dan seorang gadis yang umurnya tidak jauh dari Zia. "Dan siapa laki-laki bre***ek ini? Jangan bilang kalian telah melakukan tindakan asusila!"
Zia lantas melompat dari ranjang, lalu mendekati laki-laki paruh baya itu. "Pah, ini tidak seperti yang Papah lihat. Aku dijebak, Pah."
"Benar, Pak, kami dijebak," timpal Azka. Dirinya tentu tidak mau dituduh yang tidak-tidak.
"Halah, omong kosong! Udah ketauan sama-sama di kamar yang sama, di ranjang yang sama pula, masih berani-beraninya ngaku dijebak. Apa kalian tidak tahu malu?" Wanita paruh baya di belakang ayah Zia itu, seperti sengaja membuat suasana semakin tegang.
"Mah, kami memang dijebak. Tadi malam aku mabuk, terus Gea yang memapah aku, dan juga yang bawa aku ke sini," ucap Zia sambil menunjuk gadis di belakang wanita paruh baya itu.
Ayah Zia sontak menoleh ke arah gadis yang bernama Gea, seakan meminta penjelasan.
"Pah, emang bener, tadi malam aku yang bawa kak Zia ke kamar ini. Aku juga kan, yang tadi ngasih tau Papah sama Mamah kalau kak Zia nginep di sini? Tapi aku nggak tau kalau ternyata ada laki-laki di kamar inap kak Zia," kata Gea.
Ayah Zia kembali menatap Zia sebentar, lalu beralih menatap Azka dengan tajam. "Jelaskan pada saya, apa yang telah kamu lakukan pada anak saya!"
Hilya--gadis berusia 20 tahun, tiba-tiba dipaksa oleh keluarganya untuk menjadi pengantin pengganti, mendampingi sepupunya yang bernama Zayyan. Hal itu disebabkan karena tunangan Zayyan melarikan diri bersama mantan pacarnya beberapa hari sebelum acara pernikahan. Meskipun Zayyan adalah anak dari pamannya Hilya, tetapi mereka tidak dekat sama sekali. Zayyan selama ini selalu bersikap ketus, dan tidak bersahabat dengan Hilya, membuat Hilya sedikit membencinya. Apakah Hilya bisa menerima pernikahan terpaksanya dengan Zayyan? Lalu, bagaimana sikap Zayyan kepada Hilya setelah mereka menikah?
Mendatangi pesta kolega bisnisnya, Azka--seorang CEO berstatus duda, dijebak oleh seseorang. Ada yang memasukkan obat tidur pada minumannya, hingga tiba waktu pagi, Azka bangun dari tidurnya bersama seorang wanita di ranjang yang sama. Hal itu diketahui oleh pihak keluarga wanita, dan Azka dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi wanita itu. Wanita itu bernama Zia. Awalnya Azka menolak untuk menikahi Zia yang sama sekali tidak dikenalnya, tapi pihak keluarga Zia mengancam akan melaporkan Azka kepada polisi. Azka yang tidak mau nama baiknya hancur, terlebih lagi Azka adalah seorang pengusaha, maka mau tidak mau Azka pun menikahi Zia. Apalagi setelah melihat bagaimana pihak keluarga Zia memperlakukan Zia dengan tidak baik, Azka menjadi kasihan, dan timbul rasa ingin melindungi. Bagaimanakah kisah pernikahan Azka, dan Zia? Apakah berakhir dengan bahagia, atau justru sebaliknya?
Karena tidak mau menjadi istri keempat dari direktur tempatnya bekerja, Alula harus menerima bahwa dirinya dipecat dari perusahaan itu. Parahnya lagi, dia dipecat tanpa mendapatkan pesangon. Alula sangat kesal karena dipecat dengan cara tidak terhormat. Padahal Alula harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya setelah ayahnya meninggal. Meski ibunya membuka warung kecil di kampung, ia tetap merasa bertanggung jawab untuk membantu perekonomian keluarga, apalagi saudara kembarnya masih duduk di bangku SMA. Atas rekomendasi teman Alula, ia pun kembali mendapatkan pekerjaan. Sayangnya, CEO/bos di tempat Alula bekerja adalah mantan pacar Alula. Dulu Alula memutuskan hubungan mereka tanpa alasan yang jelas. Menjadi CEO/bos dari Alula tentu saja merupakan kesempatan emas bagi mantan pacar Alula untuk membalas dendam atas lukanya. Alula yang awalnya sudah melupakan sang mantan, lambat laun mulai merasakan kembali benih-benih cinta yang dulu pernah ada, meskipun sang mantan sering membuatnya kesal, dan sakit hati. Akankah Alula siap menerima balas dendam dari mantannya?
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Frans mahasiswa kedokteran berprestasi harus ikhlas meninggalkan bangku kuliahnya setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan lalulintas yang merenggut nyawa keduanya. Frans yang menjadi tukang punggung keluarga dengan memikul beban dua adik perempuannya Shireen dan Siska. Frans bekerja sebagai penyanyi di club' malam dan penyanyi di pesta pernikahan. Sampai akhirnya ia dilirik mamih Mega owner club' malam tempat ia bekerja untuk menjadi pria penjual Cinta. Dimulai kah petualangan Terong Jumbo Frans dari satu pelukan ke pelukan wanita lainnya. Sampai ia bertemu dengan Fira, gadis yang menyewanya untuk merenggut kesuciannya. Merekapun jatuh Cinta. Namun ditengah hubungan mereka Frans menikahi Anjani.