Buku Risa Bluesaphier
Rahasia Inang-inang Internesyenel
Takdir membuat Kenes Kalyani yang awalnya merupakan seorang putri penjual es kelapa muda serta kudapan ringan di Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Indonesia, menjadi seorang istri milyuner super kaya, putra tunggal seorang billionaire pemilik jaringan hotel di beberapa negara. Kebaikan hati serta kepolosannya sebagai gadis dusun, akhirnya harus berubah menjadi dingin dan kejam setelah terjadi kecelakaan yang menimpa mertua serta neneknya. Selang beberapa bulan kemudian, suaminya dikabarkan meninggal dengan cara di mutilasi, sedangkan putra mereka satu-satunya diculik. Kondisi dari ulat, berubah menjadi kupu-kupu, lalu terhempas kembali menjadi perempuan miskin tanpa keluarga, membuat Kalya harus berjuang, menyamar sebagai Executive Courier International atau di tempat kelahirannya di Indonesia, orang menjulukinya Inang-inang Internesyenel. Sebagai seorang Executive Courier atau Inang-inang Internesyenel, Kalya mendapatkan akses untuk bisa keliling dunia, sekaligus berusaha untuk melacak keberadaan putranya. Selain itu, pendapatan dari seorang Inang-inang Intyernesyenel bisa membuatnya bertahan hidup sampai dia bisa merebut kembali apa yang telah dirampas dari dirinya dengan paksa. Pada akhirnya, Kalya telah berdamai dengan keadaan. Dia memutuskan untuk bangkit berdiri, menunjukkan kepada dunia, bahwa dia adalah wanita mandiri yang mampu berdiri tegar meskipun badai menerjang. Tidak ada lagi yang memberatkannya sejak Dimi meninggal. Satu-satunya kekuatan Kalya untuk bertahan selama ini, adalah Dimi. Namun sekarang, segala pertahanan tersebut runtuh bersama kepergian Dimi, satu-satunya pria yang paling mengerti dirinya dan mencintai Kalya dengan sepenuh hati tanpa syarat. Setidaknya, hal itulah yang diketahui oleh Kalya sampai detik ketika dia menyaksikan peti mati suaminya diturunkan perlahan ke liang lahat.
Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed
Kisah ini dituliskan dengan latar belakang sejarah seorang wanita bangsawan kelas atas pada abad ke-15 di Eropa Timur, saat ini letak Cachtice Castle berada di dekat kota Bratislava, Slovakia. Tokoh-tokoh nyata yang berada dalam sejarah seperti Elizabeth Bathory de Ecsed, Raja Matyas, Gyorgy Thurzo, dll., berdampingan dengan tokoh fiksi seperti Benca, Lorant, Arpad, Ivett, Gustav, dll. Atas laporan dari berbagai pihak termasuk pendeta Lutheran Istvan Magyari, serta saksi-saksi lain, Raja Matyas memerintahkan Gyorgy Thurzo untuk melakukan penyelidikan terhadap Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, dia dinyatakan bersalah, termasuk mereka yang membantu kegiatan pembunuhan gadis-gadis muda secara sadis tersebut. Dorka (Doratia Dentez), Anna Darvula, juga suster Illona Joo dan Johanness Ujvari, mendapatkan hukuman mati dari Raja Matyas, sedangkan Countess Elizabeth Bathory de Ecsed yang berstatus bangsawan, memiliki kekebalan terhadap hukuman mati. Maka dia ditahan di dalam kastilnya sendiri dengan hanya diberi sedikit celah untuk bernafas, dan makanan. Pada 21 Agustus 1614, Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, meninggal dunia, ditandai dengan makanan yang tidak disentuhnya sama sekali. Maka setelah diperiksa, Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, ditemukan sudah tidak bernyawa. Hingga saat ini, Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, sering disebut sebagai Blood Countess, atau putri berdarah yang disinyalir telah membunuh lebih dari 600 gadis perawan dalam upayanya untuk menjadi tetap muda belia, dengan melakukan ritual mandi darah gadis perawan. Kisah kekejaman maupun kegiatan ritual sex bebas yang dilakukan di dalam kastil Countess Elizabeth Bathory de Ecsed, tercatat dalam sejarah kelam Roman Empire di Hongaria. Namun kisah ini hanyalah fiksi dengan latar belakang kekejaman sang putri berdarah yang menjadi inspirasi terhadap kisah vampire di Eropa.