t ini. Kejadian kemarin masih membuat hatiku berdebar tak menen
n dia lakukan padaku. Karena bisa saja, semua undangan pernikahan Ahri yang tiba-tib
rti itu, namun aku yakin dia tidak akan ragu
n pekerjaanku sebagai seorang dosen sekarang ini, ti
-aneh dan fokus untuk mengajar muridnya. Aku mendam
i mata mereka. Bisa saja, mereka akan mulai menganggapku sebagai sosok yang rapuh, tak layak men
biasanya ramai karena mahasiswa biasanya akan saling mengobrol
alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Apa kabar semuanya? Apakah kalian sedang berada di dal
ra Dosen yang lain mengeluhkan kalau mereka tidak memiliki sebuah pengalaman yang semulus atau
yang sedang aku ajarkan kepada mereka akan sangat membosankan, aku pun menco
paling menarik. Apakah kalian semua setuju? Karena jika iya, aku akan melom
kepada mereka sekarang, mereka tampak sangat sibuk dan fokus men
a dosen karena kepopuleran dan juga kepintaran mereka saat berada di dalam kelas. Anak-anak it
ket yang memang sangat pintar di dalam bidang no
s ataupun ujian yang aku berikan kepadanya. Rasa-rasanya tidak a
mendapatkan apa yang dia punya dengan kemampuan
ini. Dan dia juga tidak terlihat mencontek untuk mendapatkan hasil ya
an juga aktivitas-aktivitas kampus layaknya sebuah himpunan atau grup-grup politik dalam internal
itas belajarnya menjadi terhambat. Dia masih tetap mendapa
Axel selalu mendapatkan nilai sempurna. Mengasah otaknya dan memb
t semua anak-anak di kelas adalah Romi. Berbeda dengan dua saingannya,
dan menghabiskan waktunya sehabis kuliah untuk n
di adalah sosok yang begitu humble sekaligus tidak sombong,
tu. Bahkan aku waktu kuliah saja harus berdarah-darah untuk mendapatkan nilai terbaik.
t meja para mahasiswa, terdengar suara kursi dan juga meja yang bergoyang. 3 mahasiswa yang sud
g lantang dan tersinkronisasi satu sama lain itu pun membuat para murid-murid yang sedang duduk sa
ambah daftar panjang murid-murid yang harus aku rapikan sekarang ini. Walaupun memang itu terserah mereka memiliki rambu
karang, menunggu teman-teman kalian yang la
sekarang, tak tahu apa yang sebenarnya
luar! Kalian
ngan pelan sambil berbisi
terlihat meskipun memakai baju yang kedodoran membu
terlebih dahulu ujian
mangnya ada apa dengan kalian ini? Mengapa kalian bertingkah seperti layaknya anak
rti sebuah forum pertemuan dimana seseorang yang mengangkat tanga
hu seberapa banyak skill dan juga kemampuan yang su
sudah mengumpulkannya juga! Apakah instruksiku kurang jelas di telinga ka
sih bersikeras untuk mendesakku me