lau aku bukan ana
mengeluarkan balasan apa pun. Laki-laki itu han
g kenapa ka
akan," potong Evan yang kini sudah me
ngisinya dengan nasi. "Mau lauk apa?" tanyanya, menawa
u enak," balasan Evan
i-laki itu tadi menyuruhnya diam. Lilya menghela napas kasar, dia mengambil semua lauk satu per sat
yata menyukai semua masakan yang dibuat oleh pembantu rumah ... Evan langsung diam
ran. Lilya tidak mengisi piringnya s
nghabiskan makanan sebanyak itu sudah dari
an?" Dia mengerling sebentar. "Aku akan memukulmu sampai m
dan lebih mementingkan emosinya, karena Evan sebenarnya lebih cerewet k
lalu sedikit lauk, dan mulai makan dala
ti itu masih mempan, itu berarti
*
malam pertama
handuk yang menutupi pinggang. Pipinya memanas, dia langsung mema
ra bariton yang sedang m
elanjutkan kalimatnya. Pipinya sudah sangat mera
Kamu tidak lihat jam? Apa kamu lu
ak, sebelum kembali bertanya, "Ap
ku mau menyukai perempuan bodoh yang bahkan tidak lulus SMA? Sekola
a tampak puas sekali mengatai istrinya mesum, padahal
an masih pria
menyusul untuk turut merebahkan tubuhnya. "Kamu terus mengat
id
gkus keras m
van yang kini tengah melirik
kin aku percaya kata-kata it
tubuhnya, menghadap Lilya yang ju
erempuan, alias sudah
angi istri kecilnya yang masih polos dan imut itu. "Aku masih normal, Lilya. Kamu harus mengingatnya baik-baik dan p
an tidak berani membalas. Memang sudah tugas istri untuk melaya
sa lega, lantaran Evan tidak
erawan atau tidak, tidak akan bermasalah dengan pendidikannya, kecuali ... pi