A
malam yang romantis menurutnya. Sepertinya Tatang telah mereservasi ny
ki itu membuatnya nyaman. Entahlah ia merasa nyaman di dekat Tatang. Mungkin karena
annya dan ia lalu
" Tanya Tatang, dia menyu
a m
dua puluh empa
nya berapa?" Tanya Rene, ia men
ik Rene, "Menurut kamu
mprediksi umur Tatang. Rene membalas pandan
puluh empat," ucap Ta
mpat, beda sepuluh tah
au beda sepuluh t
di bank central," ucap Rene berbalik bertanya,
r tiga belas tahun,"
lama dong,"
dah karyawan tetap
rja di bank. Setahu Ren
h nyaman kok sama kerjaan mas. Mungkin mas udah
h g
e rumah lagi?"
gak
anya Tatang
nemuin dia lagi," ucap Rene. Memang kenyataanya be
berduaan mulu sama pacarnya," ucap Ta
ta sama Liam. Tapi kenyataanya
juga Dian, Kamu taulah gimana dia. Menurut ma
ia mas, kebanyakan ge
an pukul 21.12 menit. "Yaudah yuk, kita cabut dari
a m
ngannya. Ada perasaan hangat menyelimuti hatinya. Mereka berjalan menuju a
ak lupa ia pasang sabuk pengaman. Semeni
ana lagi mas,
," ucap
kannya masih aw
di rumah kamu a
" ucap Re
rtabak dulu y
a m
dan Tatang melangkahkan kakinya menuju pintu utama. Sebenarnya Tatang lebih suka
a sayup sayup kehidupan, bahkan lampu ruang tamu sudah di matikan. Rene mengerutkan da
elangkah menuju tangga, mencari
ns .
s. Kamar itu sudah gelap, hanya lampu tidur yang menyala. Rene menatap Frans sudah tertidur
nya Tatang m
ne, padahal Tatang sudah membeli
aja, besok kan tingg
alu menutup pintu
kulkas. Tatang masih berdiri di sampingnya. Jujur jika sudah berduaan seperti ini, membuat ja
di mana?"
jaraknya hanya beberap
cap Tatang, menatap daun
lu ya mas," ucap Re
ang, ia mengiku
noleh ke arah pintu, memandang Tatang berdiri di sana, sambi
in mas masuk ke d
as, masuk aja
. Kamar yang tidak terlalu besar,. Tidak banyak barang di kamar ini, Hany
cap Tatang sambil mem
hanya mengatakan bagus. Jika sudah seperti ini ia sudah tidak tahu mau ngapa-ngapain lagi.
lus permukaan punggung tangannya. Lalu menarik
u Rene, menatap iri
amu," ucap T
, tidak karuan, ia merinding
ndu kam
hadapan mas," u
a kecupan di puncak kepala itu. Ia mencium aroma mawar putih dari tubuh Rene. A
atang bulan,"
, kenapa?"
ng Rene, "itu aja
asih belum paham apa yan
nya coba mas tanya datang bula
an getaran dari tubuh Tatang. "Nanti kamu
dada bidang Tatang. Ia senang sekali dapat m
g bibir tipis yang menggodanya dari tadi untuk
em
agar tidak bisa tidur
i ingin mengajaknya tidur. Tidur di sini, bukan tidur seperti kebanyakan, lalu memejamk
Mas
tipis Rene secara perlahan. Bukan mengebu-ngebu sep
***
balik belahan dada rendah, terdapat punggung yang terbuka. Oh Tidak, kenapa wanita cantik ini gemar sekali men
nunjukkan pukul 22.30 menit. Tatang menatap
n .
s," uc
, jika sudah seperti ini, lebih ba
utkan dahi,
ggak pacaran sama
cepet mas, kita ba
ita sudah lebih dari pacaran," ucap Tatang. Ini pe
mas
aran sama mas?" Ucap
mau, tapi Rene ka
agian keluarga mas udah kenal
l sifat mas," ucap Rene mencoba menjelaskan. Rene melong
na," ucap Tatang mengu
KT aja
ndang iris mata Rene, "PDKT
ksudnya apa mas?" Tan
kamu, cium kamu, kita berduaan seper
ma
jelas, biar mas apa-apain kamu e
ma
enggak," ucap Rene, ia mengusap wajah tampan Tatang. Sebenar
up bibir itu sekilas, "Bole
ya
n kamu secepatnya," ucap Tatang, ia melepaskan
a m
ya yang sedikit kusut. Rene mengantar Tatang hingga ke d
***