i penginapan ketika tiba-tiba pintu kamarn
k tua teman kamu itu!" tanya salah satu tukang pukul
tukang pukul yang mengerumuninya. "Aku tngerti ilmu silat ini cukup keta
r pintu kamar disertai beberapa orang tampak melayang seperti ditendang atau dilempar s
apa-apa....!!!" teriak wanita itu sambil muncul di ha
, jangan macam-macam di sini ... Belum pernah disayat-sayat sama Pedang ya ...,
si ketakutan melihat kemunculan wanita cantik ini. Mereka berlari secepatnya m
ta tadi ke arah Candaka yang masih m
Bos di desa ini sampai dikero
yang aku temui tadi siang padahal aku saj
an tanpa bekal ilmu silat apalagi
apa?" Candaka mulai kesal dimarah-marahi tanp
Syailendra! Kata ibuku, pamanku
ka menyebut nama Syailendra. "Aku Isy
ndaka Ma
ksono! Kebetulan aku kenal baik dengan beliau," t
uar dari penginapan ya, banyak k
empat Candaka berterima kasih. "Besok saja
yokan penjahat tadi? Kenapa mereka takut dan hormat memanggilnya Tuan Putri? Apa hubungan perempuan ini deng
i misteri ini biar aku segera bisa angkat k
eringat olehnya adalah masa kecil sampai dewasanya di ibu kota Kamandaria yaitu Kota Naga Emas bersama ibunya. Dia tidak tahu siapa ayahnya karena ibunya tidak pern
masalah kemisteriusan Desa Kabut Hitam beserta kemisteriusan penghuninya. Tanp