t usia berdiri di hadapannya, terpisah dua langkah saja. Bel pintu berbunyi
g. Kedatangan Oma tid
eng, menyambut paper bag yang wanita itu sodorkan. Keduanya berpelukan er
iau sengaja datang kemari, mengecek kehidupan rumah tangga cucu kesayangann
a ini? Kamu s
arah dapur. Meski tak lagi muda, wanita itu cekatan sekali per
ipi, ya? Kelih
nya tanpa kata. Dia masih terkejut dengan kedatangan nenek Damian yang tiba-tiba, tanpa p
asa. Kamu sendiri
arnya, tanpa bertanya pun dia tahu Alexa yang memasaknya. Damian tidak pernah
salah satu sisinya berdinding kaca, tidak pernah mendapat tamu siapa pun. Pria itu cukup tertutup pa
hidupnya kembali saat melihat sinar jingga terbentang layaknya kipas raksasa di angkasa. Garis pantai yang p
xa tinggal di sini. Ray bahkan sudah memboyo
etelah menyadari Alexa hanya s
gkin masih a
kant
ian. Setelah pemeriksaan kesehatan selesai siang tadi, pria itu sudah
bekerja? Bocah itu benar-benar tid
dan. Mulutnya sibuk berbincang dengan Ray melalui earphone wireless di telinga. Dia sama sekal
uang sampai harus bekerja di hari pertama menikahinya?" Nenek suda
luk wanita usia senja itu dengan erat sebelum menciumi waja
ngah memanjakan pasangannya. Alexa sedikit terkejut melihat kepribadian Damian yang berbanding terbalik dibandingkan saa
gendongan. Interaksi mereka membuat Alexa harus membuang muka ke arah la
tnya menjadi kuat. Beliau tidak ingin anak g
nggung tangan nenek, membuat wanita itu segera menepisnya. Mereka duduk saling berhadapan.
a menggelikan seperti itu pada
yang sibuk menata makanan ke atas meja. Apron hitam melekat di tubuhnya. Damian tid
kan waktu lebih ba
h melepaskan dasi dari lehernya. Dia tidak mungkin menuruti kemauan nen
i mengenai pernikahan yang begitu tiba-tiba. Itu sebabnya dia m
sam pedas, bersanding dengan cumi lada hitam, juga sepiring salad sayur yang tampak menggugah selera. Damian sampai menelan ludahnya, merasa lapar seketika. Se
memasak Alexa. Dia tidak menyangka cucu menantunya benar-benar multitalenta. Selain berparas cantik, kepribadiann
ta pada Alexa," gumam Lily dalam hati, bertekad sekuat tenaga
adis itu dua kali, dia merasa Alexa memiliki semua yang Damian butuhkan. Kelembutan, kasih sayang, juga perhatian yang tulus. Tentu yang
ri tadi nenek terus memandangnya sambil tersenyum. Namun,
n berkeringat nanti, tentu harus makan yang banyak." Nenek dengan sema
hu
an kewajiban sebagai pasangan suami istri. Alexa hanya bisa menelan ludah dengan paksa, menundukkan kep