eberapa saat. Lalu, dia menyuruh dengan tena
menunggumu
menandatangani perjanjian. Bagaimana aku bisa percaya kamu akan member
a memercayai
an ayahmu sendiri, Chelsea?"
menjebak dan menempatkan putrinya sendiri dalam baha
karena dia tidak bisa memengaru
ulis bahwa Chelsea bersedia menikah dengan Keluarga Sudrajat dan bahwa Andri akan memberikan cincin safir milik Jennife
empat yang aman. Dia segera mengenakan rias wajah dan juga gaun pengant
uhi dengan ornamen-ornamen mahal. Kelihatannya sangat luar biasa, tapi masih
uasa dan memiliki h
l, lagi-lagi dia memarahi dirinya
kahan Tristan, pria itu t
, Andri berniat untuk memenangkan hati Daniel Sudraj
ki. Dia berkata dengan nada tidak berperasaan, "Lumayan juga. Nanti akan ada seseorang yang menjelaskan semua
ditunjukkan oleh pria yang berbicara padanya itu. In
ereka sangat mirip. Namun, Daniel tampak jauh
balik dan berjalan pergi t
Chelsea tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Sementara itu, p
ihat betapa ca
nunjukkan perawakannya yang luar biasa. Kedua matanya yang
Martin Sudrajat, kaka
mencolok dan tampan. Cara dia menampilkan dirinya sang
Kurniawan," ucapn
niawan," jawab Martin s
yang dia pegang di antara jari-jarinya. "Kamu bisa menghubungiku kap
pria ini terlalu sembrono dan kasar. Meskipun demikian, dia tetap mengulurkan
ng kartu nama tersebut ke dalam payudarany
u, dan dia langsung mendorongnya s
iasanya berperilaku?" Dia naik pitam
ku hanya berusaha membantu. Aku yakin Tristan tidak akan datang. Dia ingin meninggalkan pengantin wanita cantik se
stan setelah mendengar apa yang Martin katakan. Lagi pul
hadir. Sepertinya hari ini
ona Kurniawa
Tristan tidak akan menu
engan pernikahan yang diatur orang tu
ng-orang mulai berdiskusi dengan hangat
a masih be
tang karena dia tidak mau
ar sifat Nona Kurniawan tidak baik. Dia itu sombong dan me
aja pengantin pria ti
engar hinaan tersebut. Telapak tangannya perlahan mul
terlalu peduli dengan perasaan Chelsea. Mereka hanya takut jika pernikahan itu
sambil berkata dengan suara rendah, "Dasar jalang yang tidak berguna. Jika Tuan
tap Andri. Kemudian, dia melihat pintu mas
enar-benar tid
eka akan gagal. Lalu bagaimana dia bi
itik dan tudingan dari para t
utus asa di teng
r suara teredam dan pintu aula ya
ru menoleh untuk melihat da
erbang itu dengan
dengar derap langkah yang begitu la
ea berdetak s
a seperti selamanya. Apa
bar dan menatap pria yang da
a seorang pria menarik perhatiannya, tetapi je