m!
memandangi foto cucu mereka di depan televisi langsung menghentikan aktivitas mereka ters
malam-malam datang?" t
a tidak tahu." Pak
e depan biar jelas!" Pak Rud
ergi!" cegah Damar tersenyum. Kaki jenjangnya mulai menuru
ka melebar melihat Damar berpenampilan sangat rapih. Belu
ana kok rapih amat? Lalu, kopern
tiga ratus enam puluh derajat. Sikapnya yang penyayang, ramah dan lemah-lembut sudah
ingin memiliki generasi penerus? Andai saja, kami tidak melulu mendamba ... pastilah ke
ia melangkah mendekati kedua orangt
m-malam begini, Nak?"
tidak akan berulah di luaran sana. Aku hanya berusaha untuk melupakan semua luka di hati ini. Tetap ting
i dari rumah? Kalau kamu pergi ... bagaimana d
gerogoti jiwaku. Aku tidak mau terus-terus memendam amarah ini. Apa Ibu mau
anya ...." Bu Siska bingu
un aku tidak ada di Indonesia. Aku akan tetap giat bekerja. Jad
pai ke luar negeri segala? Apa kamu tidak ingin meny
k haram itu," jelas Damar mulai emosi. Dia sangat marah jika orang tuanya mulai membahas anak dari hasil hubungan terlaran
ak
tidak tahan lagi mendengar ucapan Damar yang salah. Menurutnya
ngat shock mendengar kata-kata Dam
sa perih dan panas. Dia segera membalikkan tubuhnya tak ingin berlama-lama lagi berur
encegahnya. Berbeda dengan ibunya, dia masih i
ai setelah melihat betapa miripnya dia dengan kamu," rayu Bu Siska masih ingin berusaha
adi, mereka tak bisa menunjukkan foto cucu mereka. Padahal Bu Siska s
sama sekali tidak menanggapinya. Kak
dulu!" Bu Siska hendak mengejarnya sambil me
saja dia pergi. Ayah yakin perkataannya itu akan menjerumuskan dirinya sendiri kelak
ak berdosa itu? Pasti dia akan merindukan ay
tikan posisinya. Pengalaman David itu sudah banyak bersama Kayra, jadi pasti dia akan
atakan itu benar." Bu Siska langsung
Pak Rudi mengusap
ernama Fatan. Di mobil dia diam saja. Pikirannya semakin kacau kar
nak yang dilahirkan Kayra begitu mirip dengannya. Dia sama sekali tidak mengingink
lu jika melihat wajah anak itu. Belum lagi kebohongan yang diciptakan sepasang kakak-
i Pak David," ucap Fatan tetap fokus menyetir. Tangannya
nya! Tolong kamu buang s
dak jadi memberikan amplop tersebut pada Damar.
melanjutkan permasalahannya dengan pihak keluarga sang
istrimu. Ternyata, rasa cintamu padanya berhasil menutupi keburukan istrimu itu. Kalau aku jadi kam
epalanya. Bagaimana Kayra malu-malu saat melayaninya. Dia juga mengingat kembali b
riak Damar menceng