en, berjalan masuk ke ruang keluarga apartemen ters
ang biasa Anne kerjakan untuk pria tampan yang baik hati itu, kini sudah bersimbah darah tergelet
irinya dan begitu pula dengan dua orang pria di belakang pria yang memegang pistol langsung waspada menatap gadis dengan penampilan san
nya terdengar nafas kasar dari pangkal tenggorokannya beberapa kal
pistol yang baru saja menurunkan tangannya, membawa
bergerak maju ingin menghalangi tapi pria yang di
ku!" kata Anne m
muda tersebut, menilai apa hubungannya dengan Touda Akira yang terkenal hanya berhubungan dengan wanita-wanita cantik yang
mandangi penampilan Ann
adi, Anda yang harus membayarku!" ujar Anne tak gentar sama sekali di
, matanya tetap tidak berkedip menatap ke arah gadis muda yang tid
n!" jawab A
bibir terkatup rapat, menatap semakin tajam ke dalam m
erjaan yang dia pinta untuk aku kerjakan. Silakan!" A
menyerahkan tas kerja kepada kedua
kan kertas-kertas laporan yang sudah di kerjakan Anne. Mereka menghampir
ikan nama wanita muda yang sangat
a urusan lagi dengan kalian semua" jawab Anne meng
an tangannya ke arah Anne setelah meny
dia kenal di depannya itu. Bagi Anne adalah dapatkan bayaran agar dia bisa berbelanja keperlu
untuk terus berada di sini!" tegas Anne berkedip sesaat tetap mengangkat da
n kepalanya, menj
sinis melihat ke arah kartu nama tersebut karena alamatnya adalah alamat perusahaan Touda Akira yang Anne sudah sering kel
rtinya tidak akan membayarnya tersebut. Anne harus pergi ke pekerjaan sambilannya di pom bensin yang menjadi pekerjaan sambilan Ann
an bayaran dari pekerjaan Anda" ujar salah satu pria di bela
gnya tertutup otomatis setelah Anne berada di luar. Anne segera berlari ke lift lalu memi
di halte. Anne duduk terengah-engah di dalam bus. Hatinya sangat kecut, perih dan sangat sakit. P
a lagi. Sungguh hati Anne sangat takut luar biasa saat menghadapi tiga pria bertubuh besar di unit apartemen Touda t
mata, sekarang beberapa tetes airmatanya membasahi pip
duk di depan Anne, menyodo
dengan sedikit senyum di bibirnya yang di balas ang
nya, membungkukkan badannya hormat lalu turun dari bus. Dari luar bus pun Anne kembali mengucapkan terima kasih menatap ke jendela yang anak kecil tersebut juga menatap k
apartemen Touda Akira sudah berada di tempat kerjanya. Pria itu duduk dengan santainya di satu-satunya kursi panjang di ruangan g
g pria yang di abaikan oleh Anne karena