m gajian bulan ini." Togar menyerahkan lima lembar
Bang Togar sudah ngasih
simpanan abang sendiri
guh nabila gak ena
uk Bagas dan terimakasihnya karena Nabila bantu mengurus ibu mereka. Tapi kadang Bang Togar juga masih sering tidak
Abang tahu kau sedang tidak b
an uang tersebut ke dalam genggamannya. Nabila memang sangat butuh
lihan. Padahal Nabila juga tahu berapa besar gaji kakaknya sebag
ng antark
sambil membayar makanan mereka
ngkot aja, tadi Nabila gak bila
pergi bertemu Moy yang mau me
papa ikut memikirk
uga harus menjaga kesehatan sang
gan naik angkot nan
aik angkot. Lagipula Nabila juga ma
sebagai kakak laki-laki, Togar bisa melihat kondisi adik perempuannya meski Nabila tida
hati-hati
g juga harus ke
ya ketika jam makan siang. Mereka bertemu di kafe tidak jauh dari kantor Togar, tapi hampir set
g diberikan abangnya dengan rasa syukur tapi juga sekaligus pedih karena seharusnya semua itu menjadi tanggung jawab Riko bukan abangnya yang sampai harus ikut menyisihkan uang gajinya tanpa sepengetahuan sang istr
rluan untuk putranya, paling tidak cukup untuk dua minggu. Papa Nabila se
tersenyum untuk menutupi ke
ih t
gal tadi?" tanya nabila
pa lihatin masih
a tidak biasanya Bagas tidur selama itu. Nabila sege
pelan dengan ciuman. Bocah laki-laki itu hanya menggeliat lesu. " Bagas bangun
ketika melihat Nabila mengendong putran
ya Bagas
pa tida
riksa suhu tubuh cucunya yang dari tadi meman
angat dulu biar keringata
ranya karena anak laki-laki itu sedang tidak
a obat penurun demam. Tadinya anak laki-laki itu masih rewel karena tidak suka m
ika putranya sedang demam. Sepanjang malam itu Bagas juga terus rewel hingga Nabila tidak bisa istirahat dan belum makan sama sekali sejak siang. Riko juga tidak ada men
sudah hampir tengah malam dan sama saja tidak dijawab. Nabila terus berusaha berpikir positif mungkin mantan suaminya suda
ika Nabila tinggalkan pagi tadi putranya terlihat sehat dan ceria, tapi anak-anak di usia balita memang masih sangat rawan sakit dan perlu penjagaan ekstra. Nabila juga khawatir jika mungkin Bagas dem
tama ketika harus mengurus anak yang sedang sakit seorang diri. Bukan karena rasa lelahnya yang harus ikut bergadang semalaman tapi lebih karena rasa cemasny
g Bagas dan sama sekali tidak b
tanya papa Nabila yang kemba
i memeras kompres untuk be
a ke klinik biar Ba
emiliki pilihan, Nabila sangat takut sebab dem
ntuk mengantarkan Nabila dan putr
eri tahu?" tanya Bang
inya pesan nabila belum
putranya sakit sejak kemarin. Togar menemani Nabila sampai Bagas mendapatkan penanganan dan akh
keluar dan diam-diam menelpon Riko. Panggilannya lan
Riko yang sedang
umu jika putra kalian sakit!
idak memb
Bang Togar tipe pria yang keras dia juga
Aku tidak bisa meningga
olos dari kantor demi menemani Nabila dan putranya tapi Riko malah masih banyak alasan. "Aku ti