img Teman Virtual Menjadi Teman Hidup  /  Bab 4 Pangeran Virtual | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Pangeran Virtual

Jumlah Kata:1569    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

yaan kepadanya, lalu menyuguhkan senyuman yang menyebalkan terhada

semakin lama semakin memerah dan memanas, "Duh, kok jadi gugup begini sih, K

jelas?" tanya seorang pria yang memakai kemeja co

ung harus memanggil nama pria itu sementara dia hanya melihat

adhan, itu nama

Kak. Perkenalkan aku Cherry Anindya Ramandha, salam kenal," sahut Cherry de

a, Cher," sahut

ledek Devan yang merupakan sahabat virtualnya. Ya, Azam tiga tahun lebih tua dari

sanggah Cherry d

k ke arah monitor, menatap Devan dan Cherry secara berga

Devan mau pamit aja."

ertemuan mereka di via zoom, gadis itu tampak kesal dengan perlakuan Devan, tapi dia

matikan?" t

y menggerutu dan menggebrak meja dengan keras, sehing

habatnya itu. Selalu saja mempertahankan sika

cara untuk mencari tahu respon Devan. Seketika terlintas ide di kepalanya. Cherry ingin menggunakan kekuatannya untuk menghamp

tik jemarinya dan memunculkan bunyi. Gadis itu se

tadi aku gak k

neh-aneh deh,"

u ya, 'menghilang 'tuk kerumah Devan." Gadis i

anak sakit ya? Di beri tunangan yang tampan dan jelas asal usulnya malah di bikin j

rdiri tepat di samping Devan yang masih melakukan

sakan ada sesuatu yang sedang mengawasi dirinya. Devan tak bisa melihatnya karena keku

a bergantian hingga membuat Azam heran mel

ia itu merespon pertanyaan Azam dan kembali fokus

tu terkejut dan melangkah mundur hingga tak sadar posisi tubuhnya mentok di tembok dan mem

sedang berada di balik layar ponselnya. Mereka bergidik ngeri saat menyaksik

mahmu," ucap Azam yang mengelus tengkukny

hiri pertemuan mereka di via zoom. Pria itu segera menelusuri setiap ruangan dan enggan meng

gagal untuk menunjukkan jati diri sosok tersebut hingga membuatnya hampir

an jati

u menunjukkan jati dirinya akhirnya Devan memilih untuk menggunakan kekua

terlihat. Devan melihat keberadaannya di samping tualet. Cherry berubah menj

, cantik sekal

mendapati pakaiannya seperti seorang putri. Dia terpana dengan penampil

buhnya di dinding hingga membuatnya kebingu

h Cherry yang memuku

nya dengan tatapan yang sedikit menakutkan agar Cherry tak berbuat jahil kepadanya, "Sungguh kamu san

ria itu menempelkan telunjuknya tepat di bibir gadis

la?" tanya Devan dan gadis itu mengangguk pelan, membuat Devan tersenyum. Akh

sahut Cheery

ngnya aku majikanmu apa?" sang

edang melahirkanku, lihatlah tanda lahir yang unik ini." Devan menyodorkan pergela

, "Ayo mengaku saja, Devan!" Cherry keceplosan memanggil nama pria itu, sontak Devan mela

buat nakal terhadapnya. Gadis itu tak bisa berbuat apa-apa, karena wajah Devan terlalu dekat, hidung mancung Devan menyentuh hidung mancung miliknya, se

Gadis itu sangat takut jika Devan akan berbuat nakal t

n tangannya dan beralih mencubit kedua pipi tirus milik gadis itu. Pria itu menggele

u masih punya Allah, aku tidak mungkin mencintaimu karena nafsu. Aku memang ingin memiliki keturunan yang memil

u tahu namaku, Putri

idak mengenalik

Cherry sama sekali, bahkan bertemu di via zoom saja baru sekali. Bagaimana bisa

ka kamu tidak

gan pesona pria di depannya itu, dia mencoba memperhati

pikirannya untuk memercikkan air di tubuh pria yang berada di depannya itu, gadis itu mendelik ke arah gelas yang telah digunakan ole

ang memperhatikan seluruh tubuhnya, dia terlihat tampan dan gag

rry histeris hingga menepuk kedua pipinya secara bergantian.

tinya, pria itu melambaikan tan

Devan lagi, pria itu terus memperhatikan penampilannya. Dia merasa heran mengapa saat Cherry m

a, tapi tak membuat penampilannya berubah seperti yang terjadi dengannya sekarang. D

uan renangnya itu. Berbagai penghargaan telah d

an mampu mengubah penampilannya hanya dengan memercikkan air, sebgitu buah de

melamun, soalnya kamu sangat

." sahut D

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY