iski membuat Joana terhuyung ke samping. Untung saja
berani menghampiri Levin. Namun, Joana har
a tidak ingin semakin terlihat menyedihkan ketika nanti berhadapan dengan Levin
murkaan jelas terlihat dari raut wajahnya. Untuk mengalihkan perasaan meledak-meledak dala
ik siapa. Dengan menggenggam gelas di tangan kanan. Joana berdiri di
ercekat. Hingga suara cici
ngkat dengan getar y
y
gh, s
bisa mengeluarkan suara menusuk. Padahal se
membunuh. Netra yang biasanya memancarkan bina
sejak tadi menunjukkan kenikmatan, hilang
tadi. Ternyata memancing perhatian ora
at wanita yang sejak tadi memberi service justru tampak santai. Seolah mereka sudah te
rti yang kamu lihat. Perempuan-perempuan sialan ini ya
ng kamu ingin membodohiku juga? Kau pikir aku tidak punya otak untuk berpikir?! Bahkan orang bodoh sungguhan pun tahu k
run. Terlihat jelas jika diriny
ucapan Joana justru menangga
umpah tidak akan melakukan hal ini
ya, sebelum telapak tangan Levin be
seperti ini. Seharian ini aku khawatir karena kau tidak menghubungiku! Kau tahu kalau aku ham
b. Sebab, suara Joana kemb
mpiaskannya dengan perempuan bayaran. Kau laki-laki paling hina yang pernah kute
Aku tidak pernah mela
hafal mukamu yang setiap malam setor cairan di sini. Benar, 'kan?!" salah seorang pria dengan tato
daripada sebelumnya. Tidak ada satupun di antara
langsung menghampiri pria yang baru s
r
bergerak cepat menarg
SIAL
SEKALI
AN!" Levin balik
s saja jalang kalian masing-masing!" maki Levin sembar
osong di tempat ini. Sudah jelas bersalah, tapi masih membela diri. Kau terlihat seperti tida
adaan ini. Sampai-sampai semua kalimat yang i
rgi. Dia sudah tidak bisa melihat tingkah Levin. Pria itu tidak hany
patan dengan waktu weekend. Banyaknya pengunjung yang hadir, m
an kakinya pun perlahan mulai melemah lagi. Joana t
anya yang ingin keluar. Joana menggigit bibir dalam sekuat yan
ri mana saja?! Aku m
anyaan Vinka, yang ter
tu yang bisa membuatku mabuk sampai pingsan!"
nya merespon dengan senyum lebar,
a menambah minuman yang kadar alkoholnya ting
elarangku lagi? Aku ... aku hanya ingin minum," lir
. Vinka sampai terdiam. Hanya berselang beberap
mu," bisik Vinka sembari mengelus punggung Joana. Terlebih saat merasakan pundak
evin.
ANA
ketika melepas pelukan Vinka. Bersamaan dengan Vinka yang langsu
! Kau tunggu di sini." Vinka tiba-tiba berd
nal Joana. Vinka adalah sosok ya
tidak bisa lagi menahan tangisnya. Maka bisa dipastikan se
tempat itu, lantas meraih dua botol tequila
arena tahu Vinka akan kembali d
lift yang membawanya ke lantai dua, sambil
an
ol yang berada di tangan
ab, efek minuman itu mulai bek
tidak mati saja?!" Joana meracau sambi
ana terus mengendor pintu kamar di lantai itu. Nam
amar terakhir. Tanpa ragu, Joana lan
ak
keseimbangan seketik
terdengar sexy itu membuat Joa