an memperkeras volumenya. "Iiiiiiya, kenapa?" Alan terpaksa menyaut dengan
buat lega Alan, kini dia sangat yakin kalau yang sedang bicara dengannya adalah sosok manusia asli. Kata kunci yang membuat Ala
tinya. "Bisa mbak," dia memenerima permintaan tolong wanita itu, lalu menoleh kearahnya
bawain dua jerigen putih ini yah?" terangnya. Namun Alan belum juga menghampiri karena lagi-lagi badannya ka
atnya, kini memiliki perasaanya berbeda dari yang tadi, bukan lagi ketakutan melainkan berjuta rasa keindah yang
enaikan volume suaranya karena mulai kesal merasa dicuekin. "Iya mb
ng tingkah anehnya."Iiiia maaf... Terusss, Iiiiiyang mana mbak, yang mau dibawa?" tanya Alan deng
ya hehehehe," jawabnya sambil menunjuk jerigen-jerigen tersebut. Disitu t
yang wanita itu tunjuk. Setelah jerigen terangkat semua meraka pun meninggal kawasan sungai itu. Dengan posisi
bicara mas emang seperti itu yah?" tanya wanita itu, polos. Mendengar perta
au tersinggung," ucap wanit
aja," sepontan Alan menjawab t
semakin bingung dengan tingkah Alan. M
? cieeeeee. hahahah," goda wani
, Alan mencoba mencari alas untuk menampik tuduhan wanita
u mencoba menebak alasan Alan. Selamatlah Alan dari perkataannya itu
ian disana, gak sama temannya?"Alan sengaja membena
ah naik duluan," terangnya sambil menatap jalan ya
kut diculik apa hehehe?" tanya Al
ya terus ngeliat masnya masih disana dan peserta lain pun masih ada, ya udah saya isi dulu airnya sampai penuh
t gimana? he he he," pertanyaan yang n
itu satu kuliah sama saya," dengan nada santai dia menjawab sambil menoleh ke arahAla
dari
menjawab dengan tawa karena mengingat kejadiaan itu."Maaf yah mas saya ketawa a
" Alan pun ikut tertawa walupun ada rasa malu karena keja
ainnya, tendanya udah deket juga kok," wanita itu berhenti dan menurukan je
ggal disini yah," balas Alan sa
gan senyuman manis. Alan langsung terpana melihatnya, badann
tuk menyadarkan Alan yang kemb
ma," balasnya dengan s
h mas sama saya hahah," kembali wanita itu meledekdan memastikan
ketenda saya,"dengan malu Alan me
bergerutu tanpa henti. "Sial kanapa gua nanya namanya? dan dari jurusan apa? Bego
dimulut tenda dan masih memikirkan hal itu saja. Tiba-tiba. "WOooooyyyyyy
il menutupi kupingnya langsu
sautnya Noval dengan sa
ngagetin mulu?" ucapnya dengan nada keras dan penuh
gong? kesambet lu," sambil masuk ketenda dan merebahkan
yangkan wanita itu sambil senyum-senyum sendiri. Sungguh menggelikan."Anjirrr bidadari bawa jerigen. Jijik gua sama hayalan lu," Noval malah merasa j
na orang percaya, ada juga ikan gabus baru gua pecaya," ledeknya."Sue lu, gua juga butuh cin
u ngeluarin telor dari mulut kaya Picolo?" dengan
menandakan bahwa Alan tidak ma
Noval sambil merubah posisinya menjadi duduk dengan kaki kiri dibiarkan memanjang ser
dahulu dari awal pertemuannya hingga dia berpisah dengan wanita itu, namun
an dari sungai sampe area tenda, ngobrol pula tapi engga
, petemuan lu sama dia kelar sampai di s
elek mulu ke gua, " raut muka Alan seketi
gi sama dia Aamiin." Noval mengganti ucapan je
nama Yuda sedang celingak-celinguk kebingungan."Nyari apaan lu Yud, bingung banget?" Noval yang menegurnya d
menoleh mengarah kepada Alan. "Ya Allah Val, ketinggalan He he he," dengan
ya. "Hayuk,"Alan dan Npval bergegas ke sungai. Mereka dengan yang buru - buru lupa untuk melapor dan la
lan yang kaget dengan perubaha
al memberi peringatan kepada Alan
kin gelap, ditambah akibat turunnya hujan jalan yang masih tanah
dan sangat berhati-hati akhirnya mer
ditempatnya lengkap dengan tutupnya dan sudah penuh terisi air."Yaudah cepet bawa La
g berada didepan sempat terpeselet namun Noval dengan cekatan memegang pundaknya sehingga dia
di. Mereka harus terus berhati-hati dalam melangkah belum lagi beba
lailah terdengar suara hewan-hewan malam penghuni tempat itu.
semak-semak yang ada disekitar mereka. Sungguh itu sangat menggagu kosentrasi
at salah satu semak-semak bergoyang lebih kencang dari yang lain."Kenapa? Udah Lan jalan te
pur takut dia menjelaskan."Udah jalan aja, kalo muncul apapun itu timpuk aja pake jerigen,".Noval mencoba membagi keberan
ya tinggal 2 meter saja mereka akan sejajar dengan semak itu. Tapi anehnya semakin mereka dekat d
ikut berhenti. Noval pun yang memiliki fira
uuuaaaaaaa
t tenaga tepat ke arah semak-semak itu. Noval pun hany
yangan disemak itu berhenti, namun lebih
lagi Val?"
jakannya. Dengan langkah yang perlahan dan hati-hati mereka mendekati s
"Shraaaaccc
tam polos meloncat keluar dari semak-semak itu, dan langs
tepat mengenai perut makhluk misterius itu hingga terpanting. Karena m
uk itu berlari, tapi karena kondisi medan yang licin, sulit bagi
dan membungkuk dan ngos-ngosan karena lelah sambil
banget," Noval pun heran dengan keahlian mahluk."Yaudah kita ketenda aja d
u dengan membawa rasa penasaran. Siapa