rmainkan sebuah pernikahan, ia diusir dari rumahnya. Meksipun begitu, Evan masih tetap bekerja di anak perusahaan
ri Tuhannya. Evan memijit pelipisnya, kepalanya terasa sakit. Sudah beberapa bulan ini dia menga
nya pada Anin sedalam itulah rasa sakit yang dideritanya, dan hingga saat ini dia tidak bernia
ajak pergi ke yayasan. Setelah menikahi Anin dan melakukan hal buruk padanya, Evan tidak pernah lagi per
disana. Kedua, jika Anin buka mulut tentang hubungan mereka, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana pada pimp
apan seadanya dengan roti tawar di baluri selai. Setelah siap dia segera per
ng pergi ke ruangan Nathan karena ia d
tnya itu. Ia merasa hasil pemeriksaan Evan baik-baik saja tidak ada mas
beberapa bulan ini
anak dan istri?" tanya
loe Tan?" s
emu. Dan kamu sembunyikan istrimu itu seperti barang berharga, seolah-olah akan di ambil orang lain.
nang dengan ucapnya barusan. Apa lagi dia menyin
macam-macam sama
tan istrinya bahagia dengan laki-laki
ian? sudah lahir do
t jawaban tentang sakit yang diderita temannya. Jika dia menyuruh Nathan datan
Evan hampir
aku melihat dia masuk ke ruangan obgyn s
jantung Evan berdetak lebih cepat dar
melihatnya?"
ng lalu, kenapa? sepertin
u?" Bukan menjawab pertanyaan Natha
seperti itu sih. Ada apa seb
ekarang, cari tahu siapa dokter ya
rtaris kamu yang kamu bisa perintah sesuka hati? sanal
nolongku!"Evan berkata sambil me
a seharian ini. Mereka pergi ke bagian informasi, dan dengan bantuan Nathan dapat juga nama do
uga. Dahulu saat sekolah menengah atas, mereka berlima adalah sahabat yang dekat. Namun se
umum, Aletta dokter kandungan, Bella menjadi pengacara d
sejuta pertanyaan dan mencari Aletta, karena Aletta tidak ada jadwa
emu," ucap Evan tanpa basa-basi se
ian mematikan sambungan telepon tanpa
gin tahu tentang kebenaran cerita Nathan, apa benar Anin hamil. Kalau memang hamil, ken
ada Aletta apa cuma sekali. Jika Anin benar-benar hamil harusnya dia sudah melahirkan se
letta. Setelah di persilahkan masuk oleh pembantu rumah tang
lah Aletta datang dihadapannya dia menyodorkan foto Anin yang
diam-diam saat tersenyum dengan manis dan berbincang dengan Meysha. Jarak mereka yan
tanya pertanyaan gak jelas. Kamu pikir pas
yang kamu bilang,
buat otaknya tidak beker
pa wanita itu?
sa-gesa itu hanya di hadiri oleh orang tuanya dan Nathan sebagai saksi dari
ma itu sudah sah. Tapi karena hidup di negara yang memiliki aturan hukum dan administrasi, maka sebagai warganya harus mengikuti segal
kan fotonya dan data dirinya, kira-kira dia memeriksakan diri perta
nita itu?" tan
tu padamu saat ini, aku mohon to
dalam," Baiklah, tapi kamu
pa la
u," jawa
ta, apa tidak bi
aku tidak pernah melihatnya. Mungkin dia hanya se
u pergi dulu," Evan berp
nya, datang padanya hanya ingin menanyakan hal itu, segitu pe
n untuk Anin. Evan berpikir daripada lama menunggu bukankah dia bisa saja datang kesana
trinya itu. Apakah Anin benar-benar hamil, begitu mudahnya kan wanita itu ham
ganya lurus ke arah halaman rumah yang terlihat kotor tidak tera
ci dengan selot hingga s
rti lama tidak dihuni?
membukanya tapi ternyata terkunci. Dia ing
ini, kemana dia pergi. Pertanyaa
🍁