embali. Seperti biasa, Dara mengajak Den
di kantin. Gue mau traktir lo. seka
nghentakkan dua
yang baru beberapa menit terlewatkan, tiba
yang sedang menulis beberapa materi di papan tulis, memutar tubuhnya dan meng
ua kelas hampir terisi oleh guru masing-masing. Saking terburunya, Dara tidak menyadar
rdi celingukan sebentar. Setelah dirasa keadaan aman, ia pun langsung menerobos masuk ke dalam to
a melotot tajam. Dadanya bergetar hebat seiring
menggeleng ketakutan menanggapi celotehan Ardi. Sement
sebelahnya sudah mulai m
kita." Dara mencoba menahan tubuh Ardi. Namun bukannya gentar, Ardi s
i! Palingan lo yang m
p kak Ardi memperlakukan Dara seper
lo ya sekarang? Lo mau gu
ari mana. Dara berani mengeraska
cewek Bitches!" kecam
itu terdengar lagi. Dalam hati sebenarnya Dara sangat takut jika Ardi membenarkan kata-katanya itu. Tetapi ia harus tetap menunjukkan sikap pemberaninya. Ia tida
arnya masih menampil apik di hadapan Ardi. Sudah tidak ada
? Katakan! Apa hanya tubuh saya? Atau kehidupan
k miskin dan bolong seperti lo, hah?! Lo itu cum
Sampai kapan baru
tu tiba, lo adalah milik gua. Siapapu
seketika jatuh di tangan pria itu. Dengan begitu mudahnya l
mulut lelaki di hadapannya itu. Ardi memang tampan, nam
ya?" alis Ardi turun naik mendengar kalimat Dara. Gadis itu tampak gentar menghadapi sikap Ardi kali ini. I
selamanya ia berkuba
Ardi mengapit kasar pipi Dara. Membuat gadis itu meringis kesakitan. Tidak hanya itu, matanya
obsesi semata, sikap Ar
is itu memegangi pipinya yang terasa sakit akibat jepitan tangan kekar Ard
yang menyukai lo selain gua! Gua
keadaan saya, selebihnya tidak perlu. Toh dia mencintai saya. Dan kak Ardi hanya butuh tubuh saya. Hanya saja ... kak Ardi lebih ber
Ardi hanya untuk memanasi pria labil tersebut. Setidaknya membuat ia termakan api
ki sendiri karena berhasil membu
baru pembalasan keci
bagi Dara dan Ardi untuk berdebat hebat. Tidak ada yang tahu jika di dal
gguh, hah. Sampai berani ma
nah manasin kak Ardi. Aku hanya mencoba membuka
o tahu, lo cuma sek
Ardi semakin menyala-nyala mendengar nama a
dan anak itu. bagaimana cerdiknya mereka membodohi ibunya. Hingga ibunya harus menanggung ras
lo itu, jalang. Jangan
ng meniduri aku ada ayah kak Ardi juga yang ikut menikmatinya. Kena
GH
a ayahnya terlibat dalam hal ini juga. Lelaki itu lantas melepaskan kepungannya dan beranjak mening
rti ini, Yah? Hik hik h