ahari menyilaukan matanya, ketika Felicity me
mbuka panel kaca bawah. Burung-burung yang hinggap di langkan ba
semburat terang yang bersinar masuk. Di
atas. "Awan-awan masih berg
pannya terletak di atas meja tunggal: telur dan daging babi as
ami berpikir akan menyenangkan bagimu untuk makan pagi dengan menu selain roti
rpu untuk memeriksa isinya. Ketika ia yakin itu aman, d
n debu dari permukaan sedikit barang yan
nnya sibuk memecahkan telur. "Aku tahu, aku tahu. Itu mungkin proto
denganmu, Waverly
lalu berbicara selagi ia mengunyah. "Da
menghadap Waverly, wajahnya te
menikmati gigitan lain. Felicity mengikuti tatapan
isiknya, seolah menegur dirinya sen
ng kut
merasa agak bersalah. Mungkin seharusnya dia diam saja. Tetapi ada banyak sekali yang
hanya saja tak seorang pun memberiku jawaban yang jelas di temp
ity, celana tidurnya yang kebesaran menyapu lantai saat ia berjalan. Dia meletakkan kedua
papun pada Alpha-mu," ujar Waverly. "I
ya pada perempuan di depannya. "Dengar, Felicity ... aku tidak ingin menjerumuskanmu ke dalam masal
k fokusnya dan ia menggeleng, membebaska
a menjatuhkan kedua tanganny
Waverly, yang kini memperhatikan iris hijau di sekeliling pupilnya
lah sesuatu yang sangat ia pahami dan membuat seseorang mengabaikan janjinya, terle
alam dan mengangguk. "A
ba di sini ketika siang dan pelayan lain akan datang memberikan pakaian Anda yang telah dicuci sebentar lagi." Dia berj
dan untuk pertama kali dalam tiga ha
erakhir kali ia melihat Sang Serigala Merah, pria itu menguncinya d
dalam hatinya, dia bertambah takut semakin lama dia dikurung di sini
n sekalipun tidak lagi muncul di mimpinya. Semenjak kedatangannya di Pegunungan Trinity, Waverly belum memimpikan dia atau menggambar sepasang
m, pakaian yang sama yang ia kenakan di hari kedatangannya di di Pegunungan Trinity, dan
Merah dan mencoba menenangkan pikirannya. Kemudian, seolah dengan aba-aba, dia mendengar kunci pintu diklik ter
sa berat, membuat Waverly merasa malu dan gugup. Pria itu menutup pintu di belakangnya dan kembali mengantongi kunci itu. Di tangannya yang lain,
a. Ia hampir menghabiskan seluruh kekuatannya untuk menjaga suaran. Waverly mengangkat pandangannya dan mendapati pria itu mengamatinya, dan kegugupan yang ia rasakan menghilang sejenak. Matanya tidak seperti mata
an tangan di pangkuannya, lalu menunj
atap barang di tanganny
mencari petunjuk, serta mengira-ngira apa yang ada di dalam kotak tersebut. Ada 50:50 kemungkinan dia m
nya. Waverly bergeser dengan hati-hati, tidak melepaskan pandangannya dari
kan tubuh dengan penasaran, melihat dari balik bahu pria itu. Matanya membesar begitu melih
gnya masih menghadap Waverly. "Mungkin harganya lebih
g indah yang pernah ia lihat ... batu ruby, mutiara, safir, semuanya tergeletak di atas tumpukan kecil
hat Sang Serigala Merah men
t. "Ini akan menyediakan cukup uang untukmu dan kawananmu selama bertahu
verly? Dia tidak akan pernah bertemu mereka lagi ... apa hubungannya kawanan dia dengan ini semua? Sang Seri
beb