kami dan jangan m
ga oleh pria-pria berbadan besar. Amanda merinding hingga berpikir mungkin dirinya tidak akan bisa kembali jika sudah masuk ke rumah tersebut tapi sudah kepalang tanggung. Pintu gerbang d
ng sampai ke lantai tiga. Rumah yang sangat besar dan megah tapi kesannya tetap mengerikan karena Amanda tahu apa tujuannya datang ke tempat tersebut. Amanda benar-benar sedang
tinggi besar langsun
deng
alan mengekor di belakang pria berpakain serba
ruf U dengan kolam renang sangat luas di tengahnya. Beberapa wanita cantik super seksi terlihat cuma
ulit hitam dengan tubuh besar seperti bongkahan beton. M
ubuh kecil di tempat tersebut. Amanda semakin penasaran kira-kira seperti apa wujud Dominic Rodriguez, jika melihat namanya sepertinya dia juga pria asing dan mungkin juga berkulit hitam. Amanda
elengkung sampai ke lantai dua, Amanda diajak naik melalui tangga tersebut tanpa berani bersuara atau menanyakan apap
ng-masing sisinya dan terus berjalan sampai di pintu pa
nti di depan daun pintu yang masih tertu
ga dirinya masih bisa keluar dari pintu itu lagi. Telapak
a untuk dia dorong ke depan bosnya. Seorang pria berpostur tinggi besar terlihat sedang berdiri mengha
anitan
, akhirnya dia bertemu dengan seorang Dominic Rodrigu
tap tidak banyak berubah meski sebuah goresan melintang terlihat menghiasi pelipisnya hingga
ga terkejut ketik
nda
tuk mengisi paru-parunya dengan udara. Dadanya berdegup semakin kencang dan telapak tangannya yang
janggal ketika balas meneliti Amanda dari ujung kepala sampai u
" Amanda segera ingat dengan apa tujuannya datang ke tempat itu. "Tolo
gan kejeliannya yang tidak terbaca. Yang Amanda rasakan sekarang
berlutut demi mengharap belas kasihan dari orang yang pernah dia kenal meski A
ar!" tegas Dom, suara baritonny
berusaha memohon. "Tolong jangan sakiti suamiku." Mata Amanda mulai berkaca
gan berlutut dan air mata!" suaranya masih sangat dingin dan nyaris
untuk balas menatap pria di depannya dengan bera
l, siapapun mengunakan
tidak ma
ngan nyawa dan layak d
nda. Amanda seketika merind
ani
idak percaya bakal mendengar ucapan seperti
perti kau mela
l!" tola
u sudah memohon dan seharusnya tidak sulit karena aku yakin kau jug
sudah berbeda, meskipun wajahnya masih persi
mbuatku
Dom masih mempertahankan suara
kan mengkhianati suamiku!" tegas Amanda.
manda sekali lagi, memperhatikan
ergantun
merasku dengan pekerjaan
juga tidak murah jika urusannya tentang nyawa." Dom melangkah maju untuk mendekati Amanda. "Suamimu berani meng
anda dan wanita itu
kaku, semakin berani untuk menatap Dominic Rodriguez. "Silahka
nda juga belum lupa dengan pria yang bahkan kali ini telah mengubah namanya menjadi orang asing. Amanda yakin
h besar menghalangi Aman
ja dia perg
bertubuh besar yang sebenarnya masih membuat Amanda merinding ngeri
manda. Amanda tidak ingin kembali menggali masa lalu, semua orang pernah melakukan kebodohan termasuk dirinya. Sekarang Amanda telah memiliki keluarga kecil dengan pernikahan yang bahagia, Am
Amanda belum juga dibalas oleh Ardi. Amanda terus menunggu sampai larut malam dan bers
turun untuk menyambutnya. Ardi terlihat baik-baik saja sampai kemudian
a lemas sampai Ardi harus sege
manda tetap menggeleng di dadanya deng
k apa-apa
ngambil ginjalnya] sebuah p