Amanda juga tidak masuk. Malam semakin larut, Amanda semakin gusar. Amanda seperti sedang menunggu tiap detik yang jadi semakin panjang
segera terlonjak. Amanda melihat mobil Ardi. Amanda langsung bergeg
angsung menangis ketika memeluk tubuh su
ing berpelukan. Malam ini suaminya memang masih pulang tapi bagaimana dengan besok dan besoknya lagi. Amanda sangat ketakutan
dikit mengucurkan darah. Amanda tidak ingin menangis tapi air matanya terus bercucuran tanpa bisa dia hentikan. Ar
r?" Amanda benar-benar c
Sisi bisa pergi ketempat yang lebih aman dulu," sara
akan pergi b
dak akan ke mana-mana tanpa suaminya. Memang tidak pernah ada yang tahu bagaimana sebuah bencana bisa tiba-tiba menimpa sebuah kel
i jika itu bisa menyelamatkan kalian, pergilah A
aku ti
pergi sendiri. Amanda juga tidak berani bercerita jika t
di punggung dan di dada Ardi membuat Amanda sangat takut, air matanya terus berderai melihat pria yang dia cintai mendapatkan perlakuan seper
a akan ikut bersamamu, Mas." Pelan-pelan Am
epedihan yang tak teratasi Ardi hanya bisa membawa wanitanya bercinta. Semalaman mereka bercinta sambil menangis tapi tetap tidak i
*
bangun lebih dulu, Ardi masi
antar Sisi k
lam mereka juga sudah membahas hal ini. Amanda tidak ma
lu nanti aku pulang se
n. Amanda mengantongi ponselnya ketika masuk ke dalam kamar mandi. Bahkan sekarang Amanda takut untuk membuka ponsel di depan Ardi. Begit
ng ditulis dengan huruf kapital dan diak
juga tidak akan berhenti hanya dengan diabaikan. Tadi malam Ardi dipukuli hanya karena Amanda mengabaikan pesan, lain kali bisa
s Amanda karena
z jika kau ingin menyel
menatap wajahnya sendiri yang pucat tanpa aliran darah. Tentu Amanda tidak bodoh, dia tahu apa yang mereka ing
orang istri dan seorang ibu, apapun bisa dia terjang. Selesai mengantar Sisi
bisa bertem