denganmu," ucapny
gia lagi denganmu, Ad
eluar wajahnya, hanya tangannya saja yang terlihatng tepat untuk kita
di dibuang Kaira. Diraihnya juga selai kacang yang tumpah di lant
i? Aku sudah muak
alam lemari. Emosinya yang tadinya disimpan rapat dalam benaknya tiba-tiba keluar dan menguasai seluruh jiwa raganya. Dia mengamuk seperti seorang ya
ku lakukan hanya untukmu. Sungguh tak ku sangka begitu teganya kau berbuat ini padaku!" pekik Adonis. Kekecewaan t
bantingnya. Tangannya berlumuran darah karena terkena pecahan-pecahan kaca
g sangat dicintainya itu tiba-tiba berubah menjadi layaknya seorang monster yang sudah menggerogoti kebahag
itu semua tidak cukup lagi sekarang. Perusahaanmu hancur dan akhirnya kau jatuh miskin, itu sudah takdirmu, bukan takdirku," katanya pelan dan penuh keyakinan. Kai
an semua keinginan dan emosi untuk mengutuk perbuatan Kaira kepadanya, karena jauh di lubuk hatinya,
*
i setiap sudut lorong-lorong kecil di Hall Street. Jalanan di depan rumah kediaman Adonis pun terlihat sangat sepi. Pesta ulang
ng belum kunjung tiba. Dia kemudian kembali ke samping kasur dan melanjutkan membereskan barang-barang yang hendak dib
ng perjalanan cintanya dengan Kaira. Seperti proyektor yang menjalankan pita film dan digulung ke rol kosong, satu-pers
tok
yi ketukan da
sana?" s
donis menatap Kaira dari kejauhan tanpa berbicara sedikitpun. Saat pintu dibuka, betapa terkejutnya Adonis melihat sosok seorang lelaki berperawakan tinggi dengan waja
erlumuran darah. Dengan penuh amarah dan rasa benci, Adonis mengayunkan kepalan tangannya
rak
daratkan pukulan ke wajah Adonis. "Berpikirlah dahulu sebelum kau hendak menyerangku, Adonis. Kau bukan tandi
perusahaan terbesar ketiga di sana. Pria berumur tiga puluh tiga tahun yang memiliki wajah yang tampan nan mempesona dengan perawakan badan yang atl
dari dalam jas kemudian melemparnya ke hadapan Adonis. "Kurasa itu cukup untukmu agar tidak mencari Kaira lagi.
ia menatap kertas cek yang bertuliskan angka '$1.000.000'. Sungguh hatinya terasa tercabik-c
anya, "aku tidak butuh ini! Kaira, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku masih sangat mencintaimu. Tidak
ingin lagi bersamamu. Benarkan, sayang?" tanya Har
di istrimu, dasar gelandangan!" jawab
n hati Kaira, tapi sekarang sudah jelas Kaira memilihku! Dulu itu Kaira hanya terhipnotis dengan ketampanan dan kekayaanmu yang
dak tahan lagi ditempat yang sudah seperti kandang babi
bil," ujar Harrold sambil mengecup mesra tangan Kaira kemudian mengangkat payung dan menuntunnya berjal
alas penghinaan kalian berdua! Ingat itu! Aku, Adonis Draven akan memba
manis kepada Harrold yang sedang membukakan pintu mobil dengan posisi mempersilahkannya masuk. Betapa hancurnya hati Adonis