G TIBA T
anita turun, ada banyak gelang emas di tangannya, sebuah tas branded menghiasi pergelangannya. Wanita it
g pembantu rumah tangga berdiri tepat di belakang Ri
rbincangan tentang uang Xenia, Riana menco
u memukul keras meja kaca milik
rsenyum
ng hibah seorang suami kepada istrinya." begitu kalim
n ya, kamu itu lahir sudah dengan harga mu
ng mantan pejabat itu hanya ternganga melihat ke d
idak pernah minta jatah nafkah lalu sekarang umik dat
il umik melemparkan vas bunga hingga
kan ganti uang nafkah mu." Suara Amran bergetar. Ia bingung, juj
ra umik ber
in gelisah, pengaruh guna-guna dan sihir yang di
tapi mas Amran tinggal di sini dan umik pula
makin
nantan
lnya terasa sakit akibat terkena tendan
tertutup jilbab sedang Riana mengarahkan jemarinya pada wajah umik. Amran berusaha memisahkan namun gagal
panjang dan runcing yang menembus
posisi seolah ia yang ditindih. Umik berada diatas tubuhnya. Riana mem
sahkan. Aparat juga datang, kare
rdarah," kata seo
erkerumun pu
baik menanyakan duduk permasalahan. Ri
i berdarah mbak,"
dan runcing."Riana menunjukkan jemarinya ke arah dua polisi ta
ala saya lebam, ruang tamu saya berhamburan. Bisa jadi darah itu dari jari beliau sendiri.
tertawa terkekeh. Amran tahu itu bukan Ri
n siapa yang salah siapa yang b
di kantor pol
k," Amran
nta dama
aimana ?"
damai saja umik ik
aimana ?" tan
m wajah Amran. Amr
la tidak maka sebaiknya di urus ke kantor polisi s
ta dua pu
wanit
aja kemauannya mik agar
a puluh lima juta pada reken
ang dengan
erbuat begini. Ia hanya ingin membuat Amran jera. I
i ke dua bisa ditebus dengan uang dua puluh juta. Andai boleh memilih maka
dan saat ini Riana tidak lagi bisa menahan hati juga dirinya hing
tak diundang di rumahnya telah meninggalk
sapu tangan milik Amran yang terjatuh di ujung kursi miliknya. Sa
ang sambil meraba perutn
gai pengajar privat dari satu tempat ke tempat yang lain namun untu
sebesar 10 juta, yang digunakan untuk menyewa s
an untuk mengajar anak-anak sekitar, ya
k pernah tergantung pada berapa besaran pemberian nafkah Amran. Baginya hidup dan
it masalah. Kehamilan yang menuntut kesabaran ek
an mual. Wajar bagi setiap ibu hamil
rapa kali hamil namun kenyataannya ia keguguran. Dokter bilang kandungannya lemah, posisi rahimnya sedikit turun. Riana tidak ingin b
alas bertany
menikah dengan suami pertama membuat Riana lebih
iasi. Di usianya yang baru 31 tahun ker
punya waktu untuk membaca, untuk berbincang dengan tetangga da
anya
sebuah counter. Setelah pilihannya tertuju pada
e yang tiba-tiba ada di handphone tersebut. Mungkin pemiliknya dahulu men
oto profilnya kemudia
hwa lelaki tersebut adalah
ma satu jam sebelum tiba di Kalimantan Selatan. Harus melint
Riana, butuh kesabaran untuk melipat jarak
kota Riana. Pertemuan yang telah diawali den
Mereka berbincang begitu rupa tentang banyak hal.
ran berpesiar. Melihat jalanan menuju Kotabaru, menikm
ka punya rindu yang sama, mereka punya kegelis
eminang
yakan pinan
ran menemui nene
. Rumah banjar yang masih khas, juga sawah-sawa
a dengan khidmat. Menjabat leng
hi cucuku kah ?" ta
dikatakan ninik, hingga ia
a mas Amran mau
O
ingin menikah
ters
pi tolong jangan ik
an meminum seteguk air yang di
tang pernikahan
i apapun karena Ria
la dihadapan keluarga besar ia tidak memberi
uta sebagai tanda pinangan dan mahar satu
m, seluruh kel
peci hitam juga celana panjang hitam yang dikenakan Amran
menarik
dengan gamis hitam dan ornamen bunga berwarna pu
ng cantik nampa
ran. Amran mencium kening Riana. Dua orang yang saling
rnikahan
ah ninik dengan membaw
yang
k kecil dan ninik juga yang ti