a
gung dan K
air minum! Itu galon sudah
ga beli sendiri! Manja banget!" ujar sang s
kepada anak semata wayang mereka. Padahal, dia sedari pagi hanya bermain game online. Se
pekerjaan rumah. Baginya, pantang mengerjakan pekerjaan wani
ari kursi kerjanya. Dia
!" teriak Agung. Andini tak m
k satu sama gal
kat galon sendiri! Berat itu! Mbok, ya,
rumah. Walaupun orangnya cerewet, tapi dia satu
nyuman. Saat dia hendak melangkah pe
pur! Bayarin sekalian ya?" ujar Niken dengan
nja, kenapa Dini yang haru
omong sama Dini, kena
uang pas!" ujar Dini
en. Dini sudah terbiasa dengan
Warsih tertawa te
mak Warsih sambil
uas? Ya udah, kalo g
inggu kemarin belum dibayar, ini mau n
sumpahin tokomu bakal
ngkrut kalau pembelin
en pergi sam
kan sama Ibu! Biar tahu rasa k
****
rumah, dia sudah dis
an, mana rokoknya?" ujar Ag
untuk Agung. Berulang kali dia mencob
... cek
ya tetap tak mau menyala. Saat di
ghela na
pinya? Lama amat
Andini sambil melangkah ke luar unt
eng tabung gas. Dia segera kembali ke dapur untuk m
, kopinya!
dengan deheman. Dini segera kembali
sambal terasi, dan lauk ikan asin. Membaya
mertua Andini saat
-teriak gitu! Malu kalau did
udah berani kurang ajar
ra ribut dari depan rum
teriak-teriak? Say
dibayarin saja! Wong belanja segitu saja kok, kamu pelit! Jangan lup
ni sudah jengah. Namun, dia b
ayahnya.Walaupun, selama ini, Agung nyaris tidak pernah
hanya bawa uang pas! Jadi, tidak bisa memb
kamu! Emang dasar ka
Niken belanja apa,
ur. Tapi, gak jadi. Sama Mak Warsih gak boleh n
rapa, Bu,
kok! Hanya li
dan memberikan uang lima
bayarkan hutang
ribu, dong, Gung! Be
anja satu bulan dan buat bayar arisan! Ini uang tabunganku
akai buat beli gamis baru. Kan Ibu
oleksi gamis Ibunya sudah satu lemari penuh.
erahkan uang dua ratus ribu kepada I
, Gung! Ibu
os, Bu! Agung jug
, iy
eruskan pekerjaannya dan memberes
minya tidak ada tanda-tanda mau berubah. Agung begitu royal k
ipotong untuk bayar listrik lima ratus ribu. Belum lagi untuk membel
engetahui itu pun karena tidak sengaja menemukan slip gaji di kant
nya diberi nafkah dua juta rupiah. Bahkan, hingga usia pernikahan mereka tiga tahun dan
dan memiliki sedikit tabungan. Tapi sayang, Agung lebih suka menghabiskan
untuk anak lelakinya. Dini senang karena tidak harus serumah dengan mertua dan iparnya. Jadi, dia bi
arak yang dekat membuat mereka bebas keluar masuk rumah Dini.