AT P
hun . Kehidupan rumahtangga kami harmonis biarpun belum ada seorang anak di antara kami. Aku
hatikan , Aisah yang bisa membuat kejantananku meronta tegang menginginkan pelepasan.
ida. Rumah mertuaku di depan rumah kami, itu ya
ngenal lelaki secara mertuaku yang
hat Aisah lagi memasak, mungkin lagi masak sarapan buatku. Memang kadang Aisah ke rumahku buat
dekat dengan Aisah, aku gak peduli
ak tau kalau aku sedang di belakang nya. Setelah mematikan kompor
... Pekik Ai
l kesempatan meme
ona malu ketika me
Aisah , kata Aisah sambil b
ku tak memperdulikan usaha Aisah y
ak nasi goreng ," s
kan kamu Syah", tanganku masih
s , Aisah mau sia
gang Aisah dan berbalik duduk di meja makan sambil
udah punya pacar
ah gak pikiran pacaran dulu " , jawab Aisah malu
aku langsung menyetujui perkataan Aisah karena aku pasti
menin mas sarapan , gak enak
g bisa menemani mas sar
i depan ku sambil meng
pon kamu Syah?", tanya ku setelah kami cukup
ampai mau Wa atau telpon , tanya A
ol aja sama kamu, boleh ya ", rayu ku
Iya , bo
kuliah jam be
"Jam 1
ana dan mengeluarkan uang berwarna merah be
l Aisah buat ongkos
sih ada uang dari Bapak sama juga
sah dan aku selipka
alu " , sahutku sambil berdir
"Makasi
ulu, kamu hati hati nanti ke kampusnya
depan. Aku merasa seperti di an
ya di jalan", sahut Aisa
melambai tangan membawa mobi
Aisah. Dia mulai tidak canggung lagi den
genggamanku adik ipar. Kau pasti men
cont