tu Memakan Ko
kami semua melihat wanita itu terk
ara dokter tio!"
enapa aku yang j
okter apa
dokter mau mengaji pasti
emang aku ga nga
kamu makin banyak." Uc
bertengkar ayo urus jenaz
ebatan ini, dan memutusk
sini be
suster ana dan ani yang mereka ini ke
menggelegar. Lorong-lorong Rumah Sakit dis
nyalakan lampu
a? Apa mati li
, tiap hujan petir besar jug
nan ini. Tiba-tiba saja ketika hendak menuruni tangg
tu
ng jalan ke arah kita?" Ucap Doktee
enger kita.
a, jadi merinding.
in. Mungkin orang lew
kut." Ucap Suster Ana sa
angga buruan serem nih
enyusuri tangga satu demi satu. Tiba-tiba saja
u terdengar oleh kami, suara itu terd
er ga suara
anyak bicara kami terus me
" Kata suara itu lagi terus saja ada di s
atang ke arah kami hingga k
lon
ol
ambil memegangi tangg
dalam hati, yaa Al
oa dalam hati." Kata
udah pucat pasi. Angin semakin ken
ug
Sakit yang lumayan banyak itu. Aku menyaksik
berteriak. Dia menan
nyusul Ani yang ia juga bergu
aa
sangat sakit sekali. Aku pun tak tahu mereka bagaimana ka
ang dan menguatkan pegangan yang
n aku seteng
yang tadi jatuh? Bukankah kami sudah mencegahnya? Kena
malah tertawa, ia senang
jawab Pertanyaan kami?" Ucap D
salahmu. Rasakan in
okter Bryan melayang ke udara. Aku
di tangga darurat ini, seda
ang tadi membuka t
susah payah, karena a
lon
Tio." Ucap
aku terus berusaha meraih pintu tersebut,
er Bryan Jatuh
enghampirinya deng
lan!" Ucap Dokter Brya
i posisi kami ada di Tangga darurat yang pasti tak ada s
ni lagi bahaya." Ucapku sambil menggapai tangannya d
bnya dengan emosi yang sambil memeriks
ya kenapa sih muslim ngaji? Kamu muslim
i tadi aku yang selalu di
antengan itu, tapi aku sadar posisi situa
u pamer!" Ucap Bryan sambil memalingkan wa
mana bisa keluar dari sini. Ku ambil han
ng yang ada di layar atas handphoneku. Aku b
ngker pula. Ini bukan Rum
Mudah-mudahan mereka masih
kuletakkan tangannya ke bahuku untuk menun
tu tangga darurat. Aku pun dan Bryan memegang kembal
disini kembali? Maunya apa sih han
di geram d
Bryan. Capek manggil dia
membaca surah Al Fatihah, biarlah yang penting
um puas hah?" Kataku denga
itu suara yang terde
i bumi. Menambah ketegangan kami disini yang gelap dan hanya ada
mulai saat ini hihihihi." Ucap
kami!" U
u kamu seperti tadi
kan a aku." Jawab Brya
ku sambil melihat ke arah kesana
lu dengan kalian, baru aku aka
ekali. Aku dan Bryan pun saling pandan
Bryan menatap k
aaaa
ena hantu itu tepat di atas muka ka
njang dan memakai baju putih. Wajahnya yang buruk seperti bekas
..." Suara
copot dan ingin mat* sa
kut terguling di tangga ini, dan aku
ka aku dan Bryan sedang menuruni anak tangga satu
g terjatuh di anak tangga itu. Dan aku
�💕