TAHUN AKU D
pekikk
an ini sama m
al. Suaranya halus. Lembut, khas ibu
engan Wulan,
rga istri, ada di suaminya. Nyesel, aku dulu kasih restu. Kalau tahu istri Ardi kayak gini. Nggak bakalan, ku
n te
tautan. Takut. Baru kali in
Kalau kamu nggak mau. Ce
r .
di, serasa guntu
agiku itu waktu
Kuangga
s
. Hati remuk. Sa
in masuk neraka, iya? Belajar agama yang bener. Jangan islam KTP, saja.
lan masuk surga' uja
m, mendengar cacia
nita islam KTP tanpa rahi
atinya. Berhak, kah dia menc
usanku dengan Allah. Masalah Islam di KTP atau
h berusaha menjadi h
teduh, makanan enak dan bergizi, serta baju branded terupdate, selalu ku
mana rahimku terpaksa diangkat. Dia mala
a rahim, yang hanya islam
ebaikanku. Dia pikun, dari mana
balas denga
up satu tahun. Setelah setahun, dan anakku sudah
pingku terpe
ia selalu menggapku sebagai, malaikat penolo
***
hari. Bulan
ku dan Mas Ardi di rahim
mbunyikan rasa sedih. Sedih atas kenyataan, kalau
u terus berusaha melayani Wulan d
bu mertua. Wulan
aninmu. Eh, kamunya malah enak-enakan. Tidur ngorok di kamar. Jadi istri tua harus perhatian.
rah. Namun, d
ama Wulan hamil, jagain Kafa. Ganti kan posisi Wulan. Siapin makan, mi
am KTP tanpa rahim. Sekarang
istri sholikhah. Dapat surga-Nya Allah. Paham? anggap saja. Ibu memberi kamu ilmu. Biar is
s
ra ku usap. Takut terlihat Ibu mertua. Nan
***
.. to
etuk kam
mu. Kata Mama, kamu sakit,"
ja. Gimana, ya," liri
kamar mandi tertutup. Mungkin
Biasanya ini pekerjaan Mbo
g bodoh Mas, Mau
berbicara dengan sesorang lewat ponsel. Mem
pula. Jauh sebelum kau mengenalnya. Mema
firul
dengan siapa?
n kuasai hartanya, lewat anak yang ku kandung ini. Jelas. Aku sangat malas. Kamu tahu, kan
ah
nganku, dia pura-pura di ani
g seb
ti kalau punya anak. Apalagi dari suamiku. Sebagai gantinya. Selama aku hamil anaknya. Kujadi
mua ini? dia ingin kuasai hartaku, lewat
belum?" teriak ibu me
Kaget. Itu su
dan segera bersembunyi, di samping
uk bebarengan
apanmu? kayaknya tadi menant
Dia sebut aku
islamnya KTP dan nggak punya rahim. Setidaknya harta dan tenaganya bisa kita kur
. Anak si safa rakus banget. Bu
," sahut I
ih bers
ang Wulan. Tanganku terkepal di samping. Marah melihat ora
. Agar segera su
menangis. Mu
ak pantas
main denganku. Oke! aku layan
anakku lahir. Ku pastikan kalian kembali ke
ejutan buat kalian," tutupku