A
abi Muhammad kuliah S1 atau S2, enggak 'kan, Bu? Meskipun seluruh dunia merendahkan orang itu, jika Allah meninggikannya semua bisa apa? Ibu hanya perlu mend
skan menerima pinangan Tuan Muda Ashraf. Meskipun hati kecilku belum yakin, tapi dalam istikharohku itu yang
masak malah
saja sampai. Memang betul dia yang membiayai semua acara satu tahun meninggalnya almarhumah
kit rusak, jatuh doang sih, tapi gak kotor! Itu buat kamu aja sama suami kamu, masih
anganku. Dia beringsut berdiri dan berjalan
ya Allah! Memberinya kebahagiaan dan kesejahteraan. Hatiku terasa
dipecat, bisa suruh nyupirin truk Uwa aja, yang satu kemari
bku. Uwa itu adalah panggilan Bahasa da
a dia 'kan punya karir dan pendidikan bagus, jadi gak boleh sembarangan milih suami! Apalagi kerj
ga. Kalau bukan karena cara almarhumah nenek, aku lebih baik ikut berobat
ling atas dibungkus plastik, berarti itu yang kue jatuh tadi. Aku m
Aku segera memindahkan berdu
i plastik sini,
ng aja!" kataku sambil hendak me
a aja! Dalemnya masih bagus!" ucapnya sambil
kang juga di rumah!" Ibuku mengha
tong kue tersebut dibagi dua dengan Wa Imah. Mere
kue yang harganya jauh lebih baik dari itu. Kue yang sengaja kubeli dengan harga te
ah memakan kue rusak itu. Sambil memotong-motong kue yang masih bagus dan memasukannya
makin terlatih mengerjakan pekerjaan dapur. Sebetulnya tugas utamaku hanyalah mengurus nyonya Adireja yang kini me
ang ART bagian dapur yang juga sebayaku. Di sana kami bertiga, ada aku Rani dan Sindi yang bagian meng
lai berubah padaku. Terlebih melihat aku dipe
eka berdua yang tahu , selain keluargaku. Namun apakah mungkin mereka yang menerorku? Atau sal
uan Muda Ashraf. Namun semenjak aku kerja di sana, aku tidak pernah meilhatnya. Ka
uan. Bercabang memikirkan semuanya. Tiba-tiba
at warung terus bel
mbuatkannya kopi. Bergegas berjalan mengambil termos air dan menuangnya pad
anggilnya. Dia dan Wa Imah masih sed
k tergopoh-gopoh dan ikut
vi kho ada yang mirip sama suami kamu, ya? Tapi dia d