yang biasa, lho. Aku malu nanti sa
anyak maunya. Okelah untuk menyenangk
ahagia Mas Arman bisa menikah dengamu. Terlebih, mbak
langkali kulihat anting bulat besar di telingany
a. Nanti biar ibu panta
yang ingin
yak butuh bantuan Ibu. Nanti Ririn
us itu," ujar
nnya di senggol sang mama. Dapat kulihat mama M
u tak
Gimana kalau sekarang kita menentu
g ada di sini,"
tu. Namun, aku harus tahan. Demi Haidar an
akan lama,' batin
ak, ya, Nak." Ibu mertua m
ku. Sungguh, aku tak tega menyakitinya. Namun, apa
anganku. Ibu mertua mengo
n sedikit bahagia pada kali
tiga bukan lagi,"
in. Apa cukup
Bu. Tapi Ririn u
lamaan. Aku pikir sebul
seperti oran
an menurutku terlalu mepet. Tapi, masih untung jika bisa dapet gedung yang oke. Belum lagi gaun. Tentu kamu gak mau, kan pake gaun yang biasa aja?" Aku menjelaskan panjang lebar. Ibu mertua dan i
uga sudah terlalu cepat. Lagipula kita gak mau kan p
atur. Ibu percaya sama di
la pasrah. Ia mengikuti kemaua
ku bersorak
orang percaya padaku dulu.
gi. Tanggalnya tanggal
mana kalau pas ulang t
?" tany
n keduanya jadi hadiah d
ngangguk
a Bapak meminta persetuju
etuju saja,
," jawab
bagiamana, P
na enaknya, y
oko diam. Mereka b
s dulu. Toh yang mengatur Ririn. Nanti habisnya ber
besannya. Mungkin ia tak menyangka menik
ti itu ingin ras
us dan Jeng Marni tahu perusahaan kami banyak sedangkan Mila anak kami satu
Pernikahan m
sebagai calon pewaris perusahaan be
m-senyum sendiri membayangkan anaknya mewa
tu saja. Bisa dia
*
makan malam ketika sebuah tang
ucapnya sambil menem
belum saatnya. Aku harus
marah, kan?
tertawa atau menangis m
Haidar jika ketahuan makan pe
tengkuk dan pipiku. Ingin ku
terus yang aku g
as menikah dengan Mila. Mila a
tapi apa kamu mau serumah den
canda. Otaknya sudah
h aja deh, Mas. Aku takut khila
emasang waj
an menempelkan dahiku dengan dahinya. Duku aku suka ji
emudian memaksaka
ang kalian tempati it
an meng
ah punya rumah sendiri. B
hat, sih. Tapi, kata Bapa
engannya, Mas akan pegang salah satu perusahaan
an meng
Sayang. Hampir semu
-pura antusias. Sebenarnya ada
u kebawa enak, Sayang." Ma
enapa?"
akan kasih k
erarti rumah ini, Mas gak
pindah ke rumah yang l
u gimana, Mas? Lagipula Mas nanti akan dapat
erapa saat kemudian ia merengkuh tubuhku. Kemud
kan mas kasih sebagai hadiah karena kamu
sam