atu pagi saat mereka berdua tengah menikmati
k berbinar, "ya
pembantu kayak B
yang sebelum-sebelumnya
mu bener
pi kerja jadi pe
tulan lagi cari pembantu ba
tunya yang lama kemana, B
pec
dengar kata di pecat, kem
al
makannya." kata bi Marsi
nya setengah. Ia menatap bibinya yang telah selesai sarapan dan beranj
auh lagi mengenai pembantu lama anak maji
a Mila mengambil alih apa
angguk dan membiarkan Mila yang
g telah bersih ke tempatnya. Lalu ia menoleh meli
mau per
i rumah ya ndok." Mila menganggu
k murung la
ampai sekarang." sesal Mila yang merasa bisany
edih gitu, oke?" bi Marsiah menye
bibinya senang. "Nah gitu dong,
tu, Bibi berangk
-hati
ya, kemudian ia keluar. Tapi, baru b
? Ada yang
jaan yang Bibi bilang tadi, nanti akan Bibi tanyakan
Bi." Mila
engecup dahi Mila. Lalu setelahnya
*
an semua pekerjaan rumah dari menyapu, mengepel dan mencuci baju. Mila merasa sedikit
angatlah tidak enak. Mila kepikiran bibinya, pastilah bibinya itu merasa lelah b
iki pekerjaan tetap dan banyak uang maka Mila
arusnya beristirahat di rumah dan me
malah Mila yang menja
g merasa sangat tidak berguna. Dan bibinya y
*
bi Marsiah menghadap sang majikan perem
anita yang berpenampilan sa
jadi pembantu di rumah Tuan muda. Apakah masih ada atau s
napa mem
aya mau bekerja jadi pemb
i pembantu di rumah anak saya sudah tidak berlaku. Dua hari y
iah menunduk dan kemudian berpamitan
ita itu telat bertanya mengenai lowongan pekerjaan menjadi pembantu di rum
rtt
enoleh dan melihat nama Leon tertera
ada apa gerangan putran
al
antu baru lagi. Dan please, p
l
Nyonya Kartika menghela nafas sabar, ke
aru saja mendapatkan pembantu yang baru. Tapi,
rsi
c.