i di kursi kebesarannya sambil sesekali mengetik di keyboard laptop. Matanya hanya fokus memandangi layar laptopnya. Kehadirannya hany
enceritakan semua permasalahannya sampai tuntas terlebih dahulu. Setelah itu, baru 'lah si pengacara mencari solusi untuk menolong clientnya. Baiklah. Mungkin sebaiknya
a usahakan menyesal. Rasya mengalihkan pandangan dari layar laptop. Rasya kini menatap wajahnya kala mendengarnya
rlambat dua menit,
krik..
cet sekali, Pak. Makanya say
krik..
ma sekali tidak bersuara. Keira mulai bingung. Ia tidak tahu
ambat bekerja," Keira menghentikan kalimatnya saat Rasya menatapnya dalam-dalam. Sepert
ini. Tetapi semuanya tidak lebih dari sepuluh menit. Bapak tahu sendiri 'kan ka
secepatnya keluar dari situasi yang tidak mengenakkan ini. Bukan apa-apa. Berdekatan dengan Rasya, auto membuat dosa-dosanya terancam bocor semu
saya mohon diri dulu," pamit Kei
gi? Lagi pula lebaran masih tiga bulan la
... s
duk
tik laptopnya sebentar, baru kemudian menutupnya. P
ta kamu
anget ia sudah mengakui semua kesalahan yang seharusnya tidak perlu ia umbar-umbar. Begini ini kalau berbicara dengan orang yang b
. Mereka itu kembar identik. Duduk sebangku lagi sejak TK. Orang-orang sering kali salah mengenali mereka berdua. Oleh karena itu mereka berdua pun mengambil inisiatif untuk membuat perbedaan saat mereka masuk SMP. Keisha mengusulk
n Keisha yang memang sangat populer di sekolahnya. Keisha yang cantik, ramah, dan terkenal, menjadi rebutan para senior laki-laki di sekolahnya
rangnya untuk menggunakan kacamata lagi. Menurut ibu mertuanya, ia terlihat jauh lebih cantik tanpa menggunakan kacamata. Ibu mertuanya juga mengatakan, tidak baik kala
pendengaran?" Suara datar-datar kesal
nakan kacamata saat ini,
ata kamu mana?" Keira terdiam. Ia merasa heran. Rasya sudah dua kali menyapanya dengan sapaan kamu dan bukan anda lagi. Ia
rlu memakai kacamata
nasaran membayang
uh. Jadi saya tidak perlu m
dirinya," sahut Keira asal. Ia kebingungan karena terus saja dicecar oleh Rasya. 'Kan tidak mung
k dapat disembuhkan kecuali dengan operasi lasik. Saya rasa mulai hari ini, kamu sudah bisa menerima endorsement suplemen khusus ma
nota bene adalah seorang perawat, bisa mengeluarkan pernyataan s
gkat tangan kanannya ke udara. "Baiklah. Kalau kamu memang tidak mau menceritakan tentan
an beberapa buah map coklat. Ia membuka lem
kerjasama perusahaan ayah mertua kamu yang sudah saya legalkan. Tadinya saya ingin mengantarkan dokumen-dokumen ini ke kantor Om A
nyatukan tiga dokumen itu dan memeluknya di dada
kembali beke
lah hirobb
siapa yang terlambat lebih dari lima menit pada saat pergantian shift, maka keterlambatannya akan diaku
as,
... n
*
belum juga tertidur. Ia melirik ke sebelah kanan ranjang. Kosong. Tempat yang biasa ditiduri oleh Panji itu masih rapi. S
pon Panji kalau ia belum pulang pada jam-jam yang tidak lazim seperti ini. Tetapi saat ini kedua mertuanya sedang berada di luar kota. Mereka berdua mengunjungi Pandu di perkebunan tehnya di Jambi sana. Ibu mertuanya
girim pesan singkat saja pada Panji. Ia tida
nji di
menunggu lima menit, sepuluh menit, hingga
i
m ponselnya. Keira buru-buru
urusan
aban singkat seperti ini yang ia terima
ang jam
dan sepertinya langsung dibalas
usan saya masih lama.
inya itu dalam keadaan baik-baik saja. Itu saja sudah cukup. Keira menatap langit-langit kamar. Ia benar-benar kehilangan kantuknya sekarang. Tatapannya mengembara hingga membentur photo pernik
Entah mengapa malam ini ia rindu sekali pada Panji. Ia ingin melepas
kan menyembuhkan segalanya. Tetapi kenapa kamu terus saja memandangi saya dengan penuh
itu, sangat menyakitkan? Selama ini saya selalu menyediakan tangan saya untuk Mas geng
gkurap seperti bayi dan mulai berselancar di dunia maya. Posisi seperti ini memang paling nyaman untuk bermain ponsel. Berselancar di dunia maya memang mengasyikkan. Ia suka menghabiskan waktu dengan mengamati kehidupan teman-teman maupun suaminya dengan mengikuti medsos mereka. Bias
u di sana. Ketika secara tidak sengaja ia menekan story Soraya, hatinya mencelos seketika. Story Soraya memperlihatkan suasana party meriah salah satu club papan atas negeri ini. Buk
aki-laki berkemeja putih itu memang Panji. Ia sangat hapal postur maupun gesture tubuh suaminya. Hanya saja perempuan yang dipeluk
. Hang out di club bersama wanita lain, rupanya urusan suaminya. Hatinya menjerit-jerit tidak terima. Tetapi ia bisa apa? Paling hanya bisa menan
nya ingin bercerai. Hanya saja ibunya dan Panji selalu saja menghalanginya. Ibunya selalu menekankan nama baik keluarga, dan Panji selalu beralasan belum waktunya. Mungkin Panji sedang menunggu orang yang tepat sebelum menendan
a terus menahan perih karena menyadari bahwa hati seseorang itu tidak akan pernah ia miliki. Air matanya kembali mengalir diam-diam. Jalan hidupnya m
ia akan selalu mendukung keinginan anak-anaknya. Di saat yang sama, ia ingin mengikuti les piano di sekitar komplek rumahnya. Ibunya menolak dan mengatakan bahwa les-les seperti itu hanya buang-buang
a sudah berubah. Ia tidak ingin meminta kemudahan hidup lagi. Tetapi ia memohon agar lebih dikuatkan. Dengan begitu semua kesulitan-kesulitan yang i