gambil resiko. Ia tidak mau membuat Ricard cuma kondangan saja. Ia harus menang bagaimanapun caranya. Tria melaju tenang saat Sena semakin dekat di samping kanannya. Ketika jarak tin

ng dan atraksi superman. Aksinya ini disambut dengan

dengan Ricard. Senyumnya terbit saat melihat para orang pinggiran juga sedang heboh membagi-bagi rezeki karena kemenangannya. Beberapa orang terlihat mengipas-ngipas lembaran uang kemenangan dengan gaya jumawa. Dari sudut matanya ia melihat Sena dengan waja

g direm mendadak membuat kerumunan membelah dua. Memberi jalan pada mantan joki nggak ada obat lainnya. Mereka mengenali

Tetapi tidak berarti. Ia tidak mau terlihat marah atau histeris yang berlebihan. Baginya putus cinta ya the end, tamat, enceng. Udah gitu aja. Lain cerita kalau putus cint

tubuh Tria yang terlihat ingin masuk ke dalam mobil. Tria menghitung sampai sepuluh dalam hati. Mencoba menenangkan diri. Ia ingin m

gguin ayam beranak. Alias nggak mungkin. Sekarang lepasin tangan gue. Gue mau pulang!" Tria menyikut Rapha dengan satu gerakan cepat yang

u kan, Tri? Bagaimana kalo kita ulang lagi moment itu. Kita main sekali lagi. Kalo gue menang, lo harus mau balikan sama gue. Tapi kalo gue kalah, gue janji selamanya gue nggak akan mengusik hidup l

tir motor sendirian, terus kesamber petir," sembur Tria pedas. "Denger ya Raph, gue bukannya takut, gue cuma kagak napsu sama tawaran lo. Basi ta

dak menyangka kalau keisengannya menyambut tawaran cuma-cuma Karin tadi bisa menjadi berbuntut panjang seperti ini. Sebenarnya sudah hampir dua bulan ini Karin memberinya kode-kode untuk melakukan affairs. Di mulai dari hanya sekedar pandangan menggoda sampa

mudah, tapi ia terus berusaha mencobanya demi cinta. Hampir setahun ini, selama ia menjadi pacar Tria, ia berusaha setia. Sampai yah... beberapa jam yang lalu, saat ia terta

ya magis dan menghipnotis. Raphael sebelumnya tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh teman-temannya tentang betapa seksinya tatapan mata Tria, sampai ia melihatnya sendiri di sini. Di tempat ini hampir setahun yang lalu. Dar

, lo bilangnya terjebak. Sorry ya, Raph. Gue nggak segoblok itu! Lepasin

uat suaranya mendesah dan membuka sedikit bibirnya. Ia berusaha sebaik mungkin meniru pose photonya

ak percaya kalau Tria sudah mendapatkan penggantinya hanya dalam hitungan jam s

Sena sayang, ke sini sebentar dong. Ini mantan gue pengen ketemu lo!" Tria melihat Sena yang tengah berbincang-bincang dengan be

ar saat merasakan Sena merangkul tubuhnya begitu erat dan mencium pipi kirinya den

ng cari ke

n, supaya otak bebalnya itu bisa kebuka." Tria menggelayuti lengan kekar Sena dengan manja. Seumur hidup ia tidak pernah bertingkah secentil ini dengan siapa

enyeramkan. Selama ini ia tidak pernah melihat Tria tersenyum manis pada pria lain apalagi memanggilnya sayang. Melihat Tria melakukan kedua hal tersebut secara bersamaan pada laki-laki selain dirinya, membuat emosinya langsung naik pada level ter

h saa

u. Finally ia terlepas juga dari keharusan memandang wajah memuakkan Rapha. Mengenai dua orang pria yang telah ia adu domba eh lebih

5 memotong laju kendaraannya di tengah-tengah jalan. Tria yang kaget refleks menginjak rem. Ia seperti menga

Tok

kiraanya, butuh waktu sekitar 10 sampai 15 menit baru ketahuan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Ketika ketuka

k Tria sambil b

anfaatin gue buat ngusir mantan lo." Sena mencengkram rahang Tria dengan

g gue lagi baik hati, gue ngucapain banyak-banyak terima kasih deh atas bantu

rnyata ngeselin juga ya?" Bentak Sena geram. Gerahamnya

i." Tria kini bersedekap, menatap kedua mata Sena dengan tajam. Sena terkesima sejenak. Jika wanita-wanita yang dikenalnya akan tertunduk malu-malu atau memberikan tatapan penu

wajahnya mendekati Tria. Kini jarak

lo kalo nggak mau gue tabrak!" Tria masuk ke dalam mobil kembali setelah melihat Sena memundurkan mobilnya. Saat melewati mobil Sena, ia dengan senga

lah, besok bakalan gue boyong keluarga g

TE

gambarkan sepeti orang yang pergi

jarak menang motor cukup jauh dengan motor

an di luar kesepakatan kedua bengkel,

a pembalap yang menang di depan dengan yang di bela

n lawan sambil mainin gass di depan law