img ALEYA  /  Bab 2 Ke Mana Harus Melangkah | 5.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Ke Mana Harus Melangkah

Jumlah Kata:1863    |    Dirilis Pada: 08/11/2021

h dan malu dalam dirinya. Bagaimana mungkin ayahnya benar-benar tega melupakan kewajibannya!

a masih sekolah dan membutuhkan banyak biaya? Tapi, kenapa ma

itu menatap lurus ke depan namun dengan pikiran yang kosong. Panas semakin lama semakin menampakkan warna kulit kuning langsat wanita ayu nan cantik itu. Desira

menjaga tuan muda dengan b

i samping Aleya. Mata Aleya langsung curi-curi pandang ke arah wanita dengan body bak bodyguard nam

, I need the signal. Need to send these things to Mr. R

dan berdiri mendekati wanita perawakan bule itu seraya memainka

bir Aleya berget

kan kepalanya dan meredupkan sedi

ou--mm-mm--" lagi-lagi

asalah, Nona?" wanita i

hasa Indonesia?" ta

al di Indonesia," wanita itu menjawab dengan lo

ar, "Maaf sebelumnya, tapi tadi saya mendeng

itu men

nda," ucap Aleya deng

-ya? Maksud And

a itu, "My name is Aleya." Senyum dan tatapan mata yang

di, Anda tadi bilang Anda bisa bantu saya? Lalu, bantu

kat sekolah ini ada sebuah kedai, tak terlalu besar memang, tapi m

erima kasih." Tolak wanita itu kemudian netranya m

tak jelas sambil melangkah lagi kembali ke tempat duduknya dan sesekali m

dia? Sungguh perbedaan yang t

geluarkan napas dengan panjang dan membua

a?" tanyanya dengan logat Ind

Anda sedang bekerja. Silakan, dit

nundukkan sedikit kepalanya sebagai bentu

her and now she's leaving?" Rebecca mengg

*

...

du

uc

at beberapa buah buku berserakan di lantai. Aleya yang mengusap bahunya yang sakit segera melihat ke a

Jalan ga liat-liat!" teriak gadis itu sambil

piri gadis muda yang masih duduk

" Aleya mengulurkan tangannya i

mu!? Atau mata kamu udah pindah ke kaki, hah!" sentak gad

rsenyum tipis dan beralih ke sisi lain gadis itu bermaksud

otormu! Jijik aku melihatnya!" hardik gadis itu

ersebut. Mereka ramai-ramai keluar kelas dan melihat sang gadis sedang memarahi Aleya habis-habisan. Kija, sang adi

bentak Reyen den

ia yang teralihkan karena suara gaduh di luar kelasnya, kini har

buru-buru mendatangi R

lnya menunjuk wajah Kija yang terlih

a dan berusaha menenangka

an Reyen?" tanyanya lembut sa

ranya menatap sang guru dan teman

ar kamu menjatuhkan tempat pensil Reyen?" Sofi

at. Sofia pun segera panik, tak terkecuali Reyen! Kija langsung t

ri menuju ruang kelas sang adik, "Hei! Aku belum

a sudah ada di pelukan sang guru. "Kijaaaa!! Ada apa denganmu? Kija ... Kij

, Mbak." Ucap Sofia berusaha

*

sang adik. Sementara itu, Sofia sang wali kelasnya juga turut berada di ruang UKS mendampingi Aleya dan Kija. Dengan perlahan,

erbaring di kasur UKS sekolah. Sofia menatap keduanya dengan tatapan lirih, 'Kasihan seka

ntar?" Sofia kembali be

usahakan. Saya janji, Ibu tolong jangan beri

, tapi ...." Sofia tak

namun dengan sejuta pertanyaan

luar?" a

ngan Rebecca, wanita yang menemani Reyen di muka

a mengangkat s

, saya asiste

fia, wali kelas Reyen," sa

mengenai apa yang baru saja terjadi. Bagaimana mungkin Anda bisa begitu ceroboh

-baik. Tak perlu dengan kepala panas. Lagipula, justru yang menjadi korban

Kija?" tanya pe

atas nama adik saya perihal masalah ini." Al

di tempat lain?" tanya

i-

Dia harus segera pulang untuk sekolah berikut

na Rebecca. Hati-hati di jala

ung pergi meninggalkan ruang UKS tanpa bertany

ang ingin Anda bicarakan?"

i Mbak, mengenai biaya sekolah Kija mungkin

Bagaimana c

tata usaha, ya, Mbak. Sekarang yang terpenting K

gangguk,

, kenapa Kija tiba-tiba langsung berubah pucat-pasi

ali kelas sendu kemudian berkata, "Apa

sejenis penyakit yang men

ritanya, dan bisa menyebabkan si penderita mengalami tremor (gemetar) bila sudah kelelaha

aksud

mengidap park

na mungkin anak seusia Kija--" Sofia tak melanjutkan ucapannya dan netranya segera ber

penyakit itu menyerang anak semanis

awanya ke rumah sakit, dokter selalu mengatakan hal yang s

Kija, Mbak. Akan tetapi, Mbak tetap harus semangat

Guru. Lalu, soal

a yang urus. Mbak

?" tanya Aley

ak hanya perlu menyiapkan data-data yang diperlukan unt

adi mentari yang bersinar terang. Spontan, Aleya menyambar tangan Sofia dan menggenggamnya erat seraya berk

mbantu Kija sekuat tenaga." Sahut

tahu ke mana lagi kaki harus melangkah, terima kasih sekali lagi, Bu

tin orang. Saya segera mengurus beasiswa Kija,

. Sekali lagi

pintu luar ruang UKS sambil berkata, "Kija, kini Kakak tahu ke mana harus melan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY