: Boss
mal
tertunduk. Jessica bertanya sebentar lalu ia masuk keruangan Xaiver, ia tau apa yg membuat gadis di depan itu gugup. Awalnya ia kira itu gadis panggilan Xa
saat jam kerja." gerutu Jessica sa
ah berpakaian lengkap tidak s
Xaiver pada perempuan itu dan perem
ya Xaiver menghiraukan pe
pannya. "Mom merindukanmu, pulanglah ke rumah, dan bisakah kau tidak
rumah! Dan ya aku tidak bisa." jawab Xaiver enteng, ia merapi
a! Kau bisa melakukan itu tapi tidak di saat jam kerja!" te
ke sini hanya untuk mengomeliku lebih baik kau pergi saja, aku sib
r, tidak akan pernah ada ujungnya. Xaiver adalah anak yang keras kep
n para wanita jalang.
as Xaiver santai k
lah, lalu ia menghempaska
kita, semua itu hanya kecelakaan." ucap
Daddy agar bisa memiliki semua harta Da
a ini." ucap Jessica juga dengan nada tinggi. Suda
" tanya Xaiver dengan alis terangkat satu
t tidak seperti kenyataan
itu pantas untukmu
a! Jangan lupa nanti malam pulang ke rumah makan malam bersama Mommy,
gkit dari sofa dan melenggang pergi dari rua
rview langsung karyawan barunya. Tentu saja hanya calon karyawan bagian sekretaris pribadi, b
duk di kursi yang telah di sediakan ia hanya
di perusahaan ini. Ia tidak bisa membayangkan punya boss mesum, lebih baik ia bekerja di perusahaan biasa
ya Xaiver menatap pe
engan rambut yang di ikat menjadi satu dengan kacamata baca yang sedikit k
" balas Deeva masih deng
*
Adelia
kan membacanya, hanya membukanya lalu memutupnya kembali, maksudku apakah ia tidak benar - benar membacanya atau mu
umurmu?"
. Aku menundukkan kepalaku, aku takut ji
merhatikanku sebentar, lalu berkata. "Kau diterima. Har
egitu saja bahkan ia belum meng-interviewku. Boro-boro interview, membaca tentang
kan satu alisnya. Bingung dengan
ta tentang diri Saya lalu Anda juga belum Meng-interview say
rah Aku." ucapnya datar
ap
ri dan mencondongkan tubuhnya kearahku, membuatku menjadi gug
ara aku dan Mr.Maximilian semakin dekat bahkan aku
i sekretaris pribadiku." ucapnya di depan wajahku
an sekretaris, apalagi pribadi!" ucapk
sal. "Siapa bosnya di sini
ertanya hal yang jelas jelas
." ba
a di tanganku." Jawabnya, sepertin
ap
nciummu." ucapnya dengan nada mengintimidasi yang
asan maca
Maximilian itu masih muda dan juga mesum seperti dia kalau
k menghadapnya. Karena aku sudah mel
sam