pan untuk dapat membayar uang sewa rumah susunnya dan juga biaya kuliah. Ia menjadi seorang p
elihat hal yang sangat mengerikan sel
rsimbah darah itu menghilang dari pand
*
fé
mm
terlalu boring dengan g
rtas tergeletak di atas meja makan, dan memb
terlalu sibuk dengan ur
an menarik pembaca. Jika karya seperti ini, anak sekolah da
unduk sendu dan seben
mau pun fantasy yang lebih menegangkan..." tukas Ze
u usaha
afé tempat pertemuannya bersam
kkan tepat pu
aku harus pergi ke kantor magangku," gum
yang terasa begitu dingin
..." batin Jaes, entah mengapa aura mencekam itu
aes menunggu taksi berhenti, nam
pulang larut malam, namun malam ini terasa
ri, ia mengusap leher belakangnya. Ia bergidik ngeri
t menusuk hidungnya. Yah, aroma itu adalah aro
dan tubuhnya pun seakgedung tua, tak jauh dari halte
terlihat jelas dari a
ang terdengar jelas, Jaes sangat yakin
ering dengan cukup nyaring, di dukung
lalak, hampir menjat
ri area mulut sosok tersebut bersimbah darah segar. Lebih mengejutkan
luarkan darah segar, dan juga
an dan ingin berl
r. Ia sangat ketakutan setengah mati. Ia berharap ini hanyal
ulai merasakan ada sesuatu yang
.. tetesan darah
engan sanga ngeri, ia bah
rambutnya, namun Nath tak dapat m
ya..." bisik si pria tepat di daun telinganya, bahkan darah dari
erasa begitu sesak dan hampir
hahhhh... angin dingin tadi
mbut panjang Jaes dan be
kan pada siapa punnn..." hahhhh ujar Jaenya darah perawanmu sanga lezat..." ujar si pria dan t
ksi, itu pun memohon agar supi
bertemu kembali..." gumam si pr
*
man Ja
menangis sejadi-jadinya, ia sangat ketakutan dan belum pe
a misterius dan sadis tadi masi
hhhhh
dengan air, bahkan ia terduduk l
bersihkan diri, ia
lah ia alami malam ini. Tangannya mulai gemetar hebat, entah mengapa kecepatan
an har
pus
eorang dosen berkacamata d
tan berdiri dan ters
n satu karya berbentuk buku sebagai tugas akhir. Tapi kelas ini
engan tatapan aneh, meremehkan, tak peduli, bahkan ada
khusus untuk Jasmeen! inilah w
...!" ujar beberapa rekan kampusnya,
, wajahnya memucat dan bibirn
*
.... am
udah mencapai ratusan bahkan hampir j
erti itu," jawab Jaes de
ri karya hebatmu ini akan mampu membuat inc
panas lagi, dan kita akan bakar para pembaca
apa aku bo
jar Zeros sambil merangkul Jaes, nam
e
terparkir di sisi kanan café tempat Jaes dan
u sudah mem
pria!" Jawab Jae
aha
dupmu hampa?" ucap Zero
lelah menjadi sos
an kata-kata dramatis.." ujar Zeros sambil
l saja bos," ujar Jaes
an membeli beb
gi area gedung tinggu di sana. Matanya terfokus dengan dua
sedang menyuapi wanitanya. Matanya berubah sendu
i samping mobil fajero milik Zeros. Sorot mata yang sangat tajam, dan Jaes teringat akan sorot
bil, dan memberikan tatapan seak
ara pintu mo
hh
egarkan kerongkonganmu.." ujar Zeros
pemberian Zeros, dan saat ia kembali menoleh ke ki
mah seperti saat ia di ancam oleh p*