di
ahaya sangat terang dan menyilaukan menembus retina mat
di rumah
uara. Ungkapan dari mulut seor
lubung dalam dirinya. Matanya membulat, dengan posisi kini duduk,
gan yang telah memerkosanya entah sudah berap
ingin mengenalku lebih jauh lagi. Dan mengenai men
di semak-semak dekat perumahan ini. Tubuhmu sangat kacau,
an suamiku!" ba
sempat dokter datang kemari. Dan kata beliau, ada sedikit perobekan pada inti tubuhmu. Selain tidak
dalam kasur hangat dan le
arusnya tidak diperbolehkan setelah berhubungan, melakukan pe
id
al
enikah, setidaknya
pa dia
aku! Jangan banyak tanya, nyonya! Aku t
ghh
bak kasar
mengeryit, namun lumayan
gar," wanita itu menyodorkan secangkir teh denga
dari tangan Gina hingga tumpah dan membe
posisi duduknya dan mengutip remahan kaca, "Aku tau ha
an hanya kau yang bern
ku, dia juga
enasaran. Dia menatap G
an tertutup. Sering berteriak ketika dipegang bagian
ah menghubungi psikiater. Tapi tak kunjung berhasil karena tak m
berdiri dan berjalan. B
tidak diterima masyarakat. Hanya dianggap sampah masy
engan
i. Berangsur gila. Ejekan dan h
n kepalanya ke dinding hingga geger
dengan cerita singkat yang b
emosi. Aku kira, bibi orang
sekali. Dan sudah menjadi hal biasa kalau dalam
ng yang mulai bermunculan, bahkan mau saja kita mengikut
*
mendidik bibi Gina, Kei bena
rubah menjadi seorang wanita. Bukan gadis suci lagi. Kar
kelak. Ntahlah, Keina tidak tau siapa pria yang
pagi kok, udah melamun aja. Lamunin apa sih?" Celica, s
pa menghelanya beberapa detik. Mata membulat lebar. Bahkan wajah
mu sangat
"Bukan sekali
menurut aku. Hahah. Gimana
dang membuat
laki-laki yang akan nikahin kamu, kan? Mengin
, sudah,
dari Kei yaitu 29 tahun dan memiliki anak tiga dari pernika
ring datang kemari. Bahkan
aki yang mau menikah denganmu. T
a Cel? Sampai satu du
duduk sejak ia sampai dan menyapa Keina. Memainkan mat
lakor seperti di sinetron, ibu Celica yang terhormat. Keina Natalia
iapa dia dan di mana!? Ya ampun, Kei! Kenapa gak dikasih tau aja
Aku tidak tau siapa dan asal-usulnya. Sekal
Celica terkejud. Pasalnya selama ini Kei
Celica. Kei sudah pergi dari tempat duduk
ue
i?" Celica menge
tu kuat dan melanju
a m
akang Kei. Sementara Kei muntah, ca
a menunjukkan
engan
ca menuntun Kei ke kursi
ke gelas, "Minum ini," Celi
dak pucat dan lemah. Bahkan per
erlari menuju kamar mandi sel
an lagi untuk berkata hal yang merupak
ngat sangat lemah. Mengatupkan
rut perkiraanku
e